'Tung– what?! Itu Naga kan! Naga asli?! Seriously?? Kok bisa!'
Tiba-tiba saja, binatang besar dengan sepasang tanduk dan mata merah itu menunduk.
Lyora menelan salivanya saat matanya bertatapan langsung dengan mata Naga dengan sisik merah itu.
'Mampus! Jangan-jangan gue bakal dimakan!!' Lyora kembali berbaring di tanah, dia memejamkan matanya. 'Please-please, jangan makan gue. Daging gue ga enak plus dikit lagi, makan gue ga bakal bikin lo kenyang. Lagian di tubuh gue sisa tulang dan dosa, tolong dong … jangan makan gue, jangan makan gue.'
Detak jantung Lyora berpacu dengan cepat, tubuhnya gemetar tak tertahankan.
'Ah, udahlah! Sia-sia pura-pura mati!' Lyora mendongak, dia seketika membulatkan matanya saat wajah besar itu tepat berada di depan matanya.
Naga itu menghembuskan napasnya yang terasa panas.
Lyora menatap dengan mata bergetar. 'Mati-mati mati!!'
🌺🌺
"Berisik sekali, bisa diam tidak?!"
Bastian sontak menoleh ke asal suara.
Alyssa, dengan gaun menjuntai kelantai berjalan masuk. Dia berjalan masuk dengan eskpresi wajah kesal dan sebelah tangan yang berkacak pinggang.
"Lyora!" Tamara langsung berlari ke belakang Alyssa dan bersembunyi, dia memegang erat lengan Alyssa. "Tolongin aku, mereka semua psikopat!"
"Lepas."
"Tolongin dulu, kalau ga … ga bakal aku lepas," kata Tamara diakhiri dengan pipi yang menggembung.
Alyssa menatapnya tajam, dia langsung menepis tangan Tamara dan mendorong gadis itu hingga jatuh ke lantai. "Bisa tidak jangan dekat-dekat?? Kamu mengganggu!"
"L-lyora …?" Mata Tamara berkaca-kaca, telapak tangannya bahkan sedikit memerah. Tamara menunduk dan menangis. "K-kok, kok kamu jahat banget sama aku??" tanyanya sesegukan.
Bukannya merasa kasihan, Alyssa justru semakin jengkel dibuatnya. Dia membungkuk dan mencengkram erat rahang Tamara dan memaksa gadis itu mendongak. "Kamu itu sangat berisik, tau! Lebih baik tutup mulutmu sebelum aku menutup umurmu!"
"Sudahlah, Alyssa. Biarkan saja." Bastian menepuk pundak Alyssa.
Dengan segera, gadis itu menepis tangan Bastian dan menatapnya datar. "Tidak usah sok kenal!" Dia berdiri tegak dan menatap Nalendra. "Aku dengar Lyora sudah ditemukan, apa benar?"
"Hm."
"Di mana dia sekarang?"
"Ga tau."
Alyssa menutup matanya dan menarik napas dalam-dalam. Sabar!
Alyssa harus ekstra sabar menghadapi makhluk jadi-jadian ini!
"Nalendra, aku mungkin bisa menolongnya!" jelas Alyssa tidak sabaran.
"Nolong Lyora?" Nalendra justru tertawa dengan sinis. "Lo ga bakal bisa."
Alyssa sontak mengerutkan keningnya, dia tidak percaya ada yang berani meremehkannya. "Memangnya kenapa kamu begitu yakin aku tidak bisa melakukannya?"
"Karena jiwa itu udah ga ada."
"Maksudmu??"
Nalendra berdiri dari duduknya, dia berjalan ke arah Alyssa.
Nalendra berdiri tepat di depan Alyssa, dia melirik Tamara yang juga menatapnya dengan ekspresi wajah yang menjengkelkan. "Bawa dia keluar, gue ga mau ngeliat dia di sini lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NalendLyora [Transmigrasi]
Teen FictionRasya Olivia Abraham, gadis yang terpaksa meregang nyawa karena terpeleset. Di kehidupan pertama, Rasya harus jauh-jauh dari rumah agar tidak bertemu kakak yang menyayanginya dalam arti kata lain. Di dunia kedua, bukannya menjalani kehidupan yang te...