Lyora seketika menghentikan langkahnya. "Chie?" Ia memegang dagunya. 'Namanya kok familier banget, gitu.'
"Ada apa??"
"Nggak, maksudku ... tidak, aku hanya merasa namamu familier." Lyora kembali melanjutkan langkahnya. "Omong-omong, Cecilia di mana?"
"Cecilia saat ini ada di kerajaan." Chie melirik Lyora. "Dia khawatir kau akan mati dimakan serigala, itu sebabnya dia mengutusku untuk membawamu ke istana."
"Memangnya di sini ada serigala??"
"Banyak binatang buas yang kelaparan selama berhari-hari di sini." Chie menatap lurus. "Tapi yang paling berbahaya adalah manusia. Jadi jangan langsung percaya pada siapapun, apalagi pria-pria tadi."
"Aku memang tidak percaya pada mereka, buktinya … aku tidak memberitahu mereka namaku yang asli."
"Kalau kau beritahu nama aslimu, mereka hanya akan menganggapmu aneh," gerutu Chie kesal.
"Kau bilang sesuatu?"
"Tidak, lupakan saja."
🌺🌺
"Cecilia!" Lyora langsung saja menghamburkan pelukan ke Cecilia. "Gue kira gue ga bakal liat lo lagi, sumpah!"
"Hei, aku sesak tau! Lagipula, kau ini bicara apa??" Cecilia berusaha melepaskan pelukan Lyora yang kelewat erat. "Hei!"
"Gue– maksudku, aku sangat merindukanmu tau!" Lyora melepas pelukannya dan menatap Cecilia dengan menggebu-gebu. "Kau tau nggak? Tadi aku hampir, hampir di lecehkan!"
"Di lecehkan?" Cecilia menatap Chie yang mengangkat bahunya acuh, gadis itu justru memalingkan wajah sembari bersedekap dada. 'Apa dia cemburu??'
"Iya! Tadi ada beberapa pria yang datang menghampiriku dan menggodaku!"
"Benarkah??"
Cecilia kembali menatap Chie yang memutar bola matanya malas sembari menggerutu.
Chie tiba-tiba meliriknya dan membuat keduanya saling kontak mata, gadis itu menggeleng.
'Jadi Lyora bohong, ya?' Cecilia menepuk-nepuk kepala Lyora. "Kau pasti sangat kesulitan, biarkan Chie mengantarmu ke kamar agar kau bisa istirahat. Aku akan meminta pelayan untuk membawakan makanan untukmu, oke?"
"Tunggu! Kenapa harus aku??" Chie menunjuk dirinya sendiri. "Minta saja pelayan lain, aku tidak mau!"
"Chie …"
Chie berdecak, ia berjalan mendekat dan menarik Lyora pergi. "Ayo cepat!" katanya dengan nada judes.
"Tunggu! Cecil, ayo lanjut bicara lagi besok!!"
Cecilia hanya tersenyum sembari melambaikan tangannya, saat keduanya tidak lagi terlihat. Senyum di wajahnya berubah menjadi eskpresi datar, ia melirik pelayan wanita yang berdiri di belakangnya. "Bawakan beberapa makanan ke kamar gadis itu." Cecilia memicingkan matanya. "Dan dia bukan mangsa."
"Hamba mengerti, Putri saya." Pelayan wanita itu membungkukkan badannya sebelum berjalan pergi.
Setelah semua orang pergi, Cecilia kini memijat pelipisnya. 'Sebenarnya aku ini kenapa? Cih, jika para kakak bodoh itu melaporkanku pada Ayah. Apa gelarku akan dicabut?? Menjengkelkan sekali! Kenapa aku selalu bersikap seperti ini, sih?!'
🌺🌺
'Udah aku duga.' Alyssa mengerutkan keningnya. 'Mereka bener-bener pergi ke kerajaan Lauren.' Ia berdecak, Alyssa mengigit kukunya. "Aku harap mereka tidak akan kenapa-napa."
KAMU SEDANG MEMBACA
NalendLyora [Transmigrasi]
Teen FictionRasya Olivia Abraham, gadis yang terpaksa meregang nyawa karena terpeleset. Di kehidupan pertama, Rasya harus jauh-jauh dari rumah agar tidak bertemu kakak yang menyayanginya dalam arti kata lain. Di dunia kedua, bukannya menjalani kehidupan yang te...