"Lyora?"
"Kenneth?" Lyora menatap sekeliling yang sepi, dia kembali menatap pria di hadapannya. "Lo ngapain di sini?"
"Bukannya seharusnya gue yang nanya?" Pria dengan jaket kulit berwarna hitam dan sekaleng cola di tangannya tersenyum tipis, dia melangkah maju.
Lyora reflek melangkah mundur. "Apalagi nih?? Uang tissuenya udah gue bayar kan!"
Kenneth tertawa pelan. "Gue ga nagih uang tissuenya, Lyora," katanya gemas.
"Terus?"
Kenneth berdiri di hadapan Lyora, dia menempelkan kaleng cola yang masih dingin. "Lo kabur?"
"Huh?" Lyora menjauhkan kaleng di pipinya, dia menatap Kenneth bingung. "Siapa yang bilang?"
"Angkasa nelpon, dia nyariin lo."
"Serius??" tanya Lyora kaget. 'Aku tidak percaya Angkasa mencariku, ugh. Tunggu! Kenapa gue jadi bicara kayak Lyora?! What the hell! Ini bukan diri gue!'
"Lo kenapa kabur?"
Rasa dingin di pipinya membuat kesadaran Lyora kembali, dia mengambil kaleng cola milik Kenneth. "Gue ga kabur!" Lyora melirik ke arah lain. "Gue cuma butuh waktu buat nenangin diri."
"Emangnya kenapa, hm?" Kenneth menyelipkan anak rambut Lyora ke belakang telinga.
Lyora seketika melangkah mundur, dia menatap horor Kenneth yang justru tertawa. "Jangan pegang-pegang!"
"Gue cuma nyelipin anak rambut lo doang padahal, ga usah sewaspada itu juga kali."
"Lo kan emang gitu! Dari nama lo aja udah mencurigakan banget. Kenneth, jangan karena lo ketua OSIS lo jadi bisa bertindak seenaknya ya! Ini di luar sekolah!"
Kenneth hanya tersenyum. "Emangnya nama gue semencurigakan itu ya? Padahal menurut gue keren-keren aja tuh."
"Keren matamu!" Lyora memijat pelipisnya, dia seharusnya tidak meladeni OSIS satu ini.
----------
Misi UtamaMenaklukkan para Protagonis Pria
Batas waktu : Tidak terbatas
Hadiah keberhasilan : Meningkatkan kemungkinan kembali ke dunia nyata menjadi 62%
Progres saat ini : 80%Tutup
----------
'Huh?' Lyora menatap layar hologram di hadapannya. 'Udah muncul lo??' batinnya dengan nada sinis.
"Maafkan saya, Nona. Tiba-tiba sistem dinonaktifkan secara paksa yang membuat saya tidak bisa membantu Anda."
Lyora memutar matanya malas. 'Alasan lo basi!'
"Saya bersungguh-sungguh ..."
"Omong-omong, Lyora. Lo beneran kabur?"
Lyora menatap Kenneth, dia tidak lagi fokus pada ucapan Sistem 010. "Udah gue bilang gue ga kabur!" katanya menekan setiap kalimat.
"Oh~"
'Anak b*ngsat!'
"Lo mau pulang?"
"Huh? Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"
"Lo dari kemarin ga ganti seragam lo, jadi mau pulang sekarang atau pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NalendLyora [Transmigrasi]
Teen FictionRasya Olivia Abraham, gadis yang terpaksa meregang nyawa karena terpeleset. Di kehidupan pertama, Rasya harus jauh-jauh dari rumah agar tidak bertemu kakak yang menyayanginya dalam arti kata lain. Di dunia kedua, bukannya menjalani kehidupan yang te...