36.

30 7 5
                                    

Jantung Ezra selalu berdetak cepat ketika menonton video hari pernikahannya dengan Heinrich. Pernikahan rahasia yang tak seorang keluarga atau teman Ezra hadiri, sesuatu yang sama yang dulu Kenny jalani juga. Masih begitu aneh rasanya saat menyadari kalau Ezra adalah suami dari seorang pria berkebangsaan Jerman yang dulu pernah menikahi mantan kekasihnya.

Jangan tanya bagaimana malam pertama Ezra dan Heinrich, tak ada! Keduanya sibuk lomba minum bir sampai benar-benar mabuk. Ezra ambruk duluan dan Heinrich menjadi pemenangnya. Budaya minum orang Jerman yang kuat menjadikan Heinrich tahan minum banyak jenis minuman keras.

Ezra memandangi cincin di jari manisnya. Dulu sekali dia yakin akan berakhir dengan Widi. Sekarang malah melenceng jauh. Ia malah menikahi pria yang dibencinya. Benci jadi cinta gitu, lho!

Heinrich yang mulai aktif lagi menjadi pilot membuat Ezra bingung harus melakukan apa saat ditinggal. Pekerjaannya yang tidak terlalu memakan waktu membuatnya memiliki banyak waktu luang. Menurut jadwalnya hari ini, ia akan pergi ke gym setelah membersihkan rumah.

Ada salah satu tempat gym langganan Ezra. Di sana ia ada jadwal untuk melatih kakinya. Kalau kata Ezra, ia melakukan itu supaya badannya lebih proporsional. Bukan seperti ayam Bangkok. Badannya besar. Tapi kakinya kurus. Haha ....

Setelah mengganti pakaian, Ezra melangkah keluar dari ruang loker sambil mengetik pesan untuk sang suami. Tiba-tiba ia menyenggol seseorang.

"Sorry," ucap Ezra. Matanya langsung melotot. "Kalian sedang apa di sini?"

Widi mengusap bahunya yang diterjang oleh Ezra. Ronan bertanya pada Widi bagaimana kondisinya, kemudian ia menatap Ezra.

"Nge-gym, lah!" jawab Ronan.

"Tempat ini satu jam lebih dari tempat tinggal kalian. Masa iya datang hanya untuk nge-gym saja? Wajah kalian saja enggak meyakinkan," komentar Ezra.

"Aku ikut karena diajak Ronan." Widi tersenyum manis.

"Di sini banyak pria tampan. Makanya aku suka ke sini." Ronan mulai ganjen.

"Termasuk aku, ya." Ezra langsung dipelototi oleh Ronan.

"Sudah, ah! Aku dan Widi ada janji dengan seseorang."

"Siapa?"

"Rahasia!" ujar Ronan sambil meletakkan jari telunjuk di depan mulut.

"Ah, kalian enggak asyik!"

Ezra yang sebal meninggalkan kedua botty tersebut. Ia langsung menemui pelatih pribadinya dan memulai pemanasan. Pelatih pribadi Ezra adalah seorang pria kulit hitam bernama Rocky. Pria ini tingginya hampir dua meter dan punya tubuh yang kekar berotot.

"Siap untuk melatih kakinya, Ezra?" tanya Rocky dengan senyum yang seolah siap menyiksa Ezra dengan latihan kaki.

"Ya."

"Kita pemanasan dulu. Ikuti aku." Rocky mulai bergerak dan Ezra mengikutinya.

Di tengah-tengah pemanasan, Ezra melihat Widi dan Ronan keluar dengan seorang pria muda. Saking seriusnya memerhatikan mereka, Ezra sampai lupa sedang pemanasan.

"Kau lihat apa?" tanya Rocky yang mengejutkan Ezra.

"Itu!" Ezra menunjuk ketiga orang itu. "Pria muda itu. Siapa, ya?"

"Itu Elijah Sommer. Anak pemilik rantai bisnis gym ini."

"Oh, ya. Keren sekali."

"Ayo, kita lanjutkan latihan."

His Love 3 🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang