Bab 18. Protagonis Keempat

1.8K 106 3
                                    

"Semuanya, tolong lihat ke depan!" Bu Ani memukul papan tulis dengan spidol.

"Hu, apaan sih Bu!" seru seorang gadis.

"Bu, kita tuh sibuk. Ga ada waktu buat dengerin penjelasan ga bermanfaat dari ibu."

"B*ngsat, gue kalah!"

"A*jing! Padahal beda tipis doang!"

"Kalian!!" Bu Ani berteriak marah, dia menghela napas dan mengatur emosinya. Bu Ani menoleh ke arah pintu. "Kamu masuklah."

Lyora membuka pintu, dia melangkahkan kakinya memasuki kelas yang jauh dari kata rapi dan berdiri di samping podium.

Seketika beberapa pria bersiul saat melihat Lyora, namun beberapa siswi juga melontarkan tatapan tidak suka dan iri.

"Perkenalkan nama kamu," kata Bu Ani yang tampaknya sudah pasrah dengan apa yang dilakukan murid-muridnya.

"Lyora."

Seketika seorang pria mengangkat tangannya, Lyora menatap jengkel.

——————————
Misi Utama

Menaklukkan para Protagonis Pria
Batas waktu : Tidak terbatas
Hadiah keberhasilan : Meningkatkan kemungkinan kembali ke dunia nyata menjadi 60%
Progres saat ini : 60%

Tutup

——————————

Notifikasi kembali berubah.

——————————
Selamat telah menemukan Protagonis Pria keempat, Arlen Bramasta Bratajaya.

Hadiah akan dikirim secara otomatis ke inventori Tuan Rumah.
——————————

"Ada apa, Arlen?"

"Biarin Lyora duduk di samping saya, Bu," kata Arlen sopan.

"Tapi di samping kamu sudah ada Nalea."

Lyora memperhatikan Arlen yang menatap gadis di sampingnya, sedetik kemudian. Dia mengangkat sebelah alisnya saat Arlen tanpa perasaan menendang gadis itu pergi.

"Sekarang udah kosong."

'Dasar berandal.'

Bu Ani menghela napas, dia menatap Lyora seolah meminta maaf.

Tanpa bicara apapun, Lyora berjalan menuju kursinya. Dia meletakkan tasnya dan duduk di samping Arlen dengan enggan.

"Hay, perkenalin. Gue Arlen Bramasta Bratajaya."

Lyora hanya menatap datar uluran tangan Arlen, dia mendongak dan menatap wajah tampan pria itu. "Lyora," katanya tanpa membalas uluran tangan Arlen.

"Heh, bagus. Gue suka, ga pernah ada yang nolak gue di sekolah ini selain elo." Arlen kembali menarik tangannya.

"Berarti lo Playboy." Lyora menopang dagunya dan menatap ke depan, dimana Bu Ani sudah memulai pelajaran meskipun tidak ada yang mendengarnya. 'Benar-benar ga berkelas sama sekali.'

'Dasar b*tch! Beraninya dia deket-deket sama Arlen! Seharusnya gue yang tetap duduk di sana!!'

"Pemberitahuan, energi kemarahan dan benci yang besar terdeteksi dari Murid bernama Nalea Pratama."

'Benar, aku juga bisa merasakannya.' Lyora melirik gadis yang sebelumnya menempati kursinya. 'Mungkin pacar Arlen? Tapi di dalam novel ga dijelasin siapa aja pacar playboy cap gajah Arlen Bramasta.'

NalendLyora [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang