4

959 83 6
                                    

Taehyung duduk dengan pandangan fokus pada layar laptopnya, pantulan cahaya nya begitu memantul pada wajah tampan pria tan itu karena gelap nya ruangan. Jemari beruratnya begitu santai menari di atas papan huruf, mengetik sesuatu disana sampai menghasilkan suara yang cukup keras di ruangan monokrom itu.

Ia melirik sekilas saat pintu yang baru saja terbuka, lalu kembali fokus pada pekerjaan nya.

"Bagaimana? apa kau sudah mengobatinya?"

"Sudah, dan jika tak ada yang kau perlukan lagi. Aku permisi" pamit seokjin, berniat keluar dari ruangan penuh dominasi itu namun urung karena suara berat sang adik ipar.

"Bisakah kau memberikanku obat bius yang kemarin?"

Seokjin menatap taehyung yang masih berkutat di depan laptop, lalu menghela nafas pelan. Meskipun mereka sudah menjadi anggota keluarga, tapi ia merasa segan pada pria tan itu. Aura pria itu sangatlah mendominasi dan tak akan sungkan melayangkan siksaan untuknya. 

"Maaf, aku tak bis_

Ucapannya terpotong saat mata safir itu menatap tanpa ekspresi padanya, ia menyembunyikan tangannya ke belakang karena gemetar. Lalu menunduk menatap ujung sepatunya.

"Nee, aku akan membawakannya untukmu"  lirih seokjin

"Pergilah"

Pria berbahu lebar itu membungkuk sekilas, lalu pergi keluar dari ruangan pengap itu.

Taehyung berdecak dan kembali memfokuskan dirinya pada layar laptop, sesekali melirik ponsel disamping yang menayangkan rekaman cctv di kamar miliknya.

Seringainya terpatri saat melihat remaja manis yang ia bawa kemarin malam, menangis disana dan ia...sangatlah menyukai pemandangan itu.

"Ahhh....aku tak sabar melukaimu, doll"


Yoongi, remaja manis itu hanya bisa terduduk memeluk lutut. Isakannya sudah berhenti dan sekarang kepala nya terasa pusing akibat kebanyakan menangis.

Ia memilih melamun, bahkan tak sadar jika pintu kamar nya terbuka dengan seorang pria tan yang membawa nampan berisi makanan. Pria itu mengangkat satu alisnya keatas, lalu berjalan pelan mendekat kearahnya.

Trak!

Si manis tersentak, saat sebuah nampan di jatuhkan begitu saja di depan kakinya. Ia tak berani mendongkak ataupun bernafas kencang, mental nya tak kuat jika harus bersitatap dengan manik safir tanpa ekspresi itu.

"Makan, aku tak mau boneka ku kurus" 

Dan tanpa menunggu jawaban, taehyung pergi keluar dari kamar. Tak lupa juga ia mengunci pintu dan menyuruh dua anak buah nya berjaga di sana.

Yoongi, ia hanya menatap kosong pada nampan itu. Senyum hambar nya terukir, ia tidak lapar dan...bukan ini yang ia inginkan, ia ingin pergi...pergi jauh dari sini dan pria monster itu.

Kepala nya bergerak pelan ke kanan dan kiri, berusaha meneliti dengan cermat setiap titik agar ia bisa menemukan jalan keluar.

Tubuhnya ia bawa bangkit, berjalan kearah kamar mandi dan ia dibuat menghela nafas karena ruangan itu benar-benar tertutup bahkan kamarnya saja hanya memiliki dua jendela dan itu tidak bisa dibuka, entah itu karena dikunci mati atau menggunakan remot control.

"Aku benar-benar terkurung"  gumamnya pelan, matanya kembali berkaca saat melihat banyak nya bodyguard yang berjaga di bawah sana.

Menghela nafas pelan, ia kembali membawa langkahnya untuk duduk di pojok ranjang. Memandangi makanan itu tanpa minat dan berakhir ia menjauhkan nya sedikit dari kakinya.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang