Hoseok berjalan tergesa, matanya fokus menatap pada layar ponsel yang menayangkan rekaman drone di dalam hutan, sesekali ia akan bicara pada earphone yang tersambung dengan namjoon untuk memberitahu infomasi keberadaan taehyung.
Tembakan beberapa kali terdengar yang membuatnya semakin cemas akan kondisi sang master. Ia menoleh kebelakang, tempat dimana mobil rusak milik taehyung berada. Entah apa yang telah terjadi, yang jelas ini cukuplah kacau.
"Sialan!" umpatnya, ia kembali menatap depan lalu menoleh pada rekan hackernya
"Bergerak ke arah selatan, dan bantu master dari sana. Aku akan ke timur menyusul namjoon"
S.coups lantas mengangguk, berlari kearah selatan sesuai perintah bersama anak buahnya, sedangkan pria jung itu berlari menyusul namjoon yang sudah lebih dulu memasuki hutan bersama anak-anak utama victoria.
Serangan tak dapat di hindarkan, taehyung hanya bisa mengandalkan sisa tenaganya untuk melindungi diri. Pria tan itu bahkan sesekali terjatuh karena sudah lemas, wajahnya juga sudah penuh dengan luka lebam yang bercampur dengan keringat.
Begitupula dengan mingyu, pria dengan tubuh tinggi kekar itu sudah beberapa kali terhunyung karena kewalahan, kakinya terkena luka tembak yang membuatnya sedikit kesulitan melawan puluhan orang itu.
Bugh!
"Sialan!" umpat taehyung, lalu membalas pukulan itu dengan pukulan yang lebih membabi buta.
Seorang musuh bergerak di belakang, berniat memiting leher taehyung, tapi belum sempat itu terjadi, satu peluru lebih cepat mengenai kepalanya
Dor!
Taehyung menoleh saat orang yang berniat menyakitinya dibelakang kini sudah terbaring tak bernyawa.
"Taehyung!"
Pria tan itu kembali menoleh dengan cepat saat suara familiar terdengar
"Tangkap ini!"
Taehyung mengangguk, tangannya terangkat keatas untuk menerima dua pistol dari sang kakak.
"Rasakan ini bajingan!"
Dor!
Dor!
Dor!
Taehyung menembak, membabi buta bersahutan dengan tembakan dari arah selatan dan sang kakak serta hoseok yang baru saja bergabung.
Taehyung menyeringai senang, dengan semangat melayangkan tembakan yang berhasil menumbangkan beberapa musuh, dan sisanya masih bertahan dengan senjata mereka masing-masing
"Namjoon! susul yoongi ke dalam hutan, aku takut terjadi sesuatu padanya!"
Pria berdimpel itu mengangguk, berlari dari sana untuk mencari si manis milik adiknya. Tatapan tajamnya tak di pudarkan, menatap waspada pada setiap langkah yang ia ambil.
"Yoongi kau dimana?!" panggilnya, tapi tak ada sahutan yang membuatnya semakin melangkah masuk kedalam hutan
"Jurang?" gumamnya, saat tak menemukan jalan lain alias ujung hutan itu adalah jurang
"Yoongi!"
"Yoongi kau dimana?!" teriaknya tapi tetap tak ada jawaban, hanya gema suaranya yang terdengar.
"Jika ini ujung dari hutan, lalu kemana lagi yoongi pergi?"
Tatapannya jatuh ke dalam jurang, sebuah pemikiran negatif melintas di otak cerdasnya yang membuatnya segera menggeleng
"Tidak mungkin kan?" lirihnya, baru saja ia ingin melihat lebih dekat pada jurang...sebuah benda mengalihkan niatnya.
Alisnya menukik, menatap pada sebuah suntikan tak jauh dari tempat ia berdiri. Kakinya berjalan mendekat, lalu berjongkok dan mengambil suntikan yang masih ada cairannya itu dengan hati-hati
"Ini seperti baru digunakan" ucapnya yakin
Namjoon, pria berdimpel itu segera bangkit dan berlari untuk kembali pada taehyung. Namun saat di pertengahan jalan, langkah kakinya terhenti saat melihat sang adik datang berlari mendekatinya
"Tae..."
"Dimana yoongi? kenapa kau sendirian?" heran taehyung, kepalanya digerakan ke kanan dan kiri guna mencari keberadaan si mungil kesayangannya itu.
"Yoongi tak ada"
Taehyung menghentikan aksinya, ia menatap sang kakak dengan alis terangkat satu dengan safir menyorot tak suka
"Jangan bercanda disaat seperti ini kim namjoon!"
Namjoon menggeleng "Aku tak bercanda, yoongi benar-benar tidak ada tae. Ujung hutan ini adalah jurang, tak ada jalan lagi untuk melarikan diri"
Taehyung terdiam, ia tak akan percaya jika tidak melihat secara langsung. Ia menyenggol tubuh sang kakak lalu berlari untuk memastikan.
Pria berdimpel itu menghela nafas panjang, lalu berlari menyusul sang adik untuk kembali ke jurang.
"Yoongi kau dimana?! jawab panggilanku, doll!"
"Percuma kau teriak, tak akan ada yang menyahut" ucap namjoon, tapi pria tan itu tak peduli dan terus berteriak memanggil sang boneka
"Ck! Kau lihat sendiri_yyak! taehyung apa yang kau lakukan?!" kagetnya saat melihat pria tan itu malah turun ke jurang tanpa fikir panjang
Taehyung tak menggubris, dia menoleh kebawah lalu turun dengan hati-hati seraya berpegangan pada akar ataupun bebatuan.
Namjoon berdiri gusar, dan pada akhirnya ikut turun menyusul karena tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada adik satu-satunya itu.
Saat sampai di bawah, taehyung kembali memanggil nama si manis tapi tetap tak ada jawaban. Ia berjalan tergesa saat melihat darah di atas batu besar, dengan perlahan ia menempelkan jari telunjuknya disana untuk merasakan.
"Ini masih basah..." ucapnya, lalu tanpa jijik menjilatnya dan terdiam saat merasakan bagaimana rasa dari darah itu.
"Yoongi..."
Di lain tempat, seorang pria dewasa sedang berdiri memperhatikan seorang remaja manis yang kini terbaring tak sadarkan diri dengan keadaan berantakan.
Baju yang di kenakannya kotor dan sedikit robek, serta wajah yang dihiasi cairan merah yang berasal dari luka robek di pelipisnya.
"Pantas saja jimin tidak tahan, wajah milik vante sangatlah cantik dan....sexy jika dilihat secara langsung seperti ini" pujinya
Pria itu menoleh kesamping, memperhatikan seorang pria lain yang sekarang sedang santai menyesap nikotin mahal pemberiannya.
"Milik vante tidak mati kan?"
"Tidak" jawabnya singkat
"Kau yakin?"
Pria itu menghentikan acara merokoknya, lalu menatap pria di depan sana dengan datar "Kau meragukan cairan buatanku, jeon?"
Jungkook menggeleng, dengan tawa geli lalu berjalan mendekat dan duduk bersebelahan.
"Iya iya aku percaya, aku hanya penasaran saja jadinya aku bertanya. Ya...siapa tahu kau tak menyuntikannya sebelum kau dorong dia masuk jurang""Ck! aku tak sebodoh itu, lord" balasnya, dengan nada mengejek pada kata 'lord' yang membuat jungkook tergelak.
"Lalu, apa remaja yang bersamanya akan mati?"
Pria itu terdiam tak menjawab, tersenyum penuh arti yang membuat jungkook ikut tersenyum
"Tidak, aku hanya menembak pada bahu nya saja. Dan itupun meleset, mungkin hanya akan menimbulkan goresan " jawabnya, kembali mengapit nikotin dan ia sesap dengan santai.
"Lalu, kenapa bisa dia masuk jurang"
"Ck! mungkin dia terkejut"
Jungkook mengangguk paham lalu tersenyum lebar, menepuk pundak sang tangan kanan dengan bangga.
"Kau memang bisa diandalkan, yijeong-ah"
Hallowww epribadeh
Vomment ya
Next Chap?
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA LOVE ( TAEGI )✔
FanficBerniat menjadikannya sebagai boneka untuk di mainkan, tapi malah dirinya yang di permainkan Lantas, apakah keputusannya akan menjadi boomerang untuknya? This taegi! Dom! Taehyung Bott! Yoongi Started : 18-04-2024 Finised : 17-07-2024 ⚠DILARANG UNTU...