Chapter 47 : A Plan

401 37 6
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Tok!! Tok!! Tok!!!
Deburan gedor pintu selama beberapa detik dari luar rumah kayu kecil di desa. Karena hujan yang begitu deras, desir air meredam ketuk itu.
.
.

"Lei! Buka Lei!!"
Suara rendah Sherry yang sudah setengah menggigil. Ia mengusap beberapa kali sikutnya sebab gaun yang ia kenakan kian mengkotor dan basah kuyup.

Lei yang berada didalam juga mendengar seru kecil dari seseorang di luar. Ia pun mengintip dari jendela dan segera tertegun. Melihat Sherry yang sudah amat berantakan dibalik pintu itu.
.
.

Krriiieett...

"Putri? Kenapa anda ada disini?! Bukankah anda pergi ke pesta hari ini?"
Tanya Lei terkejut, ketika ia membukakan pintu rumahnya.

***

Beberapa jam sebelumnya...,
Kursi khusus yang sudah disediakan untukku. Lekas tidak ada pilihan lain. Aku segera duduk disana dengan mengedepani Riselle, atau tidak lain putri keluarga Grand Duke Barneyden, sang pemilik acara rumah ini.

Semua orang menatapku dengan aneh. Mungkin saja ada yang tidak suka. Namun ada pula yang tersenyum padaku.

"Putri Sherry kenapa anda terlambat? Kami sudah cukup banyak memakan kuenya."
Ucap seorang gadis surai merah yang duduk di dekat kursiku. Ia tersenyum dan memberikan mangkuk kecil berisi kue coklat.

"Ehm.. aku sempat menunggu Alston sebelum kemari."

"Wuah! Untung sekali kau, ada yang menjemputmu. Tunanganku tidak bisa ikut kesini." Sahut seorang lagi, gadis surai pirang yang terduduk di sebelah kiriku.

"Adel! Mana rasa hormatmu? Perkenalkan diri terlebih dahulu pada putri Sherry. Dan semuanya! Silahkan dinikmati semua hidangannya. Kami hanya membuat pesta kecil untuk menyambut semua yang datang kemari." Ujar Riselle yang berteriak dengan lantang dalam ruangan.

Setelah mendeklarasikan hal tersebut, para gadis yang sebelumnya menatapku sinis, kini mereka mengalihkan pandangan dan bersikap biasa.

"Tenanglah tidak perlu gugup. Riselle sudah membuka acara ini sejak sejam lalu. Jadi kita hanya akan menikmati makanannya. Oh iya, perkenalkan, namaku Maeylie Vi Rhaslied Stecarlt, putri kedua dari kerajaan Stecarlt." Belai salah seorang lagi yang menuangkan teh di cangkirku.

"Senang bertemu denganmu juga."
Senyum Sherry mengembang.

"Tidak perlu berbahasa formal putri. Dalam hal kasta aliansi, sebenarnya kau lah yang duduk di atas puncak daripada kami semua yang berada disini. Tapi mungkin ini pertama kalinya kau bertemu kami bukan? Dan.. perkenalkan, namaku adalah Shinny Louis Roughold, putri bungsu Duke Roughold dari Kerajaan Griaroam." Jelas gadis surai merah sebelumnya.

"Benar. Kami sudah saling mengenal sejak di akademi. Delapan puluh persen yang hadir disini merupakan angkatan yang sama pada lulusan akademik umum Houghdore Academy. Tapi.., karena putri Sherry tidak masuk akademi saat itu, maka kami baru melihat kau saat pesta Debut kemarin. Oh iya! Namaku Lucia De Elweid Lachior! Aku putri bungsu kerajaan Lachior, salam kenal putri Sherry!"
Satu lagi, gadis ceria dengan mata hijau emerald, memperkenalkan dirinya penuh energik dihadapanku.

True PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang