🍒Part 20

29 6 0
                                    

Seminggu berlalu setelah kejadian dimana Robi memukuli Gerald malam itu, dan seminggu itu pula ia tak bertemu dengan Florine kekasihnya.
Robi tak masuk selama 1 minggu, dan ketika Florine bertanya pada teman-temannya mereka selalu menjawab bahwa Robi sedang ada urusan yang harus diselesaikan, sesuai dengan perintah Robi.

"Bi," panggil Dewa pada Robi yang sedang duduk di balkon kamarnya.

"Hmm," jawab Robi pelan.

"Florine nanyain lo lagi," ucap Dewa mendudukkan dirinya di sofa yang tersedia di dalam kamar milik Robi.

Sementara Robi hanya diam tak merespon ucapan Dewa barusan, dan kalimat itulah yang sering teman-temannya sampaikan pada Robi ketika mereka kembali dari sekolah.

"Lo gamau temuin dia gitu? Diem mulu dia di sekolah." sambung Dewa, dengan kalimat yang sama seperti 1 pekan lalu yang ia sampaikan pada Robi.

"Oh," jawab Robi singkat kemudian kembali fokus dengan fikirannya.

"2 hari lalu dia ke markas," lanjut Dewa namun tetap tak di respon oleh Robi.

"Dia mau ketemu sama lo, cuman kita bilang lo lagi ga di markas." lagi dan lagi Robi hanya diam.

"Ica bilang ke gue, Florine abis di labrak nyokap lo sama nyokapnya Cheryl." ucap Dewa lagi kemudian beranjak dari duduknya hendak pergi, Robi menoleh pada Dewa.

"Dilabrak?" tanya Robi pada Dewa, dan dibalas anggukan oleh Dewa.

"Kapan?" tanyanya lagi.

"2 hari lalu pas dia ke markas, ternyata dia ke markas pengen ketemu lo buat nanya sesuatu katanya." jawab Dewa.

"Nanya apa?" ucap Robi.

"Ya gue gatau lah kocak! Gue aja tau dari Ica, kalo cewe lo kesana bukan cuman nyariin lo goblok!" balas Dewa sedikit ngegas.

"Oh," jawabnya singkat.

"Dah ah balik gue, ada janji soalnya sama yang lain." kata Dewa hendak pergi dari kamar Robi.

"Kemana?" tanya Robi penasaran.

"Nganterin Diana sama pasukannya ke pasar malem," jawab Dewa sukses membuat Robi membalikkan kembali badannya menghadap Dewa.

"Cewe gue ikut?" tanya Robi.

"Hmm, dia yang ngusulin tadi pas kita ngerjain tugas di markas." jawab Dewa menganggukkan kepalanya.

"Tugas? Florine ke markas lagi?" ucap Robi.

"Iya, oh iya lo tau? Vano nyatain cinta nya ke Florine." gurau Dewa memanas-manasi Robi.

Robi membelalakan matanya terkejut, bagaimana bisa Vano menikungnya dari belakang seperti itu. Padahal ia tahu bahwa Florine dan dirinya belum putus, bahkan tidak akan putus.

"Jangan ngadi-ngadi lo!" balas Robi hampir marah pada Dewa.

"Cieee takut ayangnya diambil orang, becanda gue." ucap Dewa tertawa.

"Makanya minta maaf sono sama Florine, sebelum dia makin ngerasa bersalah trus ujung-ujungnya minta putus lagi." lanjut Dewa kemudian pergi dari sana.

"Jam berapa berangkat nya wa?" teriak Robi ketika Dewa sudah berada di luar kamarnya.

"RAHASIA," jawab Dewa tertawa jahil.

Robi memaki Dewa dalam hati, jika bukan temannya sudah ia pastikan Dewa akan habis do tangannya.

Sementara di tempat lain terlihat seorang gadis yang sedang mencari pakaian untuk ia kenakan nanti, ia masih merasa kebingungan untuk memakai baju seperti apa yang harus ia kenakan saat hange out bersama teman-temannya.

FLORINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang