🍒Part 43

11 2 1
                                    

Setelah kepergian Robi tadi, Florine memilih diam di kelas. Entah apa yang akan ia lakukan untuk membujuk Robi, ia merasa jika Robi bersikap terlalu berlebihan, jika hanya karena masalah kemarin saat dirinya dan Diana yang pergi bersama Justin dan Remon.

Sementara teman-temannya menatap Robi yang sudah menghilang di balik pintu, dan juga Florine yang masih mematung di tempat memperhatikan pintu kelas.

"Kalo ibu negara sama bapa negara gelut, yang deg-degan bukan cuman mereka berdua, tapi rakyatnya juga ikut deg-degan." sahut Rahmat yang duduk di bangku milik Ken.

"Asli sumpah, berasa liat emak sama bapak gue berantem wkwkwk." timpal Athala dengan tawanya.

Mereka tak tahu bahwa Florine mendengarkan perkataan mereka berdua.

"Gue deg-degan kalo mereka putus anjir," imbuh Wulan, yang langsung ditatap oleh seluruh temannya.

"Canda gue," lanjutnya karena merasa takut dengan tatapan mereka semua.

"Intinya kalo mereka putus, yang galau bukan cuman mereka." sahut Zidan.

"Tapi kita seangkatan ikutan galau," timpal Dewi, setelah itu semuanya tertawa kecuali Florine.

Benar adanya, jika dirinya bertengkar dengan Robi, maka bukan hanya Florine dan Robi yang saling bersitegang, tetapi mereka semua juga akan ikut tegang.

Mereka semua adalah saksi dimana Robi yang selalu mengejar Florine saat kelas 2 SMP waktu itu, dan mereka juga adalah saksi bagaimana bucinnya kedua sejoli tersebut. Bahkan jika salah satu diantara keduanya digosipkan dengan lawan jenis lainnya, bukan hanya diantara keduanya saja yang merasa diselingkuhi, tapi semuanya. Maka dari itu, Robi dan Florine adalah couple yang sangat disetujui oleh seluruh teman-temannya, kecuali Cheryl.

Meskipun Diana lah yang menjadi ketua dari circle mereka, namun tetap Florine yang dijadikan primadona kelas oleh mereka, bahkan Florine dijadikan primadona juga oleh adik adik tingkatnya. Penyebab nya adalah, apa lagi jika bukan karena dirinya yang berpacaran dengan Robi, pewaris tunggal dari Arkatama group.

"Awas aja sampe putus, gue doain Kafka sama Athala jomblo kalo kalian putus." celetuk Talitha, membuat kedua pria yang disebutkan namanya oleh Talitha menoleh padanya.

"Tha, kalo ngomong jangan asal celetuk aja dong. Gini-gini gue udah laku lho ya." balas Athala kesal.

"Dah ah, mau turu gue." ucap Florine pada teman-temannya yang menatap ke arahnya.

Florine pun meletakkan kepalanya di atas meja dan memejamkan matanya, ia sengaja mengatakan hal tersebut kepada mereka, karena dirinya ingin menyembunyikan rasa sakit di perutnya yang membuat kaki, tangan dan juga tubuhnya sedikit gemetar.

Florine berpura-pura tertidur, padahal Echi menyadari da sesuatu yang salah pada temannya. Bagaimana tidak, Florine yang energik tiba-tiba ingin tidur di jam pelajaran. Meskipun ini jam kosong, namun Florine tak pernah ikut tertidur seperti empat teman lainnya. Benar dugaan Echi, ia melihat tubuh Florine bergetar kecil, namun dirinya tak bertanya apapun pada Florine.

Echi mengkode Diana yang duduk di barisan sebelah kiri dari bangkunya, ia meminta Diana untuk mendekat ke arahnya, Diana pun mengikuti apa yang Echi minta barusan.

"Apa?" tanya Diana berbisik karena khawatir membangunkan Florine, padahal ia tidak tahu Florine benar tertidur atau tidak.

"Keknya si Flo sakit deh," jawab Echi yang juga ikut berbisik.

"Masa sih?" ujar Diana, kemudian memegang dahi temannya dengan hati-hati.

"Ga anget ah," lanjutnya setelah memastikan Florine baik-baik saja.

FLORINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang