69

407 58 5
                                    

Seokjin meregangkan ototnya, badannya terasa pegal akibat terlalu lama duduk berhadapan dengan berbagai macam zat yang nantinya akan ia teliti untuk pembuatan obat. Berterima kasihlah ia kepada taehyung karena di fasilitasi ruangan lab dan kerja, sehingga ia akan terus bisa mejalani profesinya sebagai seorang dokter.

Mata nya melirik kearah dinding lalu menghela nafas pelan "Sudah pukul 1 malam" gumamnya lelah, dengan perlahan ia bangkit lalu keluar setelah membereskan barang-barang penelitiannya.

Langkah kakinya melangkah santai, sesekali melirik sekitar mansion yang cukup sepi dengan lampu remang. Namun alisnya mengerut saat melihat cahaya terang dari kulkas yang terbuka saat ia sampai di pintu dapur.

Dengan cepat ia melangkah, tangannya sudah terkepal erat siap memukul jika saja itu adalah maling. Tapi begitu ia sampai, matanya justru di buat melotot tak percaya.

"Loh, yoongi?"

Si pemilik nama menoleh sedikit tersentak, mengerjap polos dengan sendok es krim di mulut. Ia menelan ludah kasar, meremat wadah es krim nya gugup persis seperti kucing yang ketahuan maling ikan

"H-hyung..."

"Kenapa kau belum tidur? dan apa itu? es krim?!" omel seokjin dengan kedua tangan bertengger di pinggangnya.

"I-iya hyung"

"Astaga, kenapa kau makan es krim malam-malam yoongi. apa kau ingin sakit eoh?" gemas pria berbahu lebar itu seraya meminjit pangkal hidungnya

Yoongi yang mendengar itu mengerucutkan bibir, lalu bangkit dari duduknya "Aku juga tidak tahu, tiba-tiba saja terbangun dan ingin makan es krim"

Mata seokjin memincing, menatap si manis dari atas sampai bawah untuk memastikan dugaannya.

"Apa kau....merasa mual atau pusing?"

"Tidak" geleng si manis, tanpa menatap seokjin karena sudah kembali fokus pada es krim coklatnya. 

"Apa kau merasa ada yang aneh dengan dirimu? atau eum...di bagian tubuhmu?"

Kali ini yoongi mendongkak, lalu mengangguk "Kurasa iya, belakangan ini aku sering lelah padahal tidak bekerja apapun. Lalu juga selalu ingin makan yang aneh-aneh, eum...mood ku juga selalu berubah ubah hyung"

Pria berbahu lebar itu tersenyum, tanpa aba-aba langsung menarik tangan yoongi untuk mengikutinya. Sedangkan si manis tak sempat protes, dan hanya mengikuti dengan pandangan ke belakang menatap sedih pada es krim nya yang jatuh mengenaskan.

"Berbaringlah"

"Hyung mau apa? aku kan tidak sakit" heran yoongi

"Turuti saja"

Si manis menghela nafas, lalu mengangguk menuruti ucapan sang kakak ipar. Tubuh mungilnya kini berbaring, kedua jemarinya bertaut gugup di atas perut, menatap si dokter cantik yang sekarang sedang memeriksa dirinya.

"A-apa yang terjadi?"

"Tidak ada apa-apa" jawab seokjin tersenyum

"Sudah ku bilang kan jika aku ini tidak sakit, kenapa hyung tak percaya"

Pria dewasa itu terkikik geli, lalu membantu si manis untuk bangun

"Ya, kau memang tidak sakit. Tapi aku ingin memastikan sesuatu saja, dan ternyata dugaanku benar"

"A-apa itu?" tanya si manis gugup, takut-takut ia memiliki penyakit parah dan berakhir mati meninggalkan ahjussinya.

Seokjin berdiri menghadap yoongi, lalu menyentuh pundak sempit yang termuda dengan remasan lembut disana

"Kau hamil yoon-ah"

Mata kucingnya melotot, jelas saja terkejut tak percaya "Aku hamil? t-tapikan aku laki-laki hyung, mana mungkin aku bisa hamil"

"Bisa, karena kau istimewa"

Yoongi benar-benar tak bisa berkata-kata lagi, ia masih tak percaya. Di satu sisi ia merasa bingung, tapi disisi lainnya ia merasa senang bahkan ingin menangis karena terharu.

"Aku hamil...." lirihnya

Seokjin tersenyum lembut, menggenggam jemari mungil si manis dengan perlahan.

"Jaga dengan baik ya, jika kau ingin sesuatu...jangan sungkan untuk memintanya padaku. Katakan semuanya jika kau merasa mulai tidak nyaman dengan tubuhmu, jangan di rasakan sendiri yoon...aku ada untukmu"

Yoongi mengangguk, tangannya tergerak mengelus perut nya yang masih rata. Dan saat itulah rasa hangat mulai menjalar, yang membuatnya meneteskan air mata.

Elusan terus ia lakukan, karena dengan ini...ia merasa dekat dengan taehyung, si pria tan pendamping hidupnya.

"Apa usianya sudah besar?"

"Mungkin sekitar 6 mingguan" jawab seokjin

Si manis mengangguk faham, lalu menatap seokjin dengan senyum manisnya "Bolehkah aku kembali ke kamarku?"

"Tentu, istirahatlah. Kau harus terus sehat, jangan banyak memikirkan sesuatu yang membuatmu stress"

Yoongi mengangguk, turun dari ranjang dengan perlahan lalu pergi keluar setelah membungkuk sopan pada seokjin.

Sesampainya di kamar, yoongi tak langsung berbaring. Ia duduk bersandar di kepala ranjang dengan selimut yang menutupi kaki jenjang nya.

Bibir tipisnya melengkung keatas, mengelus perutnya yang masih rata dengan lembut.

Kepalanya menoleh, lalu mengambil frame foto kecil di nakas.

"Kau tau, akhir-akhir ini aku sering merasa aneh. Aku ingin makan ini dan itu, kadang ingin menangis tiba-tiba, merasa kesal dan marah dalam bersamaan. Dan ternyata, aku sedang mengalami fase awal kehamilan ahjussi"

"Aku sekarang hamil, apa kau senang?"

"Awalnya aku tak percaya dan bingung, tapi setelah seokjin hyung menjelaskan aku jadi mempercayainya. Awalnya terasa aneh, tapi setelah aku mengelusnya...rasa hangatnya mulai menjalar sampai-sampai aku menangis, kkk"

"Rasanya menenangkan, karena aku merasa dekat denganmu taetae. Setiap kali elusan yang aku berikan, rasa rinduku sedikit berkurang meski tak menghilang"

"Apa kau akan senang jika aku mengabarkan ini? kuharap begitu"

"Aku tidak tau apa yang sedang terjadi disana, yang jelas aku berharap kau baik-baik saja...dan pulang tanpa luka sedikitpun"

Yoongi menarik nafas dalam, jemarinya terus mengelus foto taehyung penuh perasaan

"Ngobrolnya sudah dulu ya, aku sudah mengantuk. Nanti kita mengobrol lagi, dan aku akan menceritakan semua yang aku rasakan padamu"

"Aku mencintaimu, taetae" ucapnya, lalu megecup wajah taehyung dan mendekap fototnya erat.

Tak lama matanya memberat, dan akhirnya tertidur dalam posisi duduk. 

Dan tanpa disadarinya, ada seseorang yang sedari tadi memperhatikan di balik pintu. Ia menghapus air matanya kasar, menarik nafas dalam seraya menatap layar ponsel yang terdapat sebuah percakapan antara dirinya dan sang suami, namjoon.

"Apa yang harus aku katakan pada yoongi jika seperti ini..."








Halloha
Vomment ya
Next chap?
TBC.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang