60. Janji Kencan

198 4 0
                                    

"Hebat, kau sangat hebat~" Lyora tersenyum miring. "Bagaimana bisa kau mengetahui kalau aku bukan Lyora?"

"Lyora yang asli tidak pernah mengenal Alyssa, tapi kau tiba-tiba saja memanggil Alyssa."

"Begitu ya, kau benar-benar sangat teliti." Lyora berjalan mendekati Pria itu, ia mengangkat dagu pria itu menggunakan jari telunjuknya. "Siapa namamu?"

"Neo."

"Neo? Nama yang sempurna." Lyora mengalungkan tangannya ke leher Neo. "Neo sayangku, cintaku~ apa kau akan menemaniku makan malam hari ini?"

"Tidak."

"Kenapa? Padahal kan aku—"

"Lepaskan dia!"

Lyora tiba-tiba saja ditarik ke belakang dan hampir saja jatuh, ia menatap Alyssa dengan eskpresi kesal. "Apa-apaan kau ini??"

"Jangan mengganggunya!" Alyssa berdiri di depan Neo, ia menghalangi pandangan Lyora dan berkacak pinggang. "Dia pasangan sahabatku!" lanjutnya sembari menunjuk Neo dengan jari telunjuknya.

"Teman?" Lyora tertawa kecil, ia menatap remeh Alyssa. "Apa kau sudah melupakan Bastian? Ah, tidak. Sejak awal, kau menganggap semua pria sama. Putri Kerajaan Lauren, bagimu ... semua orang hanyalah alat kan?"

"Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau tau soal Bastian??"

"Apa kau benar-benar sudah melupakan aku, Lyssa." Lyora mengibaskan rambutnya, ia tersenyum simpul dengan kepala yang sedikit miring.

Alyssa seketika membelalakkan matanya, ia menutup mulutnya karena terkejut. "Kau ... jangan-jangan, kau. Cecil?!"

Lyora tersenyum tipis. "Akhirnya kau mengingatku, sahabatku~"

🌺🌺

"Lois, kau mau kemana??"

"Bastian, aku memiliki firasat buruk. Aku harus segera kembali ke kerajaan."

"Dengan keadaanmu saat ini??"

"Aku merasa tidak enak, sepertinya terjadi sesuatu pada Cecil."

Bastian menahan Lois yang ingin berjalan keluar. "Jika kau benar-benar ingin bertemu dengannya, maka ... biarkan aku ikut."

🌺🌺

"Kau mengenalnya?"

"Tidak." Alyssa menggelengkan kepalanya. "Akan tetapi, sesama penyihir memiliki kemampuan untuk berkomunikasi. Apalagi, aku sebagai penyihir yang bisa merapal masa depan. Tentu saja akan mengenalnya."

"Benar juga, ya. Kita bahkan menjadi teman di masa depan."

"Kenapa, kenapa kau tau semua itu? Kau belum muncul saat aku di sini."

Lyora tertawa kecil. "Coba saja tebak."

"Kau ... apa kau bertemu dengan Rasya?!"

"Rasya?" Lyora memegang dagunya. "Hm, Lyora pun memanggil nama itu ketika pertama kali melihatku." Ia menunjuk dirinya sendiri. "Apa aku benar-benar mirip dengannya?" tanyanya sembari tersenyum.

"Tidak, kau tidak mirip sama sekali." Neo bersedekap dada. "Kau sangat~ tidak mirip."

"Hm? Ah, maaf. Aku lupa kalau aku masih memakai penyamaran Lyora." Lyora tersenyum simpul, ia berkacak pinggang dan memejamkan matanya.

Wajahnya perlahan berubah menjadi orang lain, bukan hanya wajah. Tapi rambut dan pakaiannya pun juga berubah.

Lyora yang telah berubah menjadi Cecilia membuka matanya, ia menyentuh dadanya.

NalendLyora [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang