°°°
"Reon, mulai hari ini kau dan Yeslyn adalah saudara. Kau mengerti?"
Itulah kata-kata pembuka dari ibuku, yang menjadikan kami kakak beradik hingga saat ini. Tepatnya terjadi saat aku berusia 9 tahun.
Gadis itu sangat kecil. Pipinya mungil. Tubuhnya pendek dan terlihat rapuh. Ia juga lebih muda dariku 2 tahun. Namun satu hal yang aku ingat dari pembicaraan ibu dengan wanita paruh baya itu. 'Mata emasnya bisa menghancurkan apapun yang ia ciptakan dengan sihir.'
Artinya aku harus berhati-hati terhadapnya 'kan?
Kemudian, dua hari setelah ia tinggal dirumahku. Kami jarang berbicara, karena aku belum terbiasa. Sehingga, aku terus menghindarinya dengan menyibukkan diri di sekolah.
Dia selalu berada di kamar. Hal itu membuatku sedikit penasaran.
Clack!
"Yeslyn?"
Sahut Reon ketika membuka pintu kamar gadis kecil itu.Ruangannya tampak berantakan. Banyak kertas berhamburan dan boneka kelinci dimana-mana. Padahal sebelumnya, kamar ini hanya gudang kosong.
Gadis itu hanya menoleh pada Reon. Mata emasnya menatap lurus. Manik Itu sebenarnya membuatku sedikit tidak nyaman. Sepertinya ia sedang menggambar sesuatu di meja.
Step... Step... Step...
"Kau sedang apa?"
Tanya Reon seraya mendekat pada Yeslyn."Hehe! Aku tau, kau tidak seperti ibuku. Akhirnya kau melihatku kesini kakak!"
Dia langsung memelukku tanpa rasa malu. Itu membuatku terkesiap. Karena kupikir ia adalah anak yang pemalu dan pendiam. Ternyata asumsiku salah.
"Lihat! Aku baru saja menggambar ini!"
Yeslyn mempertunjukan kertas di atas mejanya.Meskipun gambarnya tidak begitu jelas. Tapi aku tau ini apa.
"Apa kau suka?! Dia imut bukan! Aku sangat suka tubuhnya yang licin. Dan kudengar dia juga punya racun. Itu hebat sekali."
Ucap Yeslyn menjelaskan dengan antusias.Satu kata yang bisa aku berikan dari kesan pertama dalam dirinya adalah...
'Dia aneh.'
Reon meletakkan kembali kertas yang ia dapatkan dari pemberian Yeslyn. Wajahnya kini menjadi sedikit pucat. "Ehk... Apa kamu tidak ingin menggambar hal yang lebih bagus?"
"Kenapa?? Apa kau tidak suka? Ini adalah gambarku yang paling cantik! Apa kau pikir ini jelek?!" Mata emas itu melotot kesal padaku.
"Tidak... Ini bagus.. tapi bukankah seorang anak perempuan tidak seharusnya menggambar ini?"
"Kau tidak tau ya? Mau kutunjukkan? Hal terbaiknya ada disini."
Yeslyn mengambil kertas yang terdapat gambaran tadi, lalu menggulungnya. Sementara Reon terbingung dengan ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Princess
Fantasía"True Princess" merupakan buku kanak-kanak tentang 2 putri raja yang seharusnya memiliki nasib yang bertentangan. Karena 2 putri ini lahir dari masing-masing ibu yang berbeda. Dimana salah satunya terlahir dari seorang ratu dan satu lagi terlahir da...