___°°°___
Sementara di jalanan kota Jakarta Florine dan teman-temannya masih terjebak dalam kemacetan panjang.
"Gila ya Jakarta, udah tengah malem begini masih macet aja." keluh Dewa yang duduk di belakang bersama Ica.
"Kalian ada yang mau mampir dulu kagak? Biar belok nih di depan." tawar Rama sebagai supir mereka.
"Kamu mau sesuatu?" tanya Robi pada Florine.
"Engga," jawab Florine singkat.
"Aku mau beli sate sama martabak yang depan kampus itu yang," ucap Diana pada Rama, ia sengaja mengatakan itu karena 2 makanan itu adalah favorit Florine yang tak mungkin bisa ditolak Florine.
"Oh oke yaudah," ucap Rama.
"Gue sekalian deh ram, tar abis beli martabak maju dikit ada tukang boba berhenti dulu ye, favorit kita tuh." Ica ikut menimpali.
Ica seketika faham ketika Diana menginginkan 2 makanan yang disukai Florine alhasil ia juga ikut memesan minuman nya juga.
"Oke kalo gitu, lu bi, wa? Gada mau sesuatu gitu?" tanya Rama pada Robi dan Dewa.
"Gue mah ngikut cewe-cewe aja," jawab Robi dan disetujui oleh Dewa.
"Yaudah biar gue telpon dulu si Echi, siapa tau mereka juga mau." ucap Diana kemudian membuka ponselnya dan mengetik kontak seseorang.
"Halo chi," ucap Diana ketika panggilan terhubung.
"Uyy," jawab Echi dari sebrang telpon.
"Mau pada beli sesuatu dulu kagak?" tanya Diana.
"Tar gue tanya yang lain dulu," jawab Echi.
Terdengar Echi sedikit berbisik pada yang lain.
"Boleh kata yang lain, beli martabak aja din sama boba yang deket kampus tuh." ucap Echi.
"Lah sehati," sahut Rama.
"Yaudah sama berarti ye, kita juga mo kesana." balas Diana
"yaudah kalo gitu kita aja yang beli, kalian duluan aja kasian si Florine." Silvia menyahuti.
"Oh oke kalo gitu, kaya biasa ya chi muach." ucap Diana.
"Duitnya nanti gue ganti," sahut Robi dari kursi tengah.
"Heh, lo kira kita semiskin apa sampe buat jajan pun harus lo traktir." kata Zize.
"Gue matiin, bye." ucap Diana mematikan sambungan telepon sebelum terjadi huru hara
"Jadi kita balik nih?" tanya Rama.
"Iya, mereka yang mau beli katanya." jawab Diana.
"Oke," Rama pun kembali fokus menyetir
Setelah hampir 1 jam mereka berada di jalan, tentunya waktu mereka terbuang karena terjebak macet.Mereka pun sampai di rumah Diana.
"Alhamdulillah sampe juga, udah pegel banget punggung gue." ucap Ica meregangkan tubuhnya ketika hendak turun dari mobil.
"Nyokap lo ada kan din?" tanya Robi memastikan lagi.
"Tadi sih bilangnya ga kemana-mana hari ini," jawab Diana sebelum turun dari mobil.
"Yaudah masuk aja dulu," imbuh Dewa pada mereka.
"Kuy lah turun," ajak Rama kemudian is pun turun lebih dahulu.
"Sayang, udah sampe nih ayo turun." ajak Robi pada Florine yang ia kira tertidur.
"Flo dah nyampe nih, ayo turun." ucap Diana membuka pintu mobil untuk Florine.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~