"Tuan putri...?!"
Suara seseorang yang melangkah semakin dekat pada Sherry.
Sherry yang terkejut, langsung menoleh ke arah suara itu, sambil menyembunyikan buku kecil yang ia pegang ke dalam bajunya.
'Hah?! Siapa itu...?!'
Batin Sherry yang berkeringat karena terkejut.Step.. Step.. Step..
Langkah kaki suara semakin mendekat dan terlihat lah seorang laki-laki remaja dengan pakaian lusuh namun membawa sebilah pedang di pinggangnya.
'Siapa..?? Seorang penjaga..?! Atau ksatria..?'
Sherry yang bingung hanya terdiam seraya bersiaga melototi remaja itu.
"Tuan putri... 'kan..?"
Ucap remaja itu sambil tersenyum dan mulai membungkuk pada Sherry."Hem.. iya...?"
Ucap Sherry yang masih bersiaga sambil kebingungan."Putri kenapa anda ada disini? Maaf saya tidak sengaja melacak keberadaanmu dengan sihir."
Ucap remaja itu dengan tersenyum.'Hah..?! Sihir..?! Sihir apa??!'
Sherry terkejut dalam batinnya dan hanya bisa terdiam melihat remaja itu."Mari putri..., Kita kembali. Yang mulia raja sedang menunggu sejak tadi."
Ucap remaja itu, sembari menarik tangan Sherry, keluar dari perpustakaan."Apa? Ayah memanggilku..?"
Ucap Sherry yang kebingungan."Tentu tuan putri. Apa anda lupa putri? Ini waktunya makan siang."
"Tunggu dulu.. aku sedang menunggu Lei untuk menjaga Perpustakaan ini."
"Hm? Lei Hop? Putra dari Magius Deio Hop?"
Tanya Remaja itu.Sherry mengangguk kecil dan masih tidak bersuara.
"Hufftt.. Dasar Pria tua itu, sudah berapa kali yang mulia mengatakan belum mengizinkan putranya, untuk menggantikan berjaga di perpustakaan ini saat dia pergi."
Remaja itu terus bergumam merasa kesal, namun sebaliknya Sherry baru saja menyadari sesuatu.'Tunggu dulu... Magius Deio...? Nama itu kan! Seorang paman yang menentang kematian Sherry juga selalu setia membantu Sherry pada kisahnya. Dan dia adalah...'
"Guru sekaligus seorang master sihir pribadi khusus Sherry." Gumam pelan Sherry.
"Hm..? Anda mengatakan sesuatu putri?"
Segera Sherry tersadar dari pikirannya dan tertawa kecil.
"Ahaha.. tidak ada.""Baiklah biarkan saja putra Deio itu, ayo! kita harus ke ruang makan di istana utama putri. Selain itu, perpustakaan ini memang sering dibiarkan kosong karena yang mulia raja bisa mendeteksi 'mana' sihir orang asing jika ada yang memasuki kawasan istana."
'Ha.. Tentu saja.. Seperti yang diharapkan. Ayahku Federick, Pemilik sihir Lax Genesis tiada bandingnya.'
***
Step.. Step.. Step..
Sembari berjalan keluar perpustakaan, tangan Sherry telah digenggam oleh remaja itu. Saat berjalan keluar Sherry hanya bisa melototi buku besar dalam rak kaca tadi.
'Tidak apa-apa, masih ada waktu. Aku harus kembali dan melihat isi buku itu.' Pikirnya dalam benak Sherry.
Mereka berdua terus berjalan mengelilingi taman istana untuk dapat sampai ke istana utama yaitu tempat Federick tinggal.
"Ngomong-ngomong paman. Aku belum tau siapa kau. Dan baju 'mu juga aneh." Ujar Sherry mengawali obrolan ditengah perjalanan, dan terus melihat ke arah remaja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Princess
Fantasy"True Princess" merupakan buku kanak-kanak tentang 2 putri raja yang seharusnya memiliki nasib yang bertentangan. Karena 2 putri ini lahir dari masing-masing ibu yang berbeda. Dimana salah satunya terlahir dari seorang ratu dan satu lagi terlahir da...