47

565 74 8
                                    

Buruk, satu kata itu terlontar dari bibir seorang dokter yang baru saja keluar dari ruang operasi. Dokter bername tag jeon woong itu menjelaskan jika taehyung kehilangan banyak darah, ditambah beberapa peluru yang berhasil merusak organ dalamnya, membuat kondisi pria tan itu semakin mengkhawatirkan.

Namjoon yang mendengar penjelasan itu jelas saja menjadi lebih cemas dari sebelumnya, ia bahkan menatap kosong ujung sepatunya dengan helaan nafas pelan yang begitu berat.

"T-tapi adikku bisa selamat kan?"

"Saya tak bisa memastikannya tuan, dan untuk penanganan selanjutnya saya membutuhkan darah dengan golongan O secepatnya"

"O?"

"Ya, apa anda memiliki darah yang sama dengan adik anda?" tanya woong, yang membuat namjoon menggelengkan kepalanya pelan karena ia memiliki golongan darah yang sama dengan sang ibu, sedangkan sang adik memiliki dominasi darah ayahnya.

"Golongan darahku A"

Dokter tampan itu menghela nafas panjang, menatap kedua pria itu bergantian "Tolong persiapkan dengan cepat, kondisi pasien akan semakin memburuk jika tidak segera mendapat transfusi darah"

Setelah mengatakan itu, woong kembali masuk kedalam ruang operasi, meninggalkan namjoon yang menunduk dengan s.coups yang terdiam.

Namjoon menarik nafas dalam, segera berlalu dari sana setelah meminta s.coups menjaga sang adik. Sedangkan dirinya akan pergi kerumah sakit lain mencari darah untuk adiknya. Jika masih tidak ada juga, maka ia akan membelinya di situs gelap berapapun harganya.

Sedangkan disisi lain, seokjin terus berusaha menghentikan busa yang terus keluar dari mulut si manis. Ia bahkan sudah menghabiskan beberapa suntikan dan dosis obat untuk menetralkan cairan yang sebelumnya sudah berada dalam tubuh mungil itu.

"Sial! berapa dosis yang sebelumnya di suntikan pada tubuh ini" kesal seokjin, karena busa nya terus saja keluar dengan tubuh rapuh yang mengejang kecil.

Pria berbahu lebar itu juga mengikat tangan dan kaki yoongi agar tidak mengganggu pengobatannya, sebenarnya ia tidak tega...tapi bagaimana lagi, tubuh kecil itu terus mengejang yang terpaksa membuatnya melakukan itu.

"U-uisanim..."

Seokjin menoleh, dan kaget saat tiba-tiba saja yoongi membuka matanya. Ia segera membuang suntikan yang baru saja dipakai, lalu menepuk-nepuk pipi tembam si manis perlahan.

"Yoon?" 

"U-uisanim...a-ahjussi...d-dia d-dimana? ahjussi t-tidak apa-apa kan?..." tanya yoongi susah payah, menatap sayu pada dokter cantik itu.

Seokjin diam, tak tahu harus menjawab apa karena ia tak mengetahui keadaan adik iparnya itu.

"D-dia pasti baik-baik saja, aku yakin itu"

Kepala yoongi menggeleng, air matanya meluncur bebas dengan tubuh yang masih mengejang kecil

"T-tidak...ahjussi t-tidak baik-baik saja...hiks...d-dia terluka...b-banyak...d-darahnya banyak sekali uisanim...hiks..." isak yoongi yang membuat seokjin khawatir

"Syutt...percaya padaku, dia pasti baik-baik saja"

Yoongi tetap menggeleng, karena ia yakin kondisi ahjussinya tidak baik-baik saja, Ahjussinya pasti kesakitan, ia sendiri melihat dengan jelas bagaimana tubuh itu terbaring dengan darah yang deras keluar dari tubuhnya.

"U-uisanim, t-tolong hiks...tolong antarkan aku p-pada ahjussi"

"Tidak! kondisimu buruk, kau bahkan masih lemah karena cairan yang berada di tubuhmu. Aku bahkan belum selesai memberimu obat pereda"

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang