Chapter 29 : A Beautiful Night

490 35 3
                                    


"Mana sisirnya!!"

"Cepatlah semua!! Tolong sepatu segera dipolish!"

"Dimana tiaranya?! Siapa yang memindahkan tiara dari kotak hiasan!"

"Sarung tangan! Apa sarung tangan sudah disiapkan?!"

"Kurasa hiasan rambut perlu berbeda."

"Pewangi! Tolong ambilkan pewangi baru di gudang!"

"Putri, tolong untuk tidak berkedip."

"Gel ini untuk menutrisi kulit anda putri. Hingga petang tiba, anda bisa kembali istirahat setelah ini."
.
.
.

Rasanya..., seluruh tubuhku akan segera terkuliti... Dimana-mana terasa sakit.

Mulai dari ujung kepala hingga kaki. Sherry yang baru selesai dimandikan dan dibersihkan, dengan segera ia diminta terduduk pada meja rias di kamarnya.

Rambut keritingnya yang sangat sulit dibentuk. Saat ini berulang kali sisir kecil itu menariknya hingga halus. Kemudian, kulit yang terus dilumuri oleh gel perawatan hingga berbagai varian lulur.

Tubuhnya kini terasa sangat lembut dan kenyal. Wangi semerbak bunga yang mengitari hidungnya, juga tidak kalah menyengat.

Di pagi yang terbilang cerah ini. Hampir sebagian pelayan sangat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Sherry hanya bisa menjadi patung dan terdiam dalam kursi itu. Tidak bisa membantu juga tidak diizinkan untuk melakukan sesuatu. Wajahnya yang sudah selesai memakai masker. Lekas hanya memandangi ramainya pelayan yang kesana kemari.

Keadaan istana yang sangat berbeda dari sebelumnya. Ratusan kursi dan meja yang sudah ditata pada taman hingga ruang dansa.

Makanan mewah yang sedang dimasak secara besar-besaran. Aromanya sangat mengugah sekitar dapur istana.

Tidak Sherry sangka. Pada beberapa tahun sebelumnya. Ia tidak pernah terbayang, akan melihat semua pemandangan ini. Bersama ditemani angin yang membelai pada wajah. Sherry mulai menatap orang-orang dibawah istana, yang masih melakukan persiapan, melalui balkon kamarnya.
.
.
.
.

Hingga, saat ini waktu masih menunjukkan pukul 11 siang. Kamarnya yang juga sudah dihiasi dengan rumbai kain-kain indah. Seperti dalam hiasan ruang fantasi ajaib. Kian ia merasa takjub dengan kerja keras seluruh pelayan.

Tak menunggu lama, gaun yang akan ia kenakan hari ini, akhirnya dibawa masuk ke dalam kamar. Nama gaun yang memiliki sebutan 'Floare de Lumină' yang berarti bunga cahaya emas. Beserta rajutannya yang mengarung putih dan selingan hias mawar emas di pinggang hingga dada. Seperti pakaian formal kerajaan yang selalu Federick kenakan, saat akan menghadiri pesta besar.

Lambang kerajaan Freaud, elang dan dua pedang, yang mengikar warna putih dan emas. Membuat Sherry tertegun melihat gaun itu. Seakan menguraikan bahwa Debut tersebut, juga dilaksanakan dalam mengangkatnya sebagai putri mahkota. Tanpa semua orang tau, masih ada Yeslyn di balik jalannya itu.
.
.
.

_______________________________________

Tok.., Tok..., Tok...

"Yeslyn? Apa kamu masih tidur?"
Ucap Reon yang sedikit khawatir. Dengan berdiri di depan kamarnya, tanpa ada respon sejak pagi.

Sementara di dalam kamar itu. Yeslyn hanya meringkuk diatas kasur. Ia merasa tidak ingin bertemu dengan pemuda tersebut. Bersama kalung liontin bentuk hati yang masih digenggamnya. Ia juga tidak bersuara.

Pintu kamar yang sudah dikunci sejak semalam. Matanya hanya berkedip beberapa kali. Tidak merasa ingin makan maupun minum. Pikirannya hanya memutar bagaimana ia harus ke istana itu.

True PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang