Bab 39. Rasya Neo

447 21 0
                                    

"Sya."

"Hm? Kenapa?"

"Lo tau ga, kenapa senja itu disukai banyak orang."

Rasya menoleh ke arah pria tampan yang tengah mengemudikan mobil itu, dia bersandar pada kursi dengan tangan yang bersedekap. "Karena Senja cantik?"

"Pffft …"

"Apa? Apa yang lucu??"

"Maksud gue bukan Senja ya itu, Sya~"

Sontak ucapan itu membuat Rasya menoleh. "Terus?"

"Senja yang gue maksud tuh setelah matahari terbenam, bukan Senja temen kita."

Rasya seketika memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil. "O-oh," gumamnya kikuk. "Bentar!" Dia seketika menatap depan. "Kayaknya ini bukan jalan ke sekolah deh, lo mau bawa gue kemana??"

"Emang ga mau kesekolah."

"Terus? Lo mau bawa gue kemana?? Jawab!"

Pria itu melirik Rasya dengan senyum tipis. "Liat aja nanti."

"Neo b*ngsat! Awas aja kalau lo berani ngapa-ngapain gue!!"

🌺🌺

"Ngapain lo bawa gue ke pinggir kota?"

"Liat matahari terbenam."

"Tapi sekarang aja masih pagi, Neo~" Rasya sangat gemas sampai-sampai ingin memelintir jantung pria Kamvrett yang sayangnya jadi pacarnya itu.

"Oh, kalau gitu nonton matahari terbenamnya entar aja, ikut gue ya." Neo memohon dengan eskpresi wajah yang dibuat seimut mungkin.

"Kemana?"

"Ikut aja." Neo menarik tangan Rasya sebelum gadis itu sempat protes.

🌺🌺

"Ini rumah siapa?" tanya Rasya saat memasuki pagar rumah minimalis yang terlihat lebih mirip vila.

"Rumah kita."

"Hah??" Rasya menatap Neo penuh kebingungan. "Sejak kapan kita bangun rumah?"

"Sejak gue pacaran ama lo." Neo berhenti di depan ruang tamu, dia menghadap Rasya dengan eskpresi serius. Kedua tangannya memegang tangan Rasya yang lebih kecil dari tangannya. "Sya, gue suka banget sama lo sejak kecil."

Rasya tertawa kecil. "Itu gue juga tau kok."

"Gue buat rumah ini khusus buat lo setelah kita tinggal nanti, di sini. Kita bakal tinggal bareng anak-anak kita, gue pilih tempat yang tenang karena ga mau diusik sama orang lain. Dan dari balkon atas lo dan anak-anak kita bisa ngeliat matahari terbenam setiap harinya."

Rasya tersenyum simpul. "Thanks, Neo. Gue ga tau apa kita bakal tetap bertahan sampai nikah, tapi gue benar-benar berharap bisa tinggal di rumah ini. Bareng lo dan … anak-anak kita nanti." Dia tersenyum manis.

🌺🌺

Seorang gadis dengan rambut panjang berwarna hitam legam mulai tenggelam dalam laut yang terlihat gelap dan tidak berdasar.

Perlahan-lahan, tubuhnya menjadi seputih salju. Rambutnya yang hitam legam perlahan-lahan berubah menjadi perak.

Tubuhnya terus tenggelam ke dasar laut.

"Rasya … sadarlah, Rasya!"

"Nak, sadarlah. Jangan biarkan dirimu masuk ke perangkap iblis!"

NalendLyora [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang