Chapter 57 : Salt And Sugar

364 37 0
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Salam putri. Semoga sinar kejayaan tetap menyinari kerajaan Freaud hingga hari ini. Apa putri sehat disana? Saya sudah menerima surat putri dan membacanya. Untungnya kami berhasil mendapatkan stempel itu, sebelum tuan Theodore berniat membawanya saat ekspedisi.

Tetapi, Rayl tidak sengaja mendapatkan dan melihat isi proposal tersebut berada di meja tuan Theodore. Sehingga kami tidak ada pilihan lain untuk membawa proposal itu dan menyembunyikannya. Namun ada yang lebih membuat saya terkejut, setelah kami kaji dan menganalisisnya.

Ternyata ada banyak persetujuan yang memerlukan tanda tangan pangeran Alston sebagai pihak ketiga. Sepertinya, pangeran telah mengambil alih pekerjaan raja Reinert tanpa sepengetahuan keluarganya.

Bisa dibilang ini sangat fatal, putri. Semua yang putri ceritakan ada benarnya. Bahwa pangeran Alston yang merancang dan mengusul semua penyerangan itu. Tujuannya tentu saja untuk menyingkirkan kerajaan Freaud dan Espwine dalam perang adu domba yang melibatkan para petinggi.

Untuk sekarang kita bisa tenang sejenak, karena saya berniat menghancurkan proposal tersebut. Tetapi ingatlah putri, untuk jangan merasa lega. Disebabkan, saya maupun Rayl tidak dalam jangkauan sisi putri. Berhati-hatilah pada pangeran Alston. Bukannya saya tidak mendukung pertunangan putri. Hanya saja saya merasa, pangeran tidak akan segan untuk melukai putri nantinya.

Lei Hop

30 Qei 396 Deom
Kingdom of Freaud

.
.
.

Suratnya berakhir disini. Walau aku sudah tau semua skenarionya. Tapi ada yang janggal. Bagaimana ayah Alston tidak menyadari akan rancangan itu dikerjaan oleh putra termuda, dan bukan dari kedua kakak kembarnya? Seingatku, Darius dan Darion masih memiliki kesempatan untuk menjadi putra mahkota Reinert. Pasti sesuatu juga terjadi di rumah Alston. Tidak mungkin kedua kakaknya yang terlihat cerdas, dengan sukarela memberikan tanggung jawab ini pada Alston.
Batin Sherry yang terus berpikir setelah membaca surat Lei.

Beberapa saat ketika Reon telah meninggalkan kamar Sherry. Di depan cermin, tampak Sherry tengah menggosokkan sebelah matanya berulang menggunakan air hangat.

Dilanda bercak merah akibat ulah Reon sebelumnya. Bau menyengat juga mengelilingi hidungnya.

[Previously on Chapter 56]

"Jawab saja cepat pertanyaanku sebelumnya. Kenapa kau masih butuh aku, sedangkan kau lebih dari mampu menyingkirkan paman Robin." Sherry makin menekannya. Ia kemudian menyilangkan kembali dua tangan itu.

Mendengar hal tersebut, Reon malah menyeringai kecil. Ia juga mengubah cara duduknya dengan mencondongkan tubuh, lalu merapatkan jemari.
"Ini sungguh menarik. Belum pernah ada seorangpun yang mengetahui hal itu sejak saya kecil. Termasuk, ibu, adik ataupun guru saya disekolah dulu."

True PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang