Hari berikutnya setelah pertunangan dilaksanakan. Seperti pada janji di hari itu, Federick memanggilku kembali ke ruangan kerjanya. Ia ingin mendengarkan permintaanku. Lalu dengan cepat aku mengucapkan sebuah nama."Lei."
Salah satu kata tegasku, di hadapan Federick yang terus menuliskan pena diatas lembaran kertas.
"Kenapa kau menginginkan anak itu?"
Federick bertanya padaku. Tetapi seperti biasa ia tidak pernah memandang lawan bicaranya.Tanganku mulai mengepal. Dan aku menaikkan sedikit suara untuk memprovokasinya
"Ayah tau tentang Lei 'kan?! Dia adalah anak paman Deio yang sangat cerdas. Walaupun baru berumur 7 tahun, tetapi kepribadiannya sangat dewasa. Bahkan ayah mengundangnya ke pertunanganku kemarin."
.
."Lalu?"
Percakapan yang masih terdengar dingin dan tidak setuju. Padahal ia sendiri yang mengatakan sebelumnya bahwa aku berhak memilih siapapun. Jadi kenapa sekarang masih bertanya?
"Apa ayah tidak mengizinkannya?"
Ucapku dengan wajah memelas.Rencana lainnya jika ini tidak berhasil, aku hanya akan memasang wajah sedih dan polos. Selain itu, apa aku ancam saja dia dengan memutus pertunangan?
Selang beberapa menit. Federick hanya terdiam dan menyelesaikan tulisannya. Ia kemudian berdiri dari kursi besar yang ia duduki, dan menggulung kertas yang sudah ditulisnya.
Wajah datarnya mulai memalingkan dan menatap pada Sherry yang masih berdiri di depan meja kerja itu.
"Beberapa hari lalu, Robin pelayanku mengatakan bahwa ada seorang anak yang membawa gulungan keuangan."
Ucap Federick dengan menatap Sherry.Gulungan keuangan? Itu 'kan..., aku yang berbohong memintanya pada Lei..
[Previously on Chapter 2-3]"Lalu aku mengeluarkannya dari bagian perpustakaan. Bagiku hal itu adalah tindak pencurian dan tidak bertanggung jawab."
Beberapa kali Federick menjelaskan fakta pada Sherry sembari meletakkan beberapa buku di rak ruang kerjanya."Tunggu ayah! Apa itu artinya ayah yang mengeluarkan Lei dari istana? Dan menggantikannya dengan paman apel?"
Robin sialan! Ternyata kau yang sudah mengatakan hal aneh pada Federick! Lei menjadi tersangka karenamu! Awas saja jika aku bertemu dengannya!
Batinku dengan kesal menggigit jari."Paman apel?"
Wajah Federick mulai terbingung."Ehm, seingatku namanya paman Erkarst."
"Aku tidak tau siapa yang menggantikan anak itu. Karena pekerjaan di perpustakaan sudah menjadi tanggung jawab Deio sendiri."
Jadi bukan Federick yang menggantikannya? Artinya paman Deio mengetahui semua kejadian itu. Namun ia tetap diam.
"Apa itu alasannya ayah tidak menyetujui Lei sebagai guruku?"
Ucapku bertanya kedua kalinya pada Federick.Mata emas itu sekali lagi mulai melirik kemari. Serta kakinya yang mulai berjalan mendekat ke arah Sherry.
Step..., Step...
Dengan sebuah buku tebal yang dibawa dari rak tinggi tadi. Ia mengenggamnya sambil berjalan dan menyerahkan pada Sherry saat berdiri di hadapan anak itu.Aku melihat sampul buku tersebut dengan sebuah kata di depannya bertuliskan 'Houghdore Academy The Class of 376 Deom'
'Apa ini buku tahunan dari sebuah sekolah?' Pikirku saat melihat sampul buku itu.
"Jika kau ingin tetap memilih anak Deio menjadi gurumu.., sebelum itu dia harus lulus dari akademi ini dan menyandang gelar Magius. Katakan padanya untuk mengikuti ujian tes tahun ini. Aku akan minta Theodore mempersiapkan semua kebutuhannya. Tetapi jika ia gagal, maka aku tidak bisa membuatnya sebagai gurumu. Walau ia mempunyai bakat sekalipun."
KAMU SEDANG MEMBACA
True Princess
Fantasy"True Princess" merupakan buku kanak-kanak tentang 2 putri raja yang seharusnya memiliki nasib yang bertentangan. Karena 2 putri ini lahir dari masing-masing ibu yang berbeda. Dimana salah satunya terlahir dari seorang ratu dan satu lagi terlahir da...