Beberapa bulan telah berlalu, kini Florine kembali menjalankan aktifitas nya sebagai seorang mahasiswa. Kembali ke kampus adalah hal yang paling Florine tunggu, selain karena ia yang mencintai mata pelajaran nya.
Pagi itu, Florine dan teman-temannya berkumpul di kampus dengan penuh semangat, untuk mengikuti kegiatan kunjungan ke Galeri Nasional Indonesia. Mereka bersiap-siap dengan membawa kamera, catatan, dan ransel yang berisi bekal untuk perjalanan.
Setelah semua siap, mereka berangkat menuju Galeri Nasional Indonesia dengan menggunakan bus yang sudah disediakan oleh kampusnya. Mereka sangat senang saat mendapati kejutan tersebut, selain untuk merefresh otak mereka yang terasa jenuh, itu juga sebagai pengalaman baru bagi mereka.
"Flo sini," ucap Rara yang melihat Florine kebingungan mencari tempat duduk di dalam bus.
Florine pun mengangguk, kemudian berjalan ke arah tempat duduk Rara. Namun saat dirinya hendak duduk, tiba-tiba saja seorang pria menyerobot tempat duduknya tanpa permisi.
"Awas gak lo!" usir Rara padanya.
"Apa sih Ra, ini kan kosong." balas pria tersebut.
"Ini tempat duduk buat si Flo Naga!" ujar Rara dengan kesal.
Benar sekali, pria tersebut adalah Kanaga. Pria yang selalu menjahili dan usil pada Rara, mungkin saja dia suka padanya. Namun terlihat Rara yang kesal karena Kanaga selalu saja mengganggu nya.
"E-eh," Florine terkejut saat seseorang menarik tangannya untuk duduk di kursi sebelum Rara.
"Disini aja Flo," ujar Keenan tersangka yang menarik lengan gadis itu.
"Kenapa gak si naga aja yang lo suruh duduk disitu nan?" tanya Rara pada Keenan.
Keenan hanya mengedikkan bahunya dengan acuh, tak lama setelah Florine duduk, Bima pun duduk di kursi kosong sebelahnya. Dan mau tak mau Florine harus duduk di antara kedua pria tersebut.
"Napa lo liatin gue kek gitu?" tanya Bima pada Florine yang menatapnya dengan datar.
"Lo mandi kagak?" bukannya menjawab pertanyaan Bima tadi, Florine malah balik bertanya padanya.
"Ya mandi lah! Yakali gue kagak mandi, lo kira gue sejorok itu Flo?" jawab Bima dengan kesal.
"Badan lo bau ayam Bima!" ujar Florine.
Dengan cepat Bima pun mencium tubuhnya, namun tak di dapati bau yang Florine maksud tadi. Yang benar saja, Bima sudah menghabiskan 1 jam di kamar mandi sebelum berangkat ke kampus, tidak mungkin ia bau.
"Sembarangan lo, gue mandi ya!" bantah Bima.
"Trus ini bau darimana?" tanya Florine yang masih berusaha menghirup bau yang ia maksud tadi.
"Mulut lo kali," celetuk Kanaga tanpa menoleh ke arah Florine sedikitpun.
"Gue sikat gigi ya Kanaga!" balas Florine melempar topi milik Bima pada Kanaga.
"Kan gue cuman bilang mulut lo, bukan nuduh lo gak sikat gigi." ucap Kanaga membela dirinya.
"Tapi itu kan yang lo maksud," ujar Florine ngotot.
"Dih, kagak!" bantah Kanaga dengan cepat.
Akhirnya terjadilah adu mulut dari keduanya, saat kedua insan tersebut sedang sibuk beradu mulut, tiba-tiba saja perkataan Keenan menghentikan keributan tersebut.
"Diem gak! Belum jalan aja kalian udah gelut, gue pusing!" ucapnya dengan datar.
Alhasil Florine dan juga Kanaga saling melirik satu sama lain, dan saling menjulurkan lidah mereka berdua. Sementara Keenan, Bima dan juga Rara hanya menghela nafas mereka dengan keras, seolah sudah lelah menanggapi hal tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Novela Juvenil"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~