°°°
"Gugurkan!!!"
Pinta Ester dengan wajah gusar.Kami berdua berdiskusi secara empat mata setelah tabib itu selesai memeriksaku dan pergi dari rumah ini.
"Tapi itu pertama kalinya aku..., bagaimana bisa?" Gumam Vivian yang tidak menghiraukan ucapan Ester.
Ester segera mencekal dua pundak Vivian dan mengarahkan pandangannya untuk menatap Ester.
"KUBILANG GUGURKAN!!! Bayi itu bukanlah milikmu Vivian!!!"
Teriak Ester dihadapan Vivian yang masih tidak peduli.Apa maksudnya bukan milikku? Ia sekarang ada dirahimku. Kenapa juga aku tidak bisa memiliki seorang anak dari pria yang kucintai? Apa itu adil?
Vivian menepis tangan Ester yang diletakkan pada pundaknya. "Kau tidak berhak memerintahku begitu Ester. Ini... Adalah anakku dan Federick..! Ya... Anak kami berdua. Dialah yang akan membawaku pada puncak istana!" Vivian segera bangkit dari tempat tidur dan melewati bahu Ester dengan kasar. Ia kemudian menggenggam gagang pintu. "Aku lebih baik mati bersama anak ini daripada harus mendengarkan ocehanmu!"
.
.
.Clack!
Seketika Vivian terkejut ketika ia membuka pintu kamar itu untuk keluar. Di depannya, sudah berdiri seorang gadis remaja cantik yang tidak lain adalah putri Zergus.
"Rean..?"
Ucap Ester juga terkejut saat melihat anak itu terbengong."Ekh..., Ayah bilang ia akan pulang telat hari ini. Jadi aku memasakkan kalian berdua makanan."
.
.Step..., Step..., Step...
Vivian tidak peduli dengan kehadiran Rean. Ia pergi begitu saja melewati remaja yang sudah berusia 18 tahun tersebut.
"Ada apa dengan bibi Nami? Apa tabib mengatakan penyakit serius?"
Tanya Rean menaikkan kedua alis bingung."Tidak apa-apa sayang. Kami akan makan nanti. Kau bisa tunggu dibawah."
Ester menenangkan Rean dengan sedikit memutar punggungnya untuk membawa pergi dari depan kamar."Eum.., maaf sebelumnya bibi Gres, tapi aku sebenarnya sedikit mendengar pembicaraan tadi. Tampaknya kalian sedang mencemaskan seseorang. Siapa itu Ester dan Vivian?"
Ester seketika tertegun dengan ucapan Rean yang menyebut nama asli mereka berdua. Selama ini, penyamaran yang dilakukan tidak pernah gagal. Mereka selalu lolos dari semua kecurigaan, maupun knight istana yang dikerahkan oleh Theodore. Namun tidak ia sangka, begitu cepat asumsi mencapai otak gadis ini.
"B-bukan siapa-siapa sayang. Sebaiknya kau lupakan saja. Itu semua tidak penting. Haha..."
Kekeh ringan yang dilakukan Ester selagi ia tersenyum hambar. Rean yang begitu polos nampaknya percaya dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Princess
Fantasy"True Princess" merupakan buku kanak-kanak tentang 2 putri raja yang seharusnya memiliki nasib yang bertentangan. Karena 2 putri ini lahir dari masing-masing ibu yang berbeda. Dimana salah satunya terlahir dari seorang ratu dan satu lagi terlahir da...