65

538 54 14
                                    

Yoongi melamun, duduk di balkon dengan kepala menengadah ke atas memperhatikan langit sore yang begitu indah dengan jingganya. Ia tersenyum sendu, saat melihat bayangan sang ahjussi melintas begitu saja di awan

"Belum satu hari kau pergi, tapi perasaanku sudah sendu karena merindu tak melihatmu"

"Apa kau selamat sampai disana? apa semuanya baik-baik saja? rasanya ingin sekali aku menghubungimu, tapi aku takut mengganggu pekerjaanmu ahjussi"

"A-apa kau merindukanku?" air matanya turun tanpa bisa ia tahan, namun dengan cepat ia hapus kembali

"Tidak! aku tidak boleh menangis, ahjussi tidak akan menyukainya" Yoongi menggeleng, menarik nafas panjang lalu membuangnya perlahan untuk menguatkan dirinya.

Si manis bangkit, lalu masuk ke dalam kamar karena hari sudah menggelap dengan angin yang berhembus dingin. Tungkainya melangkah, dan berhenti disisi ranjang memperhatikan frame foto berukuran besar yang sudah terpajang indah di dinding kamar.

"Aku harap kau menepati janjimu, ahjussi"

Di lain tempat, tepatnya di sebuah gedung dengan nuansa gelap, yang merupakan salah satu markas milik taehyung untuk menampung semua anggota organisasinya.

Tempatnya begitu luas, lengkap dengan persediaan senjata tajam, berbagai jenis bom, serta berbagai jenis racun pun ada.

Taehyung melangkah pelan, lalu berdiri di depan dengan aura dominasi yang begitu kuat mengguar membuat suasana disana semakin mencekam

Di samping kanan dan kirinya, ada namjoon hoseok dan juga s.coups. Mereka bertiga akan menjadi tameng utama untuk melindungi sang master dari serangan licik golden.

"Semuanya sudah lengkap disini, jika kalian ingin istirahat...silahkan. Dan jika kalian ingin berlatih, pergilah ke lapangan belakang"

"Baik master!" kompak mereka.

Sang master hanya mengangguk, berlalu dari sana untuk memasuki ruangan yang merupakan pusat gedung itu, diikuti hoseok, namjoon dan s.coups.

"Apa sudah ada sinyal dari golden?"

"Sampai saat ini belum ada" ucap hoseok, sambil menatap layar besar di hadapnnya. Sedangkan di sampingnya ada s.coups yang membantu dengan mengotak-atik keyboard

Taehyung menghela nafas pajang, menyandar dengan tangan yang mengusap kasar wajah tampannya. Hatinya gusar, ia takut jika jungkook mempermainkannya kali ini.

"Kau tak apa-apa?"

Taehyung menoleh, lalu menggeleng menanggapi pertanyaan sang kakak.

"Jangan di pendam, aku tau kau tengah bingung"

"Aku tidak bingung, hanya saja merasa sedikit gusar" ucap taehyung yang membuat pria berdimpel itu mengangkat satu alisnya penasaran

"Gusar? kenapa?"

"Karena si jeon sialan itu! aku takut dia hanya mempermainkan kita" jawab pria tan itu dengan helaan nafas gusarnya.

"Bagaimana kalau ini hanya tipuannya? bagaimana kalau dia sengaja menyuruhku kesini, dan berakhir melukai milikku disana?"

Namjoon menghela nafas, menatap sang adik yang sekarang menyandarkan kepalanya dengan mata terpejam.

"Aku tidak tahu ini adalah tipuannya atau bukan, tapi percayalah...tak akan terjadi sesuatu pada yoongimu itu tae. Kau ini jangan berfikir yang negatif-negatif" ucap namjoon berusaha membuat pria tan itu sedikit lebih tenang agar bisa fokus pada tujuan awalnya.

"Apa perlu aku hubungi seokjin untuk menanyakan kabar yoongi?"

"Ck! Tidak usah" ketus taehyung

"Kenapa? bukankah kau bilang tadi takut terjadi sesuatu padanya? aku bisa menayakannya pada seokjin tentang kabar yoo_ owh, atau jangan-jangan kau takut rindu pada yoongimu itu hm?"

"Siapa yang bilang hah? a-aku sama sekali tak akan r-rindu" jawab taehyung

"Benarkah?"

"Diamlah!"

"Owh...ada yang rindu nih"

"Diam atau aku robek mulut sialanmu itu, kim!"

"Kau juga kim, jika kau lupa saeng"

Taehyung kehabisan kata-kata, dan jadilah ia diam dengan wajah merah tanpa ia sadari. Wajahnya terasa panas sekali, sedangkan di dalam hatinya ia terus menggumamkan kata maaf pada si manis karena berbohong tidak akan rindu.

Padahal ia sudah rindu berat, ingin melihat boneka cantiknya itu.

Namjoon mendengus geli, merasa lucu dengan sang adik yang terlihat gugup sekarang. Ish, tinggal bilang rindu kenapa susah sekali sih...

Sedangkan hoseok dan s.coups hanya bisa geleng-geleng kepala, dengan senyum geli dan itu sukses membuat taehyung kesal bukan main.

Tapi sepertinya momen sedikit santai itu harus selesai saat golden mengirim sinyal pada markas mereka.

"Apa yang terjadi?"

"Dia mengundurnya"

"Sialan!" umpat taehyung, mengeraskan rahangnya dengan safir menyala tajam

"Hubungi markasnya sekarang"

Hoseok segera mengangguk, lalu segera mengirim sinyal pada sang musuh. Mereka menunggu dengan tenang, sampai layar besar itu menampilkan wajah jungkook yang santai menegak wine

"Apa yang kau lakukan keparat?!"

"Aku? hanya meminum anggur. Eum...kau mau?" tawar jungkook santai yang membuat pria tan itu semakin geram

"Jangan berbasa-basi bangsat! cepat katakan kenapa kau mengundurnya?"

Jungkook menyesap sebentar wine nya, lalu menyimpannya pada meja kecil di samping sofa single nya.

"Hanya memberi waktu pada kalian untuk berlatih saja, apa itu salah? lagipula seharusnya kau berterima kasih padaku kim"

"Apa yang sebenarnya kau rencakan jeon jungkook!"

"Ck! tidak ada rencana apa-apa kim, ish...kau ini sensitif sekali. Tenanglah, aku juga tak akan menyakiti milikmu kim vante-ssi. Eum...Tapi aku tak berjanji ya, kkk"

"Brengsek! jangan berani-beraninya kau melukai milikku sialan!"

Jungkook hanya mengangguk-angguk acuh, dengan dua jari terangkat keatas...peace.

"Maaf maaf, aish lagipula mana tega aku melukai si cantik milikmu itu kim. Yang ada aku ingin membungkus dan menjadikannya milikku, bukankah itu terdengar lebih manusiawi?"

Taehyung menggertakan giginya geram, dan semua itu tak luput dari jungkook yang semakin melebarkan seringaiannya.

"Tidak usah marah seperti itu kim, seharusnya kau bersyukur karena aku akan mengurus si cantik setelah kau mati"

"Tak akan pernah aku biarkan siapapun mengambil apa yang sudah menjadi milikku! milik vante akan tetap menjadi miliknya, camkan itu jeon jungkook!!"

"Ya ya, terserah katamu" acuh jungkook

"Akan aku pastikan aku mati ditanganku, jeon"

Jungkook bersmirk dengan sebuah ide licik yang baru saja melintas tiba-tiba di otak cerdasnya. Ah....ia akan membuat ketua victoria itu berjauhan lebih lama dengan si manis.

"Tentu, akan aku nantikan. Sampai jumpa satu bulan lagi chingu-ya"

Taehyung melotot, amarahnya memuncak dengan tangan terkepal erat. Namun sebelum ia melayangkan protesannya...layar sudah berganti hitam yang membuatnya berteriak geram membanting benda yang berada di dekatnya

"Dasar bajingan licik!"






Halloha
Vomment!
Next?
TBC.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang