"Yaampun Gabriella, kamu cantik banget sih! Mommy sampai terpanah ngeliatnya!"
"Makasih, Tan. Tante juga cantik, pantesan aja Kenneth ganteng banget."
Ekspresi wajah Mama Kenneth berubah datar. "Ga usah bahas anak itu."
"Eh, o-oke."
"Omong-omong, Gabriella. Kenapa kamu udah jarang live? Mommy sama Tante Nadira nungguin kamu live tiap hari loh."
"Maafin Lyora, Tan. Lyora banyak kesibukan akhir-akhir ini, jadi ga sempat buat live." Lyora tersenyum kaku. "Omong-omong, Tante-"
"Panggil Mommy aja, sayang~" Mama Kenneth menggenggam kedua tangan Lyora.
"O-oke, Mom." Lyora semakin kaku. "Omong-omong, Mom. Mommy kenal sama Tante Nadira?"
"Oh itu pasti." Mama Kenneth mengibaskan tangannya. "Mommy dan Tante Nadira tuh temen lama, jadi biasanya. Kita juga kadang pergi shopping bareng, lain kali Gabriella ikut ya."
"Makasih Mom, atas undangannya. Lyora bakal usahain buat ikut." Lyora tersenyum manis.
Mama Kenneth menatap gemas. "Yaampun, kamu imut banget deh. Rasanya Mommy jadi pengen cubit!"
"Makasih, Mom."
"Eh Gabriella, kamu kenal anak Tante dimana??"
"Oh~ Lyora kenal di sekolah Tan, kebetulan kita satu sekolah."
"Beneran?? Anak Tante di sekolah gimana?" tanya Mama Kenneth kepo.
"Lumayan baik, cuma Kenneth di sekolah agak tegas aja. Tapi sifat Kenneth baik kok, Mom. Cuma sering disalahpahami aja karena Kenneth orangnya pendiam di sekolah."
Mama Kenneth menganggukkan kepalanya. "Emang gitu anaknya, sejak Daddynya tiada …"
'Huh? Papa Kenneth udah mati??' batin Lyora yang kini tidak lagi mendengarkan penjelasan Mama Kenneth.
" … Jadi dia lebih pendiam aja diluar sana, Kenneth jadi jarang buka hatinya. Mommy jadi seneng pas Kenneth bawa kamu kesini dan kalian kelihatan akrab." Mama Kenneth mengeratkan genggamannya, dia menatap Lyora dengan eskpresi sedih. "Mommy mohon ya, sama Gabriella. Tolong sesekali ajak Kenneth buat bicara, karena Kenneth paling anti yang namanya cewek. Mommy jadi khawatir sama Kenneth, tapi ngeliat dia bawa kamu dan dia kelihatan bahagia. Mommy jadi ikut seneng, padahal Kenneth jarang banget bawa anak gadis kerumah. Ga pernah malahan, setiap Mommy mata-matain dia. Dia selalu aja nolak gadis yang Deket sama dia." Mama Kenneth menghela napas, dia tampak sudah pasrah dengan sikap putra satu-satunya itu.
"Mommy tenang aja, Lyora bakal terus ada buat Kenneth sampai dia buka hatinya buat dunia!" kata Lyora menyakinkan Mama Kenneth.
Mama Kenneth tersenyum, sepertinya dia tidak salah memilih orang. "Makasih ya, Gabriella. Mommy jadi tenang kalau kamu udah bicara gitu."
Lyora tersenyum manis. 'Mama Kenneth udah baik sama gue, jadi sebagai balasannya. Gue bakal berusaha buat Kenneth buka hati lagi! Semangat Lyora!'
"Oi!" panggil Kenneth tanpa sopan santun. "Makanannya udah jadi!" katanya ketus.
"Ayo makan dulu, Gabriella." Mama kenneth menarik tangan Gabriella dengan hati yang riang.
🌺🌺
"Ikut gue bentar." Kenneth berdiri dari duduknya, dia telah menyelesaikan sarapannya.
"Kemana?" tanya Lyora, dia bahkan baru memakan setengah steaknya.
"Ke kamar."
"Ngapain ngajak anak gadis ke kamar!" kata Mama Kenneth galak. "Kamu mau ngapain anak orang, hah?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NalendLyora [Transmigrasi]
Teen FictionRasya Olivia Abraham, gadis yang terpaksa meregang nyawa karena terpeleset. Di kehidupan pertama, Rasya harus jauh-jauh dari rumah agar tidak bertemu kakak yang menyayanginya dalam arti kata lain. Di dunia kedua, bukannya menjalani kehidupan yang te...