"Aku tidak menyangka Tuan Putri akan menemukanku."
Alyssa menatap datar seorang pria yang matanya diperban, ia menghela napas. "Kamu ini gila ya? Bisa-bisanya memberikan mata iblismu pada orang lain."
"Mau bagaimana lagi, mata iblis tidak berguna pada saya. Lagipula, hanya akan merepotkan jika memiliki mata iblis."
"Merepotkan?? Apa lebih merepotkan daripada memberikannya pada orang lain?" Alyssa melirik Nalendra yang berdiri di ambang pintu. "Disini dilarang merokok!" ucapnya saat melihat Nalendra mengeluarkan sebatang rokok.
"Satu saja."
"Tidak ya tidak! Astaga." Alyssa memijat pelipisnya pusing, ia menatap pria itu. "Bukankah tanpa mata iblis, kamu tidak akan bisa berhubungan dengan dunia kita?"
"Memang benar, tapi Chie sepertinya tidak memerlukan saya lagi."
"Tidak perlu? Apa maksudmu?"
"Maksud saya, Chie sudah mengakui orang lain sebagai Tuannya. Jadi dia sudah tidak perlu perlindungan dari saya."
"Heh, sungguh? Naga narsis dan gengsian itu memilih Tuannya sendiri??" tanya Alyssa tak percaya.
"Saya juga susah percaya, tapi memang itulah yang terjadi."
"Kapan dia memilih Tuannya?"
"Coba saya ingat dahulu … sepertinya sekitar 3 bulan yang lalu."
"Tiga bulan, ya," gumam Alyssa. "Cukup lama juga, aku terkejut 'Tuan' itu bisa bersama Chie dalam waktu 90 hari. Tunggu!" Alyssa mengalihkan pandangannya ke arah Nalendra yang menyalakan api. "Heh! Di sini tidak boleh merokok!"
"Satu saja tidak masalah."
"Tidak bisa!" Alyssa berdecak. "Lupakan saja! Kapan kamu menemukan Lyora?"
"Hm … sekitar 3 bulan yang lalu?"
"Kamu bilang Lyora jatuh dari tebing, kan??"
"Ya."
Alyssa memegang dagunya. 'Tiga bulan lalu Lyora ditemukan, tiga bulan lalu Chie memilih Tuan. Tebing … jangan-jangan!' Ia berdiri dari duduknya. "Antarkan aku ke tempat di mana kamu menemukan Lyora!"
"Buat apa?"
"Antarkan saja bisa tidak?? Tidak perlu banyak tanya!" Alyssa kembali menatap pria itu. "Aku harus pergi sekarang, terima kasih informasimu. Aku akan meminta Bastian untuk mengunjungimu sesekali."
"Oke, saya akan lebih senang jika Anda ikut." Pria itu melambaikan tangannya.
Alyssa buru-buru keluar dan menarik Nalendra pergi. 'Jika semuanya benar-benar saling terhubung, maka Rasya dan Lyora seharusnya memang ada di Kerajaan Lauren. Cih, bisa-bisanya mereka melewati portal dunia!'
🌺🌺
"Putri saya, silahkan tehnya."
Cecilia menerima cangkir teh tersebut dan meletakkan ke meja, ia menopang dagunya. "Apa kalian sudah menemukan gadis bernama Lyora itu?"
"Sayangnya, kami belum menemukannya. Kami sudah mencari ke seluruh desa yang Putri maksud, tapi tidak ada."
"Putri saya, jika boleh bertanya. Mengapa Putri ingin menemukan gadis itu? Apa dia membuat Putri marah?"
"Itu tidak mungkin, jika gadis itu memang benar membuat Putri marah. Maka Putri pasti sudah menghabisinya."
"Lalu kenapa?"
"Mungkin …"
"Cih, diam kalian berempat! Aku sedang pusing, jangan membuatku tambah pusing!"
Seketika, empat pria berlutut di lantai. "Mohon maafkan kami, Putri saya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
NalendLyora [Transmigrasi]
Teen FictionRasya Olivia Abraham, gadis yang terpaksa meregang nyawa karena terpeleset. Di kehidupan pertama, Rasya harus jauh-jauh dari rumah agar tidak bertemu kakak yang menyayanginya dalam arti kata lain. Di dunia kedua, bukannya menjalani kehidupan yang te...