"Jangan gunakan kekerasan untuk mendapatkan informasi, tapi gunakan hati manusia yang rapuh untuk melawan mereka."
- Lyora & Rasya -
🌺🌺
"Ada apa??"
"Ma-maaf, Tuan. Sepertinya kita menabrak seseorang," jelas sang Supir takut-takut.
"Tunggu disini, aku akan turun dan memeriksanya." Nalendra membuka pintu dan turun dari mobil.
"Gue ikut!" Angkasa pun ikut turun sehingga hanya tersisa Lyora dan si supir.
"Pak," panggil Lyora tepat saat keduanya keluar dari mobil.
"Apa ada yang bisa saya bantu, Nona?"
"Ya." Lyora bermain game di handphone milik Nalendra. "Apa menyenangkan membunuh orang?"
Si supir sontak terdiam, dia menatap Lyora dari pantulan cermin tengah. "Apa maksud Nona?" tanyanya dengan senyum ramah.
"Maksudku?" Lyora mematikan handphone, dia menatap si supir dengan kepala yang sedikit memiring dan tersenyum. "Kamu kan, yang membuatku bunuh diri."
🌺🌺
"Apa ada sesuatu?"
"Tidak, tidak ada apapun." Nalendra menatap dengan teliti, namun dia tidak menemukan seseorang ataupun hewan yang tertabrak. "Apa mungkin supirnya salah liat ya?"
"Atau mungkin juga emang ada hewan yang tiba-tiba nyebrang kan?"
"Yaudah lah." Nalendra menatap ke arah mobil, sayangnya. Kaca mobil yang gelap membuatnya tidak bisa melihat apapun dari luar. "Ayo naik dan balik."
Keduanya berjalan ke masing-masing pintu mobil, saat hendak membuka pintu.
Mobil sudah lebih dulu melaju mundur.
"Eh, kita ditinggal??"
"Kayaknya ada yang aneh." Nalendra menatap mobil yang semakin menjauh, dia seketika membelalakkan matanya. "Sial! Ayo cepet kejar mobilnya!!" Nalendra berlari dan berusaha mengejar mobil tersebut.
Namun gagal, mobil itu sudah lebih dulu menghilang dari pandangan.
Beberapa menit yang lalu …
"Ucapan Nona sungguh tidak masuk akal, bagaimana mungkin saya membuat Nona bunuh diri?" Supir itu masih tetap mempertahankan senyum kesopanannya.
"Ah, benarkah?" Lyora mengeluarkan sebilah pisau tajam, dia membolak-balik pisau itu. "Menurutmu, apa pisau ini bisa memotong kulit istri dan putrimu?"
Ekspresi wajah dari sang supir tidak bisa disembunyikan lagi. "Apa, apa maksud Anda … Nona??"
Lyora berdecak. "Kamu kurang pintar, Tuan Kyler."
"Ba-bagaimana bisa …"
"Saat itu, seandainya kau menyembunyikan bukti dengan baik. Aku mungkin tidak akan tahu kalau kau adalah pembunuh adikku."
"Adik …? Jangan-jangan, Anda bukan Nona Lyora?" tanya Sopir itu berkeringat dingin.
"Benar sekali, aku bukan Lyora. Bagaimana mungkin gadis yang mati karena overdosis bisa hidup kembali? Itu mustahil tau."
KAMU SEDANG MEMBACA
NalendLyora [Transmigrasi]
Fiksi RemajaRasya Olivia Abraham, gadis yang terpaksa meregang nyawa karena terpeleset. Di kehidupan pertama, Rasya harus jauh-jauh dari rumah agar tidak bertemu kakak yang menyayanginya dalam arti kata lain. Di dunia kedua, bukannya menjalani kehidupan yang te...