Chapter 56 : Deal With It

470 34 1
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

'Mau apa orang itu datang kesini?!'
Batin Sherry menaikkan bibir atas. Merasa muak dengan setiap keadaan bersama Alston. Entah apa lagi yang akan diributkan.

Kereta kudanya berhenti tepat tak jauh dari depan pandangan mereka. Langsung saja, Alston keluar dan menampakkan diri.

Bersama para pelayannya yang siap menyediakan payung di depan setiap langkahnya.

Pangeran muda itu, kemudian berjalan mendekat pada Sherry. Ekspresinya juga masih bersemu dingin.

"Selamat datang pangeran Alston. Apa yang membawa anda datang kemari sangat jauh ke wilayah Margireth, tanpa sebuah pemberitahuan."
Hormat Theodore yang segera membungkuk.

'Ayolah paman?! Untuk apa bersikap formal pada iblis ini. Jika kau tau bahwa dia merencanakan kudeta ayah. Pasti kau akan langsung membunuhnya, daripada memberi salam hormat.'
Rutukan itu hanya bisa Sherry jerit dalam benak, seraya melirik kesal pada Theodore.

Alston masih bergeming, dan mengalihkan pandangannya yang semula menatap Theodore, langsung menaut pada Sherry.

Tangan besar pria itu mulai mengangkat. Bersama sarung tangan yang menutupi telapaknya. Ia kemudian membuka lebar lima jari itu. Lalu meletakkannya tepat diatas kepala Sherry. "Syukurlah kau sehat-sehat saja disi—"

Slap!!!

Belum setengah detik membelai kepala tunangannya. Tangan Alston telah ditepis dengan kasar oleh Sherry. Raut sang putri berubah cepat seolah menatap dengan penuh kebencian.

Theodore dan Yuani lekas saling pandang terbingung satu sama lain.

"A-aku sedang tidak enak badan. Jadi jangan sentuh aku! Sebaiknya kau kembali Alston. Aku ingin istirahat."
Ujar Sherry menegaskan perlakuan tadi.

Mendengar hal itu, Alston masih tampak tenang. Tidak seperti biasanya, ia pasti akan mengamuk setelah Sherry mengusirnya.

Ekspresi pria itu malah mengulas senyum kecil. Dan dengan santai, ia menurunkan tangan. Lalu menyelipkannya ke saku celana.
"Aku tau itu. Makanya aku datang kesini karena mencemaskanmu. Tapi, sepertinya masih ada yang perlu kita bicarakan. Bagaimana jika secangkir teh hangat dan kudapan manis seperti dulu?" Lanjut Alston mulai melirik pada Yuani dan tersenyum manis. "Bibi, bisa tolong kau siapkan? Kami akan menunggu di dalam."

'Apalagi yang orang gila ini bahas? Bicara dengan gayanya yang elegan, Menjengkelkan!' Batin Sherry mengerutkan tajam alisnya.

True PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang