Happy Reading...
Sesampainya di minimarket para gadis langsung masuk kedalam tanpa menghiraukan para pria yang menatap mereka pasrah.
"Kalo udah begini gue yakin ga bakalan sebentar," kata Dewa lemas dengan mata yang tetap menatap punggung para gadis yang tengah bingung kemana terlebih dahulu mereka pergi.
"Udah apal gue, 3 taun begini mulu niatnya buru-buru balik dari markas biar kagak kemaleman, eh gagal perkara mampir minimarket sebentar." ucap Rama menekan kata sebentar di akhir kalimat, ia sudah sangat faham akan kelakuan para gadis.
"Gpp selagi mereka kagak minta aneh-aneg mah gue jabanin," timpal Aiden.
"Sebenarnya disini gue ga guna sih, tapi karena males di markas sendirian, trus pemilik markas pada ga ada, takut dikira nyuri mending ikut kan." ujar Vano yang juga ikut mengantar para gadis.
Ia memang tak ingin membeli atau mengantarkan siapapun kesana hanya saja ia tak ingin sendirian di markas, terlebih tak ada anggota Alister sama sekali yang bersamanya di markas.
"Lo bakal berguna van," ucap Rama ketika melihat Silvia dan Zize.
"Ngapain?" tanyanya pada Rama.
"Noh," Rama menunjuk Zize dan Silvia, Vano pun mengikuti arah tunjuk Rama.
"Ikutin mereka berdua van, gue males kalo kudu lama." suruh Robi, yang membuat Vano seketika diam.
"Seriusan nih gue disuruh ngikut mereka lagi?" tanya Vano meyakinkan.
"Iyalah," jawab Robi.
"Yang bener aje bi," katanya menatap Robi tak percaya.
"Udah sana!" kata Rama.
"Yaudah kuy lah masuk, tar rempong kalo mereka liat kita malah diem disini." ajak Robi pada keempat teman-nya, kemudian mereka berlima pun mengikuti para gadis.
"Sumpah ya, perasaan cuman mau kemah 4 hari doang tapi belanja udah kek orang mau nginep seabad." ucap Dewa hiperbola ketika melihat troli belanjaan mereka yang sudah berisi cukup banyak makanan.
"Namanya juga cewe, ngumpul ga makan ya mati." sahut Rama kemudian tertawa.
"Woyy ngapain pada disitu, cepetan sini!" suara Silvia menyadarkan para pria yang sedang mengobrol.
"Iye," balas Dewa
"gini aja, biar kagak lama belanjanya kayak tadi aja masing-masing ngawasin ceweknya." usul Dewa yang disetujui oleh semua, kecuali Vano.
"Bener, kalo ga diawasin selain ngabisin banyak waktu udah pasti-" ucapan Rama terpotong.
"Ngabisin duit," sambung Robi, Aiden, Dewa dan Vano.
"Kita kasih waktu setengah jam, kalo lebih dari itu suruh balik sendiri" kata Aiden sebelum mereka berpencar.
"Mereka ga bakalan drama ngambek kan?" tanya Dewa hati-hati pasalnya ia khawatir jika Ica ngambek.
"Ya kalo ngambek urusan belakangan, yang penting kagak kemaleman nganterin para bocil kerumahnya." jawab Aiden mengatakan para gadis itu bocil alias bocah kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~