🍒part 47

11 2 0
                                    

Florine ikut bergabung bersama teman yang lainnya, ia menikmati setiap alunan musik yang bergema di seluruh bangunan gedung.

"Btw Robi ga kesini?" tanya Florine dengan keras pada Echi.

Sedangkan Echi hanya menatap bingung Florine, ia bertanya pada Florine dengan suara lantang apa yang dikatakan oleh Florine barusan, karena dirinya tak mendengar apa yang diucapkan oleh sahabatnya itu.

"Apa?" tanya Echi berteriak.

"ROBI GAK DATENG?" tanya Florine tak kalah kencang.

"Hah?" Echi masih belum mendengar apa yang dikatakan oleh Florine, terlihat wajah Florine yang  menahan kesal.

"Dasar budeg," umpat Florine dengan pelan, namun siapa sangka Echi dapat mendengarnya dengan jelas.

"Lo ngatain gue budeg?" sahut Echi terlihat kesal, sementara Florine menatap terkejut padanya.

"Ni orang ada masalah apa sih sama kupingnya? Masa iya dia bisa denger suara gue pas ngomong pelan, sedangkan pas gue ngomong kenceng dia gak denger." ucap Florine dalam hati.

"Kuping gue bener ya," ucap Echi yang juga mengetahui perkataan nya meskipun dalam hati.

"Ni orang bisa baca isi hati gue apa gimana sih? Kok dia bisa denger gue ngomong apaan." batin Florine lagi, ia menatap heran pada Echi.

"Gue bukan roy kiyoshi," sahut Echi lagi, dan lagi lagi Florine dibuat keheranan oleh temannya ini.

"Ngaku lo, bisa baca pikiran gue kan?" tuduh Florine dengan mata curiga pada temannya.

"Lo kira gue roy kiyoshi sama uya kuya gitu? Aneh-aneh aja lo, lagian lo tadi ngomong apaan? Gue ga denger." balas Echi mendekatkan telinganya ke mulut Florine.

"ROBI KAGAK DATENG?" teriak Florine di telinga Echi, tentu saja dengan reflek Echi langsung menjauhkan tubuhnya dari Florine.

"Taik lo Flo!" umpat Echi menggosok telinga nya yang terasa pengang akinat suara menggelegar Florine barusan.

"Ape? Malah ngatain gue lo." ucap Florine.

"Kagak usah teriak di kuping anjir! Kalo langsung ke kuping mah gue juga bakalan denger tanpa lo teriak kocak!" ujar Echi emosi, sementara Florine hanya tersenyum malu.

"Buruan jawab, Robi kagak dateng?" tanya Florine tak sabaran.

"Lah dia gak bilang sama lo?" Echi balik bertanya.

"Apa?" ucap Florine tak mendengar perkataan Echi barusan.

Dengan cepat Echi menarik lengan Florine untuk keluar dari dalam, agar tak terlalu berisik.

"Apa?" tanya Florine saat sudah tiba diluar.

"Robi lagi ada urusan keluarga," jawab Echi.

"Urusan keluarga? Kok gue gak tau sih." ujar Florine mengecek ponselnya, barangkali Robi mengirim pesan padanya.

"Gak ada ah," gumamnya menggulir beranda whatsapp nya dari atas sampai bawah, namun tak menemukan adanya pesan dari kekasihnya.

"Kita juga dikasih tau sama cowok-cowok tadi," timpal Echi saat melihat wajah Florine yang tiba-tiba berubah jadi badmood.

"Dahlah, ayo masuk lagi. Kita kan mau seru-seruan." ajak Echi pada temannya itu.

Florine mengangguk, ia pun mengikuti langkah Echi di belakang. Namun saat dirinya hendak masuk kembali ke dalam gedung, tiba-tiba banyak sekali notifikasi dari ponselnya.

"Apaan sih berisik amat," gumam Florine kesal.

"Lo duluan aja chi, gue mau maen hp bentar." ucapnya pada Echi.

FLORINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang