🍒🍒🍒
Robi pergi meninggalkan cafe tersebut dengan marah, tanpa menunggu teman-temannya selesai makan terlebih dahulu.
"Lah dia mau kemana?" tanya Vano yang sedang melahap makanannya.
"Paling cemburu gara-gara liat ibu negara nongki bareng cowo lain," sahut Aiden yang menatap wajah Robi ketika melakukan panggilan telepon dengan Florine tadi.
"Lo tau kan seposesif apa dia sama ibu negara, apalagi kalo nongki bareng cowo tanpa ngasih tau die, bisa perang dunia tuh." imbuh Rama.
Vano hanya menganggukkan kepalanya mengerti, kemudian melanjutkan kembali acara makan nya dengan khusyuk.
Sementara Florine dan Diana yang masih asik mengobrol dengan Justin dan juga Remon, belum menyadari amarah dari kekasihnya itu.
"Oh iya, ini gue balikin aja duitnya." ucap Remon menyodorkan kembali amplop coklat yang berisi uang ganti rugi motor dari Diana tadi.
"Lah kenapa?" tanya Diana menolaknya.
"Motor gue baik-baik aja, ga ada yang rusak." jawab Remon menampilkan senyum manis miliknya.
"Jadi lo gak perlu ganti rugi," sambungnya memberikan langsung amplop tersebut pada tangan Diana.
"Oke kalo gitu, thanks and sorry ya." balas Diana tersenyum.
"Santai, gue kaya jadi gak usah khawatir." ujar Remon berbangga diri.
"Najis lo!" timpal Florine melempar tisu bekas mengelap meja.
"Jorok lo sumpah," ucap Remon yang tak sempat menghindar.
"Yaudah kalo gitu kita balik duluan ya," ujar Florine pada kedua pria tersebut.
"Mau gue anter kagak?" tawar Justin pada mereka.
"Gausah, lagian kita juga bawa motor." tolak Florine cepat.
Justin pun mengangguk mengerti, ia tahu Florine terlihat menjaga jarak darinya sejak awal bertemu dengannya. Awalnya ia merasa bahwa Florine menjaga jarak tersebut karena merasa malu, namun ternyata dugaannya salah ketika Florine mendapat telpon dari kekasihnya tadi.
"Yaudah kita pamit ya," ucap Florine pada mereka.
"Oh iya, ini makanannya udah gue bayar tadi." lanjutnya menunjuk peralatan makan yang sudah kosong diatas meja.
"Lah kok lo yang bayar?" tanya Justin melongo.
"Kan gue yang ngajakin kalian kesini, berarti gue yang traktir dong." jawab Florine lembut, tak lupa ia juga menampilkan senyum manisnya pada Justin.
"Jangan senyum begitu Florine, lo udah punya orang, gue gak bisa nyari dapetin lo." batin Justin yang tak bisa menahan gairah senyuman dari gadis di hadapannya itu.
"Ada ya cewe kek dia, ga ada istilah cowo yang harus bayar." Remon memandang kagum pada Florine.
"Dahlah gue balik dulu," pamit Florine untuk kesekian kalinya.
"Yaudah hati-hati di jalan Flo, Din." balas Justin.
"Oke," jawab mereka serentak, kemudian pergi meninggalkan Justin dan juga Remon disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Подростковая литература"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~