"Assalamu'alaikum," ucap pemuda tampan yang baru saja masuk ke dalam rumah Ica.
Kedatangan pemuda tersebut disambut ramah oleh tuan rumah, yang tak lain adalah kedua orangtua dari Ica.
"Duduk nak," ucap ibu Ica padanya.
Ia pun mengangguk dan duduk tepat bersebelahan dengan Dewa, sebelum memulai percakapan kembali, Dewa mengulurkan tangannya untuk memperkenalkan diri pada pria tersebut.
"Dewa," ucapnya.
"Azzam," jawab pemuda tersebut membalas uluran tangan Dewa.
"Dewa, ini Azzam putra dari mereka." ujar ayahnya Ica sembari menunjuk kedua orang yang sejak tadi hanya duduk menyimak obrolan mreka.
"Oh iya om," balas Dewa tersenyum.
Mereka pun kemudian mengobrol kembali, meskipun isinya hanya obrolan dari 4 orang paruh baya tersebut, sementara Azzam dan juga Dewa hanya sesekali menimpali obrolan mereka. Saat Dewa sedang minum, tiba-tiba is tersedak minumannya saat mendengar perkataan dari ibunya Azzam.
"Mana calon mantuku? Kok belum keluar-keluar dari tadi, aku kan mau liat." ucapnya.
Mereka terkejut saat Dewa tersedak minumannya sendiri, namun ia berhasil memenangkan dirinya kembali. Baru saja ia merasa tenang, tiba-tiba ayah dari Azzam menimpali ucapan istrinya.
"Iya nih, daritadi ditungguin sama kita, kok gak keluar-keluar." timpal ayahnya Azzam.
Dewa awalnya tak menggubris ucapan kedua orangtua tersebut, namun saat menyadari perkataan keduanya yang ingin melihat calon menantu, ia tiba-tiba berfikir.
"Calon mantu? Siapa? Perasaan Ica gak punya sodara perempuan." ucap Dewa dalam hatinya.
"Sebentar aku panggilin dulu, dia tadi udah siap sih." jawab ibu dari Kekasihnya itu.
Ibunya Ica pun beranjak dari duduknya menuju ke arah kamar untuk memanggil seseorang yang dimaksud oleh ibu dari Azzam.
Tok tok tok
"Sayang, ayo keluar nak. Udah pada nungguin tuh, kamu udah siap kan?" ucap sang ibu dari balik pintu kamarnya.
"Iya mah," jawabnya dari dalam kamar.
Setelah menjawab perkataan sang ibu barusan, ia pun segera keluar dari kamar karena merasa sudah siap. Saat ibunya melihat penampilan dari putrinya tersebut, tampak dari raut wajahnya yang bahagia melihat putrinya sangat cantik dengan mengenakan pakaian tertutup seperti itu.
"Cantik banget anak mama," pujinya pada sang putri.
"Iyalah, dari lahir." jawabnya percaya diri, kemudian ia pun tertawa setelah mengatakan hal tersebut.
Ibu dan anak tersebut pun tertawa bersama, kemudian mereka berjalan bersama menuju ke arah ruang tamu. Dapat di dengar obrolan orang-orang yang berada di ruang tamu tersebut, saat ia sampai disana tampak orang-orang tersebut langsung tertuju padanya, bahkan 2 pemuda tadi nampak tak berkedip saat melihat penampilan dari gadis itu.
"Niiiih anaknya udah dateng," ujar sang ibu pada mereka.
"Nak Ica, sekarang udah besar dan cantik ya." timpal ibu dari Azzam.
Benar, Ica yang nampak kebingungan melihat bukan hanya Dewa yang berada di sana. Namun ada 3 orang asing yang tak Ica kenal disana, merasa canggung karena semua mata tertuju pada Ica. Ia pun memilih untuk duduk di dekat Dewa, karena selain merindukan pria tersebut, ia juga ingin berdekatan dengan Dewa karena sudah lama tak berjumpa.
"Kamu cantik," bisik Dewa pada Ica, sedangkan Ica sudah menahan semburat merah di pipinya.
Mereka pun melanjutkan kembali obrolan yang sempat tertunda, Ica sudah berkenalan dengan ketiga orang tamu dari ayahnya tersebut. Sepertinya mereka memang mengenal Ica, namun tidak dengan gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~