Happy reading
Hari menjelang siang, Florine sudah diizinkan pulang oleh dokter karena dirinya sudah pulih dan bisa melakukan proses pemulihan nya di rumah. Seperti yang ia katakan kepada kedua kakaknya bahwa dirinya akan pulang bersama kekasihnya, yaitu Robi.
Robi membawa mobilnya, ia fikir sepupunya dan juga Zize tak membawa kendaraan.
"Gue duluan," ucap Robi pada Silvia dan juga Zize.
"Yoi, kasih dia makanan bi." balas Zize mengingat kan Robi.
"Sip," jawabnya singkat, setelah mengatakan jawabannya Robi pun segera meninggalkan rumah sakit untuk mengantar sang kekasih pulang.
"Kok bisa sampe dirawat gitu?" tanya Robi pada Florine.
"Hehehe asam lambung naik," jawab Florine tertawa garing.
"Kemaren pas aku tanya aku bilang gpp," ujar Robi mengingat pertanyaan nya semalam.
"Kerasa banget nya pas mau tidur," balas Florine.
"Berarti pas di sekolah kemaren emang udah kerasa?" tanya Robi menoleh sejenak ke arah gadisnya.
"Hmm," jawab Florine singkat.
"Lain kali, kalo ngerasa ada yang salah sama badan kita cepet konfirmasi atau langsung periksain, takutnya ada apa-apa." saran Robi padanya.
"Iya," balas Florine menurut.
Robi hanya tersenyum melihat Florine yang mengangguk-anggukan kepalanya pelan, ia tahu semenjak kedua orangtua Florine meninggal, kekasihnya itu makan dengan tidak teratur. Bahkan kedua abangnya juga sudah dipastikan sedang masa sibuk-sibuknya. Seperti Zayn yang sedang mempersiapkan kelulusan S2 nya, juga Gio yang sekarang bertanggung jawab dengan perusahaan sang ayah. Gio sedang mempersiapkan dengan matang, agar ketika Zayn lulus nanti bisa langsung membantunya mengurus perusahaan milik sang ayah.
Robi menoleh ketika tak mendapati suara dari gadisnya, seketika senyuman terukir di bibirnya melihat Florine yang terlelap bersandar pada kursi. Ia pun melajukan mobilnya dengan pelan, berusaha agar kekasihnya tak terganggu. Robi kembali Fokus menatap jalan, ia berusaha untuk berhati-hati agar sampai tujuan dengan selamat.
***
Di lain tempat terlihat Gio yang sedang berkutat dengan beberapa dokumen yang harus ia tandatangani, selain itu ia juga dibuat pusing oleh kekasihnya yang datang tiba-tiba.
"Ada apa?" tanyanya pada gadis yang sudah berada disana sejak 15 menit lalu, namun sama sekali tak mengatakan tujuan kedatangannya itu.
"Bisa ngobrol sambil makan siang aja ga?" jawab sang gadis menatap Gio.
"Aku lagi sibuk sekarang, kamu ga liat daritadi aku pusing banget." ujar Gio menekan perkataan nya.
"Yaudah terserah, aku tungguin." ucap si gadis melipat kembali kedua tangannya di depan dada.
"Zaranita!" bentaknya pada si gadis, membuat ia terhentak karena terkejut.
"Coba kalo mau ngerusak mood orang tuh diliat dulu kondisinya, aku lagi sibuk!" lanjutnya emosi.
"Yaudah aku cuman bilang mau disini, emang salah?" sahutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~