Kantin yang tadinya ramai kini menjadi hening tanpa suara ketika 4 pemuda memasuki area kantin.
Keempat pria tersebut mengambil tempat duduk paling pojok di kantin, merupakan tempat favorit dan ternyaman bagi mereka untuk menikmati hidangan yang mereka pesan.
"Buruan pesen apa? Biar sekalian nih" tanya Dewa ketika mereka telah mendudukkan bokong mereka di kursi.
"Gue siomay sama es teh aja wa," kata Robi.
"Kalian apaan?" tanya dewa pada Rama dan Aiden.
"Gue samain aja kek si Robi," ucap Rama.
kemudian dewa pun melirik pada Aiden dan hanya di angguki oleh pria tersebut tanda pesanan nya sama dengan yang dipesan oleh kedua temannya.
"Oke 3 es teh sama 3 siomay, gue pesenin dulu." ucap dewa kemudian pergi.
Warung bu ijah
"Bu aku mau siomay nya 3 ya, yang 1 jangan pake sambel, batagornya 2 sama mie kuah 1 ya pake cabe" ucap seorang gadis.
"Minumnya sekalian ga neng?" tanya bu Ijah pemilik warung.
"Kayak biasa aja bu, 3 es teh sama 3 es jeruk." jawabnya kemudian mengambil tempat duduk yang tersedia.
"Bu 3 siomay 1 batagor sama 4 es teh ya, semuanya pedes." ucap seorang lelaki yang baru saja datang.
"Oke ditunggu ya," setelah mengatakan itu bu ijah pun sibuk dengan pesanan 2 siswa tersebut.
"Sayang, disini juga?" tanya dewa ketika melihat Ica yang duduk di sebrang nya bersama Silvia.
"Hmm," jawab Ica singkat, ia masih kesal pada dewa yang mengatai Florine tadi.
"Kok cuek amat sih," ucap dewa yang kini sudah duduk di tempat yang di duduki Ica.
"Ekhem, disini ada orang btw." Silvia angkat suara ketika dewa tak menghiraukan nya.
"Orang ternyata, gue kira tembok." jawabnya membuat Silvia memutar bola matanya malas.
"Mesen apa?" tanya dewa pada Ica.
"Yang ada di warung bu ijah lah," jawab Ica seadanya.
"Ya kan banyak, ada siomay, batagor, mie,es sama yang lainnya." ujar Dewa pada Ica sambil menghitung jajanan yang tersedia di warung bu ijah dengan jarinya.
"Yaudah diantara itu yang aku beli," balas Ica.
"Yaudah terserah kamu, kenapa sih kok marah-marah heum?" tanya dewa dengan wajah tak berdosa.
"Dih, tampang lo kek ga buat dosa aja wa." Silvia menimpali ucapan Dewa.
"Gue ga ngomong sama lo," kata Dewa pada Silvia.
"Sayang kamu kenapa sih? Aku buat salah?" tanya dewa menggeser duduknya .
"Siying kimi kinipi sih? Iki biit silih?" ujar Silvia mengejek ucapan Dewa.
"Jijik tau ga sih!" sambung Silvia.
"Kalo jijik ga usah di denger, simpel kan?" balas Dewa pada Silvia.
"Heh curut, lo yang dateng ke tempat duduk kita, lo yang mepet-mepet juga, gue punya kuping ya jelas gue denger lah gila, kecuali kalo gue budek!" kesal Silvia.
"Lagian udah tau si Ica lagi ngambek pake maksa ngajak ngomong," lanjutnya lagi.
"Lah dia nya aja kagak komen, lu nya aja yang sewot mulu emosian lagi, dasar orang tua!" ujar Dewa yang kemudian berdiri dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~