🍒Part 74 END

31 2 1
                                    

Robi dan teman-temannya tiba di rumah singgah yang dibangun dengan cinta oleh Florine di sebuah desa kecil. Mereka disambut hangat oleh anak-anak jalanan yang tinggal di sana. Anak-anak tersebut, meskipun awalnya asing bagi Robi dan teman-temannya, dengan cepat mengenali mereka satu per satu.

Saat matahari mulai tenggelam di ufuk barat, anak-anak itu berkumpul di sekitar api unggun yang hangat. Mereka bercerita tentang kehidupan mereka sebelum tinggal di rumah singgah, tentang perjuangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Robi dan teman-temannya terharu mendengar cerita-cerita tersebut, dan mereka merasa bersyukur telah memiliki kesempatan untuk bertemu dengan anak-anak yang begitu kuat dan gigih.

Anak-anak jalanan itu terus menceritakan semua kebaikan mendiang Florine pada Robi dan teman-temannya. Mereka bercerita bagaimana Florine selalu memperlakukan mereka dengan sangat baik dan penuh kasih sayang. Mereka mengungkapkan bahwa Florine tidak hanya memberikan tempat untuk tinggal dan makanan, tetapi juga memberikan pendidikan, perhatian, dan cinta yang mereka butuhkan.

"Kalo gak ada kak Flo, udah pasti kita masih jadi anak jalanan yang dikejar-kejar satpol PP sampe sekarang." ujar salah satu anak.

"Kita juga sering banget diajakin jalan-jalan ke musium, festival seni, kolam renang dan banyak lagi." sahut si anak berambut pendek.

"Inget gak pas kak Flo bilang dia pengen ajak temen-temen sama pacarnya buat jalan-jalan bareng kita?" timpal si anak tadi.

"Ih iya bener, kak Flo sering banget nyeritain kakak-kakak sama kita, apalagi tentang pacarnya yang baik." ujar si anak berambut pendek tadi.

Mereka menceritakan bagaimana Florine selalu mendengarkan cerita-cerita mereka, memberikan nasihat, dan selalu ada di sana saat mereka membutuhkan. Anak-anak itu juga mengungkapkan bahwa Florine tidak pernah membedakan perlakuan antara mereka, selalu adil dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Mereka merasa seperti memiliki seorang ibu yang peduli dan penyayang dalam diri Florine.

Robi dan teman-temannya benar-benar terharu oleh kebaikan dan kehangatan yang ditunjukkan oleh Florine. Mereka merasa sangat beruntung bisa memiliki seorang teman seperti Florine, yang memiliki hati malaikat dan selalu peduli terhadap orang-orang di sekitarnya. Anak-anak jalanan itu pun menceritakan bahwa Florine sering kali menyebutkan tentang teman-teman dan Robi, kekasih baik hati, kepada mereka.

Florine selalu memuji kebaikan dan keistimewaan dari setiap teman yang ada dalam hidupnya, termasuk Robi. Dia mengatakan kepada anak-anak bahwa dia merasa sangat beruntung memiliki teman-teman sebaik mereka semua, dan bahwa kehadiran mereka telah memberikan warna baru dalam hidupnya. Florine juga menekankan betapa pentingnya memiliki hubungan yang baik dan saling mendukung satu sama lain, seperti yang dia rasakan dari teman-teman dan Robi.

"Kenapa orang sebaik lo cepet banget diambil sama Tuhan Flo?" Diana membatin.

"Ayo ketemu lagi Flo, kita jalan bareng sama mereka." batin Echi menangis.

"Gak salah aku pilih kamu sayang, istirahat dengan baik disana, tunggu aku ya." ucap Robi dalam hatinya.

Melalui cerita-cerita yang mereka bagikan, Robi dan teman-temannya semakin menghargai nilai persahabatan dan kebaikan hati. Mereka merasa terinspirasi untuk menjadi lebih baik dan lebih peduli terhadap sesama, seperti yang telah ditunjukkan oleh Florine. Malam itu, di bawah cahaya bulan dan gemerlap bintang, mereka merenungkan betapa beruntungnya mereka memiliki teman sebaik Florine dan anak-anak jalanan yang begitu kuat dan gigih.

Setelah malam itu, Robi dan teman-temannya pulang dengan hati penuh inspirasi. Mereka belajar banyak dari pengalaman berharga tersebut, tentang kebaikan, keberanian, dan arti sejati dari solidaritas. Dan dari hari itu, mereka berjanji untuk selalu kembali ke rumah singgah itu, membawa cerita dan kehangatan untuk anak-anak yang mereka anggap sebagai keluarga baru.

***

Beberapa tahun telah berlalu, kini Robi telah menjadi seorang pengusaha muda yang sukses. Teman-teman nya juga telah memiliki hidup mereka masing-masing, sesekali mereka berkumpul untuk membahas segala pengalaman hidup yang mereka lalui.

Melihat Dewa dan Ica yang sudah menjadi keluarga bahagia dengan ketiga anaknya, membuat Robi merasa iri jika ia datang ke rumah Dewa untuk membicarakan bisnis, atau seputar obrolan ringan.

Ketika melihat Diana dan juga Rama yang berhasil menjadi pasangan suami istri di tahun lalu, membuat Robi bahagia karena pada akhirnya mereka berada di kehidupan yang happy ending.

Silvia dan juga Zayn yang sudah memiliki 2 anak tak luput dari perhatian Robi, Vano yang sudah menjadi dokter itu kini tengah kembali kepada Zize dan rukun, Aiden yang menempati ucapannya untuk menikahi Echi setelah menyelesaikan S2 nya juga tengah menanti buah hati mereka, dan kehidupan Gio dan juga Zara yang sudah menjadi orangtua senior diantara mereka semakin membuat ramai dan rukun.

"Sementara aku? Aku masih sendiri Flo, aku belum bisa nemuin perempuan kayak kamu, dan kayaknya emang gak akan ada lagi perempuan kayak kamu di dunia ini." gumam Robi yang duduk sendirian di balkon kamarnya.

Ia sering menghabiskan waktunya di balkon, karena setelah ia ingat kembali, bahwa balkon kamarnya adalah tempat favorit Florine saat ia masih hidup dulu. Semua orang menyuruhnya menikah dan mencari gadis lain, namun Robi tak kunjung menemukan gadis yang masuk ke dalam kriteria nya.

Ia mengingat ucapan Dewa dulu, yang mengatakan...

"Kalo lo nyari cewek modelan si Flo, mau nyari sampe ujung tembok china juga gak bakalan nemu!" 

Robi tersenyum mengingat perkataan Dewa itu, benar yang diucapkan oleh temannya. Tak akan ada seorang perempuan pun yang bisa menyamai Florine, terlebih bisa membuatnya tergila-gila seperti yang dilakukan oleh Florine.

"Gimana disana? Nemu temen kayak mereka gak?" gumam Robi menatap teman-teman konyolnya.

"Kalo Tuhan ngasih lagi sosok kamu di manusia lain, mungkin aku bakalan jatuh cinta lagi, tapi gak sedalam ini." ujar Robi sebelum menenggak kembali minumannya.

"Sakit rasanya sayang, sampe detik ini aku belum nerima kamu ninggalin aku. Bahkan lebih jahatnya lagi, kamu gak ngizinin aku ketemu sama kamu dulu." sambungnya dengan nda bergetar.

"Sampe ketemu di masa terbaik dan tempat terbaik di sisi-NYA, Alicya Florine." ujar Robi menyeka air matanya yang menetes.

~END~

"Jika menghilang akan membuatmu mengingatku kembali, maka biarkan aku melakukannya." Florine

"Sampai saat ini aku masih bertanya-tanya, kenapa Tuhan mengambil kamu begitu cepat, dan tak membiarkan aku untuk mempersiapkan perang dengan rindu yang tercekat."  Robi

"Jika kita ikhlas, maka Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik. Namun jika tidak lebih baik, maka ia akan mengembalikan nya kembali padamu." Dewa

"Jika obat rindu adalah pertemuan, lalu bagaimana dengan kami yang merindukan Florine?" Alister & Diana's Friend

Terimkasih sudah menjadi readers setia buku author yang berjudul "FLORINE", sampai jumpa di karya author berikutnya, dadah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FLORINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang