Robi memarkirkan mobilnya di basement, ia kemudian membawa masuk Florine yang pingsan dengan cara menggendongnya ala bridal.
"Mas," sapa seorang petugas keamanan yang berada di lobi.
Robi hanya membalas dengan anggukan kecil pada petugas keamanan tersebut, ia kemudian menaiki lift untuk membawa dirinya dan juga Florine ke lantai apartemen miliknya.
Ting
Pintu lift terbuka, dengan cepat Robi membawa Florine ke dalam apartemen nya. Ia sama sekali tak takut jika ada yang melihat dirinya datang ke apartemen dengan seorang gadis, tentu saja tak akan takut rata-rata orang tinggal disini adalah para pegawai ayahnya, serta orang-orang yang hanya menjadikan apartemen mereka sebagai investasi.
Tentu saja, gedung tempat di bangun beberapa unit apartemen itu adalah milik kakek Robi yang saat ini sudah menjadi warisan bagi ayahnya. Dan jika dirinya sudah bisa mengelola semua bisnis yang kakek dan ayahnya kelola, maka sudah dipastikan semuanya akan turun padanya, alias menjadi gak paten miliknya.
"Berat juga ya kamu sekarang," gumam Robi saat telah menidurkan Florine di ranjang tidur miliknya.
Robi melepas heels yang dikenakan oleh Florine, ia melemparkannya ke segala arah. Ia merasa bingung saat melihat Florine yang masih mengenakan dress yang sudah gadis itu robek.
"Ini gimana gue gantiin bajunya, mau minta tolong Silvia tapi dia juga tepar." ucap Robi.
Sesaat, dirinya memandangi wajah polos kekasihnya, terlihat cantik dan.., menggemaskan pikirnya.
"Kenapa tiba-tiba minum heum? Ada masalah yang kamu alamin? Atau apa?" tanyanya pada Florine yang masih memejamkan matanya.
Robi mengelus lembut puncak kepala Florine, entah apa yang gadis itu alami sehingga berani menyentuh minuman terlarang itu saat pesta tadi.
Saat dirinya melamun kan penyebab kekasihnya mabuk, tiba-tiba ia dikejutkan oleh notifikasi pesan yang berasal dari ponsel milik Florine.
Dengan cepat ia mengambil ponselnya Florine dari dalam tasnya, dan membuka notifikasi yang muncul dari akun instagram gadis itu. Robi mengerutkan dahinya, seingatnya Florine jarang sekali memainkan aplikasi instagram, tapi mengapa banyak sekali notifikasi yang muncul dari sana.
Robi dapat melihat di pemberitahuan akun instagram Florine, banyak sekali akun yang menandai akun Florine. Karena penasaran, ia pun langsung mengklik sebuah postingan dari akun seseorang yang memposting satu foto sebuah tangan yang dimana terdapat sebuah cincin cantik yang melingkar di jari manisnya, tak lupa seseorang tersenyum menulis sebuah caption di postingan nya, yaitu He is mine.
Lalu apa yang menjadi keanehan dalam postingan tersebut fikir Robi. Mengapa banyak sekali akun yang menandai Florine di postingan tersebut.
Awalnya Robi menyimpulkan para netizen ini mungkin menandai akun Florine karena ingin memperlihatkan pada Florine bahwa temannya itu, ralat bukan teman tapi musuh, sudah menjadi milik seseorang. Namun setelah ia menschroll komentar para netizen di postingan itu, dirinya baru menyadari sesuatu.
"Kek kenal sama tempatnya, ini bukannya restoran tadi yang gue datengin ya." gumam Robi memperbesar foto itu.
Ia memperhatikan beberapa detail yang ia kenal, saat dirinya melihat postingan gambar yang di post beberapa jam yang lalu oleh akun itu, ia mengerutkan dahinya.
"Cheryl, lo sengaja mancing netizen buat ngetag cewek gue. Akhirnya gue tau penyebab Florine mabok tadi, ternyata ulah lo." ucap Robi smirk.
"Mama?" ucapnya heran saat melihat netizen yang juga menandai gadisnya di akun ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Fiksi Remaja"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~