007. Bernyanyi

3.1K 196 6
                                    

Episode sebelumnya

'Huh? Lupa tentang apa?'

"Sini gelasnya." Xion mengambil alih gelas di tangan Lyora dan meletakkannya di meja.

Happy Reading ❤️

"Silahkan lihat status Anda saat ini."

——————————
Status

Nama : Lyora Gabriella Alexandra

Umur : 17 Tahun

Identitas : Perasuk, Putri bungsu Alexandra

Keahlian : Bernyanyi, Memakai alat musik, menghafal, membaca pikiran

Kecantikan : 61%

Keimutan : 51%

Kepintaran : 50%

Kelicikan : 16%

Kepekaan : 60%

Kelincahan : 51%

Kesehatan : 57%

Poin : 9.400

——————————

'Tunggu, membaca pikiran? Kupikir misinya belum selesai.'

"Sepertinya bertemu Protagonis yang dimaksud bukanlah protagonis wanita, melainkan protagonis pria."

'Cih, lalu buat apa gue susah-susah ke supermarket cuma buat ketemu Protagonis ceweknya??' batin Lyora jengkel. 'Eh, tapi tidak apa-apa deh. Aku jadi bisa melihat wajah protagonis wanita.'

"Lyora-"

"Brownies datang!"

Lyora seketika mengalihkan pandangannya ke asal suara, dengan mata berbinar. Dia segera berdiri dan mengambil brownies miliknya, Lyora kembali duduk dengan ekspresi bahagia.

"Apa kau sebegitu bahagianya?" Altezza mengacak rambut Lyora gemas.

"Hehehe, Lyora suka sekali coke- eh …" Lyora menatap bingung plus jengkel pada Lingga yang tiba-tiba saja mengambil kotak browniesnya. "Ish, Kak Lingga! Itu kan punya Lyora!"

"Nyanyi dulu, baru Kak Lingga balikin."

"Ish! Tapi Lyora mau makan kuenya sekarang!" Lyora berdiri dan hendak menggapai kotak kue yang dipegang Lingga, namun dengan tidak tau dirinya. Xion tiba-tiba saja menariknya dan membuatnya duduk di pangkuan pria itu.

"Nyanyi dulu, abis itu gue beliin cokelat," kata Xion sembari memainkan rambut Lyora tanpa memperdulikan tatapan permusuhan dari beberapa orang.

Lyora menatap kesal. "Tapi Lyora mau makan browniesnya sekarang, lagian. Lagian ga ada gi-"

"Semua alat musik ada di ruang musik, ga ada alasan lagi. Gabriella."

Lyora menggembungkan pipinya kesal. 'Ini basecamp atau tempat konser sih?! Ish! Dasar manusia-manusia minus akhlak!' Dia mengalihkan pandangannya ke arah Altezza dengan tatapan memohon. "Abang …"

"Ella mau kan nyanyi satu lagu buat Abang."

Lyora menunduk dengan eskpresi sedih. 'Dasar manusia minus hati nurani!!' batinnya berteriak. "Satu lagu doang ya," putusnya.

NalendLyora [Transmigrasi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang