***
"Ka-kalian ngapain?" ujar Florine terkejut ketika melihat posisi Dewa dan Vano tersebut.
Sontak kedua pria tersebut langsung melirik keasal suara, karena terkejut.
"Florine? Bos?" kata Dewa yang terkejut.
"Abis ngapain kalian?" tanya Robi datar dengan tatapan curiga.
Dewa dan Vano yang menyadari posisi mereka membuat kedua temannya itu salah faham pun langsung bangkit berdiri.
"I-ni a-anu gue sama De-dewa lagi berantem tadi," jelas Vano panik sehingga ucapannya tergagap.
"I-iya," Dewa ikut menyahuti ucapan Vano barusan.
"Lo selingkuhin Ica wa?" tanya Florine curiga sambil menahan tawanya.
"Maksud nya?" jawab Dewa bingung.
"Lo selingkuh sama Vano di belakang ica?" kata Florine bergurau.
Dewa dan Vano saling tatap kemudian.
"Amit-amit Flo! Lo kalo ngomong jangan ngasal goti dong!" balas Dewa bergidik ngeri.
"Lagian sekalipun gue mau selingkuh, pasti cari cewek lah Flo! bukan model batangan kek dia." imbuhnya menunjuk ke arah Vano.
Florine hanya tertawa melihat mimik wajah Dewa dan Vano, yang seperti terciduk habis melakukan sesuatu hal yang terlarang.
"Gue becanda kok, lagian kalian berduaan mulu di markas, mana saling tindih gitu lagi. Siapa yang ga nething coba wa, Van haha." ujar Florine tertawa.
Dewa dan Vano pun langsung menjauhkan tubuhnya masing-masing.
"Btw katanya tadi mau ngajak pergi Florine ke.., anjing sakit gila!" umpat Dewa ketika Robi menginjak kakinya dengan sengaja.
"Diem ga lo! jangan sampe gagal cuman gara-gara mulut ember lo!" bisik Robi dengan tatapan intimidasi pada Dewa. Sedangkan Dewa menganggukkan kepalanya.
Florine hanya menatap bingung Dewa dan juga kekasihnya itu.
"Kok balik lagi bi? Nape?" tanya Vano mendudukkan dirinya di sofa.
"Dompet gue ketinggalan," jawabnya cepat.
"Yaudah sayang, aku ambil dompet dulu di kamar, kamu tunggu disini gpp kan?" tanyanya pada Florine.
"Oke," balas Florine kemudian duduk di sofa samping Vano.
Robi pun pergi menuju lantai atas untuk mengambil dompet yang tertinggal di kamarnya.
"Minum ga Flo?" tanya Dewa pada Florine sebelum ikut bergabung duduk bersama Vano dan juga Florine.
"Gausah, lagian gue juga mau keluar tar lagi." jawab Florine yang melihat sekeliling markas Alister yang nampak berbeda dari tampilan biasanya.
"Oke kalo gitu," balas Dewa kemudian duduk disana.
"Lo ga jalan sama Ica?" tanya FFlorin.
"Udah kali, seminggu pertama liburan kita jalan bareng." jawab Dewa yang merapikan kembali konsol game ke tempat nya.
"Lo Van? Ga kemana-mana?" tanyanya kemudian pada Vano.
"Gue udah nemenin nyokap gue keliling kota Jakarta buat arisan Flo, baru seminggu gue di markas, bareng ni pantat wajan" ucap Vano menunjuk Dewa.
"Nape gue lagi yang lo bawa taik!" sahut Dewa melempar bantal sofa pada Vano, namun berhasil Vano tangkis.
"Ini kalo Aiden liat markas begini, apa ga bakalan tantrum dia?" ujar Florine yang kembali melihat ruangan tersebut berantakan oleh bungkus makanan ringan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~