"Loh, abang-abang udah mau ke sekolah?" tanya Lyora saat melihat kedua abangnya telah siap dengan seragam sekolah.
"Ga usah sok akrab!" balas Angkasa sengit.
Sementara Altezza, pria itu hanya diam dan menatap lekat Lyora yang tampak kebingungan.
"Sok akrab? Padahal kan Lyora cuma nanya doang, ga sok akrab yang Abang maksud."
Angkasa menatap dingin. "Ga usah sok polos lo, dasar j*lang rendahan," gumamnya pelan di akhir kalimat.
"J*lang rendahan," ulang Lyora dan sontak membuat Angkasa terdiam, apalagi saat dia tertawa kecil. "Ga usah ditahan juga kali, bang. Mama Papa dan Kakek lagi ga ada." Lyora berjalan melewati keduanya. "Umpatin aja sepuasnya sampai mereka dateng, kapan lagi kan. Kalian ada kesempatan buat ganggu Lyora," lanjutnya sembari menuruni tangga.
Sementara itu, Angkasa dan Atlezza masih sentiasa diam.
"Bang, kok Gabriella jadi beda ya?" tanya Angkasa pada Atlezza.
"Ga tau," jawab Atlezza acuh, dia berjalan menuruni tangga dan meninggalkan Angkasa yang masih sibuk dengan pikirannya. 'Lo berubah, Gabriella. Bukan cuma sikap, tapi cara pandang dan cara lo nyebut kita juga berubah, kenapa? Apa yang ngebuat lo berubah se-drastis ini??'
🌺🌺
"Bi, Lyora mau keluar sebentar ya," pamit Lyora yang telah siap dengan t-shirt tipis berwarna putih, rok dibawah lutut berwarna cream dan dipadukan dengan sepatu kasual berwarna putih membuat keimutannya bertambah berkali-kali lipat.
"Yaampun, Nona secantik ini mau kemana?"
Lyora tersenyum manis. "Lyora mau ke supermarket beli cemilan, Bibi sama yang lain mau dibeliin sesuatu?"
"Jika begitu biar bibi saja yang belikan."
Lyora menggeleng cepat. "Nggak boleh! Lyora mau beli sendiri!"
"Jika demikian, apa perlu meminta beberapa bodyguard untuk mengikuti?"
"Ihh, Bibi! Nggak usah, lagian supermarket nya dekat. Boleh ya," mohon Lyora dengan mengandalkan puppy eye andalannya.
"Ha, baiklah. Tapi tidak boleh lama-lama ya."
Lyora mengangguk antusias, dia berlari keluar sembari melambaikan tangannya ke arah art. Lyora berhenti berlari saat kakinya sampai di halaman mansion, senyuman merekah terus saja menghiasi wajah imutnya. 'Akhirnya gue keluar! Nggak sabar banget ngeliat protagonis wanita, Gracelya Tamara Aldebaran.'
[Flashback On]
'Bosen banget, gue harap, gue bisa ngerjain misi lagi,' batin Lyora menggerutu, dia sangat bosan apalagi kedua abang non akhlaknya itu pergi ke sekolah begitu saja. 'Sistem, apa beneran nggak ada misi?'
"Anda mau menanyakan itu berapa kali lagi?"
'Soalnya gue bosen!'
"Ha, baiklah. Saya akan memberikan misi hari ini."
Lyora seketika sumringah, dia menatap penuh antusias. 'Apa? Apa? Apa misinya??'
——————————
Misi sampinganBertemu Protagonis (dengan) sengaja
Hadiah 200 poin dan keahlian membaca pikiranY/N
——————————
KAMU SEDANG MEMBACA
NalendLyora [Transmigrasi]
Fiksi RemajaRasya Olivia Abraham, gadis yang terpaksa meregang nyawa karena terpeleset. Di kehidupan pertama, Rasya harus jauh-jauh dari rumah agar tidak bertemu kakak yang menyayanginya dalam arti kata lain. Di dunia kedua, bukannya menjalani kehidupan yang te...