BAB 10

37.8K 2.8K 67
                                    

Kembali tenang rayanza mengambil sendok yg jatuh itu.

"Lo-" jeda rayanza sambil menunjuk pemuda itu dengan sendok ditangannya sedangkan pemuda itu sudah ketar ketir ketakutan.

"Makan" lanjut singkat rayanza dan mulai memakan sarapannya tanpa mempedulikan tatapan bingung yg semakin lama semakin jengkel dan kesal pemuda itu.

'anjr ngomong makan aja harus kayak orang ngajak berantem, untung gw ngk ada riwayat sakit jantung .' Gerutunya menatap kesal pada rayanza.

Selesai makan rayanza dan pemuda itu sekarang sedang duduk di sofa saling berhadap-hadapan hanya dipisahkan oleh meja kecil. Mereka sibuk dengan dunia sendiri. Rayanza yg sibuk dengan hpnya dan pemuda itu yg juga sibuk dengan hp nya tapi pikirannya tidak tertuju pada hp itu.

Karena hujan yg masih turun dengan derasnya pemuda itu tidak bisa melakukan apapun kecuali menetap sebentar disini.

"Ekkhmm"

Mendengar suara itu rayanza mengangkat kepalanya. Menatap pemuda di depannya dan mengangkat sebelah alis nya seperti berkata  'apa'.

"Ekhm kenalin nama gw arkana . Eits tunggu dulu Jangan tanya nama panjang gw, jangan tanya tentang tadi malam, jangan tanya apa hubungannya sama gw pokok jangan tanya apa-apa tentang latar bela-" cerocos arkana memperkenalkan diri dan masih sama dia tidak pernah menyelesaikan perkataannya.
Dia sudah duluan dilihat oleh mata dingin dan acuh rayanza.

"Makan" ucap dingin rayanza menatap malas pada pemuda itu.

'siapa yg mau tau anj, kalau percaya diri tu jangan sampai ke tahap ngk tau malu t*l*l.' Batin kesal rayanza. Padahal baru sebentar dia merasa sedikit senang karena seseorang memanggil nya abang.

'Abang' kata yg jauh dari rayanza dan ryianza. tidak ada yg pernah memanggilnya seperti itu.

"Ekhm intinya nama gw arkana. karena lo udah nolongin gw, maka gw harus tingg-"

"Ngk" potong dingin rayanza ( dia ngk pernah selesai ngomong )

"Tapi gw belum selesai ngo-"

"Ngk" potong rayanza sekali lagi.

'Ni anak setan kalau bukan karena gw kepepet gw juga ngk mau kayak gini.'batin arkana dan mengambil keputusan dalam dirinya.

Duuk

"Gw mohon gw ngk bisa kayak gini. Sejak kecil gw udah di ajarin harus membalas kebaikan seseorang dengan kebaikan.
Jadi gw hanya bisa merawat lo seumur hidup." Drama arkana sambil berlutut.

'Heh.. liat aja gw ini pernah ikut kelas film.'batinnya

Saling melihat satu sama lain.

.

.

.

.

BRAAKK

suara pintu dibanting dengan arkana yg cengo diluar.
Apa dia baru saja di usir. Dia,  seorang tuan muda kaya dari keluarga besar diusir dari apartment kecil ini.

Duaarr

"Aahh" teriak arkana saat suara petir bergemuruh.

Tok

Tok

Tok

Tok

"Lo yg di dalem siapa sih dengerin gw dulu. Om, paman, tuan, kakak, abaaang." Teriak histeris arkana menggedor-gedor pintu. Dia benar-benar tidak bisa berpikir lagi saat ini. Dia tidak bisa kembali ke mansion dan dia juga tidak bisa tinggal diluar karena dia tidak membawa apapun.

Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang