Mereka berhenti didepan Rayanza dan-
"Bang, lo...haa..haa..lo dipanggil ke ruang guru." Ucap Kafka yang ngos-ngosan. dia capek. Sekolahnya kebesaran anj.
Rayanza menatap Kafka dan Zellyn yang berlari kearahnya dengan cuek.
"Heiis..Bang, lo dipanggil keruang guru, disana juga ada bang shaka sama sikembar R. Trus si ketos sama Osis yang lain." Jelas Kafka.
Rayanza mengernyitkan alisnya, Baru saja datang dan menginjak kan kaki disekolah ini, masalah sudah datang padanya. Dia ingat, dia tidak membuat masalah apapun beberapa hari ini
Jika Kafka dan Rayanza sibuk berdua, maka berbeda dengan Zellyn. Dia sangat gugup dan sedih. Dia juga ingin berbicara dengan saudaranya itu, tapi dia bahkan tidak melihat padanya. Dia hanya melihat pada Kafka dan tidak memperhatikannya.
"Bang, lo harus cepet, tu dua anak monyet ngk mau di tenangin, bentar lagi hancur tu ruang guru."
Mereka bertiga berjalan menuju ruang guru.
* * *
Ruang guru.
"Gw bilangin ya sialan, sekali lagi lo hina dia, lidah lo gw potong, mulut lo gw jait seribu kali anj." Arka.
"Lo! Itu kenyataannya sialan, anak berandalan tak tau didikan itu matahin tangan gw. Dasar preman jalanan."
"Saya ngk mau tau ya pak, siswa bapak itu matahin tangan anak saya. Dia harus ganti rugi dan keluar dari sekolah ini."
"Diam sialan, gw bilang diam. Diliat dari manapun anak lo yang kayak preman jalanan itu." Sagara.
"Bukankah hanya patah tangan, bukan seperti tidak bisa di selesaikan dengan uang, keluarga mahendra kami bukan tak mampu membayarnya." Shaka.
"Ya, apa yang ngk bisa di selesaikan sama uang. Tapi untuk keluar dari sekolah ini, NGK MUNGKIN." Rasya.
"Berani lo keluarin dia, ni sekolah gw runtuhin." Tidak tau apakah Arka mengancam wanita itu atau pada kedua Guru itu.
"Tenang, apa yang kalian ributkan. Masalahnya belum jelas apa yang terjadi. Tunggu saja Gevano." Pak Guru.
Sedangkan disisi Rayanza.
Dia sudah tak jauh dari ruang guru itu, Dan dia dapat mendengar apa yang terjadi didalam sana.
"Tuh, lo dengerkan bang, belum juga sampe udah kedengeran."
Kafka juga kesal mengingat siapa yang datang mencari masalah itu, bahkan menargetkan abang 'nya' itu.
"Emm..b-bang Vano jangan khawatir. Bang shaka pasti bantuin, juga ngk perlu keluar dari sekolah." Gugup Zellyn. Dia menatap Rayanza dengan takut, gugup, cemas.
Rayanza menatap Zellyn dengan wajah cuek dan datarnya. Dia tidak peduli. Dia tidak butuh siapapun. Dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri.
Hingga mereka sampai di depan pintu ruang guru-
Ceklekk
Membuka pintu, yang pertama kali di liat Rayanza adalah Sagara dan Arka yang ditahan oleh anggota osis. Lalu Gibran dan 2 Guru yang duduk disofa, serta Shaka dan sikembar R yang berdiri dibelakang mereka.
Dan didepan guru itu, ada 3 orang Siswa, seragamnya berbeda dengan IHS, sepertinya dari sekolah lain. Lalu satu wanita gendut, dia tidak terlalu muda juga tidak terlalu tua. Dia mengenakan berbagai macam perhiasan emas ditubuhnya.
Seperti seorang sugar mommy versi gemuknya. ( hahah..haha)
Rayanza melihat pada mereka semua. Lalu pada 3 siswa itu. Dia menyunggingkan senyum liciknya pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]
أدب المراهقينtransmigrasi jadi imut ✖️ Transmigrasi seperti mayat hidup ✔️ Ryianza seorang pria dewasa berusia 25 thn Bertransmigrasi kejiwa seorang remaja SMA. Bagaimana sikap ryianza saat mengtahui raga yang ditempatinya memiliki nasib yang tidak jauh berbed...