Chapter 58 : The Kingdom of Water

417 37 3
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Dua hari kemudian. Keadaan mansion yang sudah lenggang sepi, membuat Sherry terpaksa melakukan sesuatu dengan sendirinya. Walaupun Ani masih disana, tetap saja memberikan banyak beban pekerjaan tidak bisa ia lakukan pada pelayan itu.

Siang hari ini, Sherry baru saja membereskan kamar dan mengumpulkan beberapa pakaian kotor.

Lagi-lagi, ia melirik ke arah surat Lei yang ia letakkan di atas meja. Sherry ingat bahwa ia harus mengirimkan balasan tersebut. Namun entah kenapa, keraguan memenuhi kepalanya.

Clack!

"Tuan putri! Sudah saya katakan untuk diam saja di kamar. Biar saya yang mencuci semua ini."
Celetuk Ani yang baru saja memasuki kamar Sherry. Dengan cepat ia merebut keranjang pakaian kotor itu.

Sherry segera menoleh pada pelayannya. "Oh iya bibi, dimana paman? Aku ingin bertanya sesuatu padanya."

"Tuan Theodore ada di taman belakang. Dekat dengan kolam. Ada apa putri?"

"Sedang apa dicuaca dingin begini ia diluar?"
Tanya Sherry lagi mengernyit heran.

"Entahlah, katanya ada hal yang harus ia lakukan. Turunlah kebawah dan segera makan putri. Ini hampir tengah hari. Saya akan pergi mencuci ini." Ujar Ani berbalik dan bergegas pergi, namun disaat pelayan itu ingin menyentuh kembali gagang pintu. Ia berhenti sejenak. "Putri... Boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu bibi. Tanyakanlah."
Angguk Sherry dibelakang pelayan tersebut.

"Kenapa putri membiarkan pemuda itu tetap disini? Dia bahkan bukan staff istana, ataupun penduduk asli Margireth."

"Pemuda? Maksudnya Reon?"
Jawab Sherry datar.

"Siapa lagi memangnya, orang yang ada disini dengan ciri-ciri seperti itu."
Ani menautkan alisnya, ia tampak gusar pada Reon karena merasa orang itu sangat asing saat ia tiba disini.

Sherry menepuk pundak pelayannya yang masih membelakangi. Dengan senyum santai di bibir ia berkata "Bibi tenang saja. Aku memang tidak berniat menahannya. Tapi masih ada satu hal yang perlu aku dapatkan dari orang itu. Sebelum aku membuangnya mungkin..."

Kata-kata penenang yang Sherry ucapkan, tidak membuat pelayan itu menjawabnya.

***

Step... Step... Step...

Beberapa menit setelah Ani meninggalkan Sherry sendiri. Gadis itu segera turun dan meninggalkan kamarnya.

True PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang