Chapter 46 : Cup of Tea

435 38 4
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Pagi ini Sherry mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia sangat ingat semalaman ia sulit untuk tidur, dan berjalan keluar untuk meredakan kebisingan yang ia dengar. Namun keadaan berbeda saat ia membuka mata kembali. [Previously on Chp 40]
.
.
.

"Putri ini sudah siang! Tidak biasanya anda bangun terlambat."
Teriak Kepala pelayan Ani yang berusaha membangunkan Sherry dengan menarik selimutnya.

Sementara itu, Sherry yang sudah terbangun sejak tadi. Ia melototkan pandangan bingung pada Ani. Sebuah bantal di atas kepalanya untuk menutup telinga semalaman, kini segera ia singkirkan. 

Sherry mulai tercatuk di atas kasur. Berulang ia menepuk pipinya yang dingin. Dan kemudian meraba pada daun telinganya.
'Apa semalam itu mimpi?' Batinnya merasa aneh karena suara-suara yang sebelumnya ia dengar, kini telah menghilang di pagi hari.

"Putri ada apa? Cepat bangun dan kita harus bersiap. Hari ini anda ada undangan pesta minum teh bukan?"
Ucap Ani juga bingung melihat wajah Sherry yang gelagapan.

Sherry dengan cepat melirik tajam pada Ani yang berdiri dihadapannya. "Bibi! Dimana letak negara Hongkong?!" Tanya Sherry masih terduduk di atas tempat tidur.

Ani mengernyit dengan mempoles ekspresi semakin bingung dengan tingkah random Sherry. Kemudian ia menggeleng tipis. "Apa yang putri bicarakan? Tidak ada kerajaan Hongkong disini. Cepat bangun dari tempat tidur!"

'Apa ini sungguh nyata?! Aku benar-benar kembali normal. Suara anehnya menghilang!'
Pikir Sherry yang tidak tahan ingin tertawa bahagia.

Sherry segera bangkit dari tempat tidur. Ia kemudian melewati laci besar di kamarnya ketika ingin pergi keluar. Namun dirinya terkejut sekali lagi, dan berhenti sejenak saat melihat jubah Lei disana. 'I-ini...? Jadi semalam bukan mimpi?! Aku benar-benar mendengar semua suara itu. Tapi kenapa sekarang hilang?'

"Putri anda sedang apa? Ayo cepat! Kita harus segera bersiap." Ani menggiring pundak Sherry untuk segera keluar ruangan dan menuju kamar mandi. 

Selama beberapa jam, Sherry telah dipersiapkan dengan sempurna seperti biasanya. Keahlian merias dari beberapa pelayan tidak pernah gagal.

Kini tubuh Sherry mengenakan gaun hijau tua yang memiliki rumbai pada bagian pinggang dan lengan. Rambut yang terikat ke atas dengan sebuah pita kuning. Sherry membiarkan surai keritingnya bergelombang panjang tergerai menyerupai ikat kuncir kuda.

"Aku hanya ingin pergi ke pesta minum teh. Kenapa kalian membuatnya seperti akan menghadiri pesta pertunangan?"
Celoteh Sherry terheran melihat wajahnya di depan cermin dengan riasan berlebihan.

"Tidak apa putri. Anda terlihat menawan seperti biasanya. Lagipula ini adalah kesempatan bagus. Anda bisa dekat berkenalan dengan para calon pewaris tahta. Dan disinilah, anda harus tampak bersinar. Karena kerajaan Freaud pemimpin dari seluruh aliansi."

True PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang