___°°°___
Happy reading...
Kini para siswa tengah mendirikan tenda mereka masing-masing, begitupula dengan Florine dan Dewi yang sedang fokus mendirikan tenda mereka, mereka memang terlihat fokus namun sebenarnya mereka sedang kebingungan memasang tendanya.
Karena di perkemahan sebelum nya selalu dilakukan oleh kekasih/teman mereka yang mendirikan tenda, sedangkan mereka hanya ditugaskan untuk memasak. Ditengah kebingungan kedua gadis tersebut Aiden, Kafka dan juga Athala yang sudah selesai dengan tenda mereka pun menghampiri kedua gadis tersebut.
"Kenapa?" tanya Kafka.
"Nih, gue nyerah baru dateng dah dibikin emosi sama tenda." balas Florine kemudian memberikan tenda tersebut pada Kafka.
"Gitu aja gabisa, yang lo bisa apa aja sih Flo?perasaan ini itu ga bisa." ucap Athala bercanda.
"Mencintai mu," jawab Florine yang juga bergurau.
"Dih najis, jangan lo ngomong kek gitu Flo! Tar gue bisa dugeprek sama Robi." balas Athala.
"Kan gue becanda," ucap Florine pada Athala.
"Buruan, keburu jam makan siang nih." ucap Dewi pada ketiga lelaki tersebut.
Mereka bertiga pun mulai mendirikan satu persatu tiang untuk tenda, tak butuh waktu lama mereka pun menyelesaikan nya dengan cepat.
"Nih dah beres," ucap Aiden.
"Thanks curut muah muah," Florine berterimakasih dengan memberikan flying kiss pada Aiden dengan candaan.
"Jijik gue Flo, ga takut apa cewe gue marah?" ucap Aiden.
"Semua orang udah pada tau kalo gue cinta mati sama Robi, jadi mereka ga akan punya asumsi kalo gue bisa suka lo juga." jawab Florine percaya diri.
"Ya kan tetep aja gue nya jijik," balas Aiden membuat Florine melotot kan matanya terkejut atas penuturan itu.
"Dahlah ayo bagi tugas siapa yang nyuci perabotan, yang masak sama yang motong bahan masakan." ucap Kafka sebagai ketua tim.
"Oke," jawab mereka bersamaan.
"Gue yang bagi, Aiden sama Dewi kalian berdua bisa masak kan?" tanya Kafka pada mereka berdua, mereka berdua pun mengangguk.
"Yaudah kalian yang masak, trus thal lo yang motongin bahan masakan bareng sama mereka berdua, biar gue sama si Flo yang nyuci perabotan." jelas Kafka pada mereka.
"Bentar, trus yang nyari kayu bakar siapa kaf?" tanya Florine pada Kafka.
"Lah iya, siapa?" timpal AAide yang juga baru menyadari.
"Eumh duh gue bingung," balas Kafka menggaruk tengkuknya.
"Atau gini aja, menurut gue biar si Dewi sama Aiden yang masak + potongin bahan, nah gue yang nyuci perabotan, lo sama Athala nyari kayu." usul Florine pada mereka.
"Yaudah kalo gitu," kata Athala kemudian mereka pun bubar untuk melaksanakan tugas mereka masing-masing.
Sebelum memulai acara cuci mencuci tak lupa Florine mengganti sepatunya dengan sandal jepit, ia juga menguncir rambutnya agar tak mengganggu dirinya ketika mencuci perabotan nanti pikirnya, kemudian Florine pun turun ke arah sungai kecil yang dimana para siswa lain juga berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~