'Huh? Dimana ini?' Lyora celingak-celinguk menatap sekitaran, hanya ada tembok di sekitarnya dengan obor yang menjadi penerang.
Ruangan yang ditempatinya hanya berukuran 1,5 meter persegi, tidak ada jendela ataupun cahaya yang masuk kecuali dari obor yang menyala.
Bau aneh tercium di seluruh ruangan.
Lyora berdiri, dia menyentuh dinding di sekitaran. 'Aku tidak bisa melihat adanya pintu keluar di sekeliling, mungkin saja. Pintu itu dikamuflase atau apapun itu! Yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya untuk bisa kabur dan lari dari tempat ini!'
Namun, setelah mengelilingi ruangan itu. Lyora tak menemukan apapun, entah tombol, tuas, ataupun apapun.
Lyora menghela napas, dia kembali duduk dan bersandar di dinding. Tiba-tiba saja, dinding di belakangnya terbuka dan membuat Lyora yang tidak siap langsung jatuh ke belakang.
Tepat setelah dia menghilang dalam kegelapan, dinding kembali tertutup dan seolah tak pernah terjadi apapun.
🌺🌺
"Sssth, sakit," cicit Lyora, dia perlahan-lahan bangun. Lyora seketika membulatkan matanya saat melihat tumpukan tulang dan tengkorak yang berserakan.
Darah bahkan berceceran dimana-mana.
Lyora menelan salivanya susah payah, dia bangun sepelan mungkin agar tidak menimbulkan suara dan membangunkan sesuatu yang tertidur dibalik tumpukan tulang.
[POV Lyora]
Aku berusaha sekuat mungkin agar tidak menimbulkan suara sedikitpun, bau amis darah yang pekat hampir membuatku muntah. Pakaian yang entah milik siapa berceceran di ruangan itu.
Aku perlahan-lahan melangkah mundur sembari terus mengawasi mahkluk yang tertidur dibawah tumpukan tulang, sesekali kulirik kebelakang. Dimana ada sebuah pintu kayu yang mungkin saja jalan keluarnya.
Ggrrr
Aku seketika membekap mulutnya dan menahan napasku saat mendengar suara erangan dari mahkluk itu, kakinya tiba-tiba muncul dari tulang. Kakinya mungkin sebesar tubuhku dan ditumbuhi bulu-bulu putih yang terlihat halus namun penuh dengan darah.
Jantungku berdebar tak karuan, kukira aku membangunkan makhluk itu. Namun menunggu cukup lama, makhluk itu tidak bergerak.
Aku menghela napas secara hati-hati, kulangkahkan kembali kakiku hingga berhasil menggapai gagang pintu. Aku memegang gagangnya dan tiba-tiba …
Suara yang memekakkan telinga terdengar di seluruh ruangan, aku seketika terdiam membeku saat melihat tumpukan tulang yang tak jauh dariku terbang.
Makhluk yang mirip serigala namun berukuran lebih besar dengan bulu putih halus yang tertutupi darah perlahan-lahan berdiri, mata merah darahnya tampak berkilat. Dia menatapku tajam.
Tatapannya saja sudah cukup untuk membuat seluruh tubuhku membeku!
Jantungku berdebar kencang! Keringat dingin membasahi keningku, otakku seolah menjadi kosong. Badanku seolah tidak melakukan keinginanku, aku hanya bisa diam membeku saat makhluk aneh itu berjalan mendekat.
Aku ketakutan setengah mati, apalagi saat Makhluk itu mendekatkan wajahnya ke arahku dan mengelilingiku seolah menilai penampilanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
NalendLyora [Transmigrasi]
Teen FictionRasya Olivia Abraham, gadis yang terpaksa meregang nyawa karena terpeleset. Di kehidupan pertama, Rasya harus jauh-jauh dari rumah agar tidak bertemu kakak yang menyayanginya dalam arti kata lain. Di dunia kedua, bukannya menjalani kehidupan yang te...