Pukul 05.00 pagi Silvia terbangun dari tidurnya, ia pun meregangkan otot-otot badannya yang terasa pegal kemudian setelah itu pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka dan bersih-bersih.
15 menit kemudian Silvia keluar dari kamar mandi, ia pun mengambil pakaian dari lemari baju milik Robi, tentu saja ia meminjam pakaian sepupunya itu tanpa izin. Setelah selesai ia pun keluar dari kamar menuju kamar yang ditempati oleh Florine dan juga Robi.
"Bangunin sekarang ga ya," gumam Silvia ketika berada di depan pintu kamar tersebut.
"Bangunin aja dah, si Flo proses ngumpulin nyawa nya seabad." lanjutnya.
Tok tok tok
"Flo, bi bangun woy udah pagi!" ucap Silvia setelah mengetuk pintu, namun tak ada jawaban apapun dari sana.
"Pada sekolah kagak kalian?" lanjutnya sambil terus mengetuk dengan kencang.
Sementara di dalam, Florine yang mendengar ketukan di pintu pun terganggu dan segera membuka matanya. Ia pun hendak bangun untuk membuka pintu, namun sebuah tangan yang melingkar di perutnya membuat ia tak bisa bergerak.
"Sayang," panggilnya lembut pada sang kekasih.
"Eumh," jawabnya dengan mata yang masih tertutup dan mengeratkan kembali pelukannya.
"Sayang, udah pagi ini ayo bangun." ucap Florine mengelus pipi Robi dengan lembut.
"Woy bangun kagak kalian! Kalo ga gue dobrak nih." terdengar suara Silvia dari balik pintu membuat Florine mau tak mau sedikit berteriak padanya.
"Kita udah bangun," teriaknya pada Silvia.
"Flo buruan keluar, kita masak buat sarapan." ucapnya pada Florine.
"Iye tunggu bentar," jawab Florine dari dalam.
Florine pun memindahkan lengan Robi yang memeluknya tadi, kemudian dengan perlahan turun dari kasur dan menuju kamar mandi terlebih dahulu, setelah selesai ia pun keluar dari kamar dan menghampiri Silvia yang sedang berada di dapur.
"Jam berapa?" tanya Florine pada Silvia.
"Setengah 6 tadi terakhir gue liat," jawab Silvia yang sedang mencuci beberapa buah.
"Bikin apaan?" tanya Florine lagi.
"Gue lagi mau bikin salad sama jus," jawab Silvia yang sudah memotong beberapa sayuran.
"Diet lagi?" ujar Florine menenggak air putih yang ia ambil tadi.
"Hmm," balas Silvia singkat.
"Targetnya apalagi sekarang?" ucap Florine lagi membantu Silvia walaupun hanya sekedar membawakan mayonaise dari lemari pendingin.
"Badan gue sering kerasa sakit sekarang Flo," jawab Silvia kemudian ikut duduk bersama Florine.
"Karena?" tanya Florine penasaran.
"Kebanyakan lemak," jawab Silvia terkekeh.
"Padahal badan lo ga berisi tuh," ucap Florine memperhatikan tubuh Silvia yang terbilang cukup bagus.
"Timbangan gue naik 6 kilo liburan kemaren, udah lewat batas ideal." timpal Silvia.
"Serius? Gue malah turun." imbuh Florine.
"Beda cerita, lo selama liburan kagak makan anjir! Lah gue tiap menit diisi perutnya." balas Silvia tertawa.
"Iya juga," timpal Florine yang juga ikut tertawa bersama Silvia.
"Lo tadi ngajakin gue masak, masak apaan?" ucap Florine ketika mengingat tujuan Silvia membangunkan nya tadi.
"Tadinya gue mau masak, di kulkas Robi kagak ada yang bisa dimasak." balas Silvia.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLORINE
Teen Fiction"Jika menghilang bisa mengembalikan memorimu tentangku, maka biarkan aku melakukannya" ~Alicya Florine~