🍒Part 29

14 3 0
                                    

Diana dan teman-temannya berlarian di koridor membuat para siswa lainnya bertanya-tanya. Bahkan anggota Alister yang saat ini sedang berada di lapangan bola pun merasa penasaran melihat mereka berlarian seperti itu.

"Ngapain mereka lari - lari kek gitu?" ucap Vano menatap kelima gadis yang sedang berlari, diikuti oleh Rahmat di belakang nya.

"Paling juga lagi pada main game," timpal Dewa yang duduk di lapangan karena kelelahan.

"Btw ada yang liat hp gue kagak?" tanya Robi yang baru tiba dari kantin pada teman-temannya.

"Kagak," jawab mereka menggelengkan kepalanya secara bersamaan.

"Terakhir lo taro dimana?" tanya Aiden pada Robi.

"Seinget gue pas ganti baju tadi, sebelum olahraga." ucap Robi mengingat kembali dimana terakhir kali ia menaruh ponselnya.

"Udah di cari di ruang ganti?" tanya Rama.

"Gue udah muter-muter daritadi," jawab Robi ikut mendudukkan bokongnya di sebelah Dewa.

"Yaudah cari lagi aja ayo," ajak Aiden pada mereka.

"Gue beli minum dulu, kalian duluan aja." ucap Vano diikuti oleh Dewa yang juga ingin pergi ke kantin.

Kemudian mereka berlima pun pergi meninggalkan lapangan, sebelum jam pelajaran ketiga dimulai, tentunya ponsel milik Robi sudah harus ketemu. Karena tak mungkin jika memang tertinggal atau terjatuh, tapi mungkin saja terjatuh dan ada orang yang menemukan nya.

Sementara para anggota Alister yang sedang mencari keberadaan ponsel milik Robi, ada 2 orang gadis yang sedang bersitegang di ruang seni, karena ponsel milik Robi.

"Gue tanya sekali lagi, kok bisa hp Robi ada sama lo?" ucap Florine sedikit menaikkan nada bicaranya.

Melihat lawan bicaranya hanya diam dan tersenyum tak jelas, membuat Florine geram.

"Lo ga bisu kan Cheryl?" lanjut Florine membuat Cheryl terkejut dengan ucapan Florine barusan.

"Lo ngatain gue bisu?" ucapnya dengan suara yang melengking.

"Syukur deh kalo lo ga bisu," cibir Florine.

"Kurang ajar lo!" ucap Cheryl geram.

"Yaudah tinggal jawab aja bisa kan?" ujar Florine sedikit menahan emosinya yang akan meluap, baru kali ini Florine meladeni Cheryl.

"Ya tadi udah gue jawab bukan?" balasnya.

"Kok bisa hp cowo gue ada sama lo?" tanyanya dengan nada sedikit marah.

"Robi yang ngasih ke gue waktu dia di kantin," jawabnya tersenyum jahat.

"Oh," balas Florine singkat.

"Lo ga mungkin cemburu kan sama gue?" ucapnya menatap Florine.

"Gue? Cemburu sama lo? Buat apa?" balas Florine menatap sinis pada Cheryl.

"Ya gpp, takutnya lo cemburu lagi kan sama gue kek waktu itu." cetus Cheryl.

Florine menghela nafas panjang, kemudian...

"Lo mau gue ngomong baik-baik atau cara lain?" ucapnya pada gadis bernama Cheryl.

Sebenarnya jika bukan karena Florine yang ingin melihat siapa gadis yang mengambil ponsel milik kekasihnya, ia tak akan mau berhadapan dengan gadis itu. Namun karena takutnya ada kesalah fahaman antara ia dan juga Robi, mengharuskan dirinya berhadapan dengan Cheryl, gadis yang sangat ia tak sukai kehadirannya selama ia menjalin hubungan dengan Robi.

Florine berjalan mendekat pada Cheryl, membuat Cheryl mundur selangkah demi selangkah. Namun Florine tak berhenti, ia justru semakin melebarkan langkahnya dengan mata yang menatap Cheryl dengan sinis.

FLORINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang