Bab 25. Ramalan

964 73 0
                                    

Episode sebelumnya

"Lemah? Bahkan pemimpin penyihir klan putih dan hitam saja tidak bisa asal menerobos masuk ke rumahku, tapi kau bisa seenaknya masuk tanpa terluka ataupun kesakitan. Apa kau pikir, kau sungguh lemah?"

Happy Reading ❤️

Lyora tertegun, dia menatap tak percaya pria di hadapannya. "Kau, kau pasti bercanda kan??"

Pria itu berdecak. "Apa aku punya waktu untuk bercanda!"

Lyora semakin tak percaya dengan ucapan pria dihadapannya, meskipun dia telah menjadi pemimpin penyihir klan merah. Namun dia yang baru saja melatih sihirnya tidak mungkin bisa mengalahkan kedua pemimpin itu.

"Cih, jika kau disini hanya untuk bermain-main. Lebih baik kau pergi karena aku tidak punya waktu!" Pria itu membelakangi Lyora dan berjalan menuju kursi. "Segeralah pergi dari sini!"

"Aku serius! Jika bisa, aku ingin kau membiarkanku senjata yang bisa menghabisi penyihir!" kata Lyora kekeh, dia tak akan menyerah dengan mudah demi kotanya. Demi teman-temannya.

"Sudah kukatakan!" Pria itu melirik Lyora. "Kau sendiri sudah cukup untuk menghancurkan suatu klan, aku hanya berpesan. Agar kau berhati-hati karena, sebentar lagi bencana akan datang."

"Tunggu, bencana-"

Sebelum Lyora menyelesaikan kalimatnya, lingkaran sihir sudah lebih dulu muncul di bawah kakinya dan meneleportasikannya ke hutan.

Lyora masih terdiam, otaknya sibuk mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh pria tadi. 'Apa, apa maksudnya? Bencana apa yang akan datang? Kenapa dia berkata jika aku sendiri bisa menghancurkan suatu klan? Apa sebenarnya maksud ucapannya??'

——————————
Misi darurat‼️

Selamatkan penduduk kota M dari bencana!

Hadiah : Prediksi masa depan
Sangsi kegagalan : Kehancuran kota M
Batas waktu : satu hari

Y/Y
——————————

Lyora tertegun, dia menggertakkan giginya menahan amarah. "Sistem 010! Lakukan teleportasi ke Kota M!!"

🌺🌺

"

Heh, menarik. Ternyata klan lemah seperti kalian bisa bertahan selama ini. Aku semakin tertarik untuk menghabisi kalian."

"Diam! Tak akan kubiarkan kau menghancurkan kota kami!" kata Lily tegas, keringat bercucuran di wajahnya. Beberapa luka tampak di tubuhnya dengan jubah merah yang robek.

Di belakang Lily ada Yulia yang kini tengah memeluk seorang anak kecil yang tengah terluka parah dan tak sadarkan diri, Yulia terus memeluk gadis itu dengan eskpresi yang tak bisa dijelaskan. Matanya berkilat tajam, ada amarah kuat di matanya, dia menatap tajam wanita dengan jubah putih itu.

"Ahahaha, kalian pikir. Klan lemah seperti kalian bisa mengalahkan kami??" Wanita itu tertawa terbahak-bahak, dia menatap remeh keduanya. "Bahkan, aku saja cukup untuk menghabisi kalian semua!"

Lily hanya bisa menahan emosinya, penggunaan sihir yang berlebihan cukup membuatnya kelelahan dan hampir saja pingsan.

"Wah, wah. Kalian tampak sangat kasihan." Wanita itu cekikikan, dia melirik anak kecil di pelukan Yulia. "Jika kubunuh gadis kecil itu, semakin pasti akan semakin seru. Benar kan?"

NalendLyora [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang