Bab 47. Hilang Ingatan?

275 6 1
                                    

"Lyora, lo baik-baik aja??"

"Ne-o …?"

"Lyora, ini gue … Nalendra!"

Lyora menatap samar, dia hendak bangun. Namun, rasa nyeri di perutnya memaksanya untuk kembali berbaring. "Gue, di mana?"

"Lo ada di rumah sakit."

"Gue …"

"Lyora, untung deh lo udah sadar!"

Lyora mengalihkan pandangannya ke asal suara yang berisik itu, dia menatap bingung pria yang berdiri di depan pintu sambil menenteng dua kantong plastik. "Lo … siapa??"

"Hah? Jangan bercanda deh, Ra. Masa lo lupa sama gue, Lingga."

"Lingga? Gue—"

"Loh … lo udah sadar, Ra?"

Lyora menoleh ke arah pintu yang kembali terbuka, kini … tidak hanya ada satu pria yant masuk. "Ka-kalian siapa?!" tanyanya dengan eskpresi panik, dia memegang lengan Nalendra dan merapatkan tubuhnya pada tubuh pria itu. Lyora menatap Nalendra dengan mata bergetar ketakutan. "Ne-neo, lo … lo kenal mereka?"

"Lyora, lo ga ngenalin kita?"

Lyora menggeleng dengan wajah yang sedikit pucat.

"Lyora, bercanda lo—"

"Ka-kayaknya kalian salah ruangan deh, tolong … tolong cepet keluar," gumam Lyora sambil memegang kepalanya yang pusing.

"Kalian keluar dulu, gue bakal ngasih tau situasinya nanti," jelas Nalendra saat melihat kondisi Lyora.

"O-oke." Mereka akhirnya memutuskan keluar sehingga hanya ada Nalendra dan Lyora di dalam ruangan.

"Lyora, lo baik-baik—"

"Neo, kita dimana? Gue ga mau disini. Gue mau pulang."

"Lyora …"

"Gue takut," cicit Lyora. "Gue ga mau disini, gue mau pulang." Dia menatap Nalendra dengan mata memohon. "Plis, bawa gue balik."

🌺🌺

"Good morning, Lyora. Gimana keadaan lo?" Lingga berjalan masuk dengan sekeranjang buah di tangannya.

"Ah, pagi. Gue udah baik-baik aja, kok. Eum …"

"Lo lupa lagi ya, nama gue Lingga," kata Lingga sambil meletakkan keranjang buah di atas nakas.

"Ah, iya. Sorry, ingatan gue agak kacau akhir-akhir ini."

"It's oke, Ra. Gue ngerti kok keadaan lo, kan udah dijelasin sama Nalendra 3 hari yang lalu."

Lyora hanya tersenyum sebagai balasan. "Omong-omong, Neo mana?"

"Neo? Ah, maksud lo Nalendra ya? Lagi ke sekolah, tiga hari dia bolos sekolah cuma buat jagain lo. Dan selama tiga jam dia diomelin nyokapnya!"

"Serius?? Gue harus minta maaf sama Neo nanti."

"Ga usah minta maaf, Ra. Lagian dia emang sering bolos kok."

"Ah, oke …" ucap Lyora dengan nada ragu, dia kemudian menatap Lingga dengan senyum simpul. "Gue minta tolong boleh, ga?"

"Mau minta tolong apa? Bilang aja, lagian ini waktu gue jagain lo. Ga usah sungkan."

"Hehe, makasih ya. Kalau gitu gue ga bakal sungkan, beliin gue cokelat."

"Lo masih jadi maniak cokelat?" tanya Lingga tak habis pikir.

Lyora mengangguk dengan penuh antusias. "Setengah hidup gue adalah cokelat!"

"Oke, oke. Gue beliin, bentar ya." Lingga menggeleng-gelengkan kepalanya sebelum berjalan keluar dan meninggalkan Lyora sendirian.

NalendLyora [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang