46

749 74 9
                                        

Kacau, hanya kata itu yang pantas untuk menggambarkan bagaimana keadaan gedung tua itu. Tubuh orang-orang berserakan, dengan dua orang lainnya yang terkapar mengenaskan di tengah-tengah gedung dimana yang lebih kecil memeluk tubuh yang lebih besar darinya.

Dan hal itu juga dirasakan oleh ketiga orang yang baru saja berlari masuk dengan tergesa. Mereka dibuat mematung, tak percaya dengan apa yang mereka lihat sekarang.

"K-kita terlambat.." lirih s.coups

Namjoon menggeleng, segera berlari dan mendekati sang adik yang dipeluk oleh si manis. Hati pria itu mencelos, melihat bagaimana buruknya keadaan taehyung dan juga yoongi. Ia segera membaringkan remaja mungil itu di samping sang adik, lalu diperiksanya nadi dan deru nafas mereka berdua.

Ada secercah harapan ketika jari telunjuk dan tengah tangannya merasakan denyutan nadi pada leher mereka berdua, lantas ia menoleh kebelakang.

"Cepat hubungi ambulans, m-mereka harus segera di tangani!"

S.coups mengangguk cepat, mengeluarkan ponsel guna menghubungi pihak rumah sakit untuk mengirimkan dua ambulans.

Sedangkan hoseok berlari mendekat, melihat lebih jelas bagaimana buruknya keadaan sang master dan miliknya. Ia melihat sekeliling, dan meringis kala banyak nya orang berbaju hitam terkapar dengan keadaan berbeda-beda, dan ia yakin taehyung lah pelakunya.

Pria jung itu berjongkok, menatap yoongi yang tak sadarkan diri dengan mulut yang mengeluarkan busa buih. Ada rasa kesal, ketika mengingat jika remaja inilah yang bersikeras membawa remaja park itu masuk kedalam mansion hingga akhirnya membuat situasi kacau seperti ini. Tapi disisi lain ia juga merasa iba, yoongi hanya terlalu naif dan hanya mengiginkan seorang teman...jadi remaja itu mempercayai siapapun yang menganggapnya baik.

Ya...remaja manis itu hanya terlalu baik

"Ambulans nya sudah datang"

Mereka berdua menoleh lalu mengangguk, membawa dua orang beda ukuran itu untuk pergi kerumah sakit.

Malam gelap yang harusnya sunyi dan damai, kini tak berlaku lagi dijalanan kota seoul... karena suara sirine ambulans bersahutan nyaring di bawah langit birunya malam, membelah jalanan lenggang kota seoul dengan kecepatan tinggi untuk mengantarkan seorang kim taehyung serta seorang remaja.

Namjoon erat menggenggam, mata tajamnya fokus memperhatikan tim medis yang menempelkan beberapa alat pada dada bidang adiknya.

"J-jangan berani-berani untuk tinggalkan aku, k-kau tak akan aku biarkan mati sebelum kau memangil aku dengan sebutan hyung!" ujar namjoon sedikit mengomel, tangannya semakin mengeratkan genggamannya pada jemari dingin itu.

Punggung tangan sang adik ia bawa untuk di tempelkan ke kening, bergumam dengan nada lirih yang mampu membuat siapa saja merasakan apa yang dirasakan pria berdimpel itu.

"Jangan menyerah tae, h-hyung masih ingin melihatmu tumbuh...masih ingin melihat safirmu menyala tajam, masih ingin melihatmu berjuang mempertahankan organisasimu. Kau pernah mengatakan padaku jika kau ingin menikah bukan? Jadi ayo wujudkan, kau harus bertahan...hyung ingin melihatmu menikah, hyung ingin melihatmu diatas altar, berdiri gagah mengenakan tuxendo hitam dan mengucap janji suci bersama orang yang kau cintai, hyung ingin melihatmu mempunyai anak yang nanti akan memanggilku samchon dengan nada menggemaskannya, bukankah itu terdengar menyenangkan hm?"

Namjoon mencium punggung tangan yang temuda pelan, lalu kembali ia lingkup erat.

"Hyung ingin melihatmu bahagia tae, jadi...bertahanlah, saeng..."

Disisi lain, hoseok tengah duduk diam memperhatikan wajah pucat yoongi yang terpejam damai dengan nassal kanula menghiasi hidung.

Pria jung itu memejam sejenak, jujur...ini adalah pemandangan paling menakutkan bagi dirinya. Bagaimana tidak menakutkan jika ia harus dihadapkan dengan wajah pucat dengan luka robek di pelipis, bibir bengkak dengan darah menghiasi serta mulut yang terbuka mengeluarkan busa buih.

"K-kenapa mulutnya terus mengeluarkan buih?" tanya hoseok yang membuat dua orang perawat itu linglung, karena jujur mereka juga tidak tahu kenapa.

"k-kami tidak tahu tuan, sebelumya tak ada kasus seperti ini. Biasanya akan berhenti jika kami sudah menyuntikan cairan pereda, seperti pada kasus keracunan"

Hoseok menatap si manis, lalu menyentuh punggung tangannya perlahan "Bisakah lebih cepat? dia sepertinya semakin memburuk"

Sang supir menganguk, menginjak pedal gas nya semakin dalam hingga membuat mobil putih dengan tanda plus itu melaju kencang di jalanan.

Rumah sakit seoul di gemparkan oleh puluhan orang berbaju hitam yang datang disusul oleh gema sirine ambulans yang mendekat. Mereka semua langsung berjaga, bergerak di setiap sudut rumah sakit dan di sekitar ambulans yang baru saja sampai dihalaman.

Mingyu berjalan cepat, membantu mengeluarkan brangkar yang berisi sang master lalu berpindah membantu hoseok yang menurunkan brangkar si manis. Ia sempat terdiam beberapa saat, tersenyum sendu pada remaja manis yang sudah setahun ini ia jaga kini tengah terbaring tak berdaya.

'Bertahanlah, young master...'

"Yeobo!"

Namjoon menoleh, menatap sang istri yang berlari cemas menghampirinya.

Grep!

"Apa yang terjadi? kau tidak apa-apakan?"

Namjoon tersenyum, membalas pelukan istinya dengan erat berharap bisa meredakan rasa cemasnya.

"Aku tidak apa-apa, tapi..."

Seokjin melepas pelukannya, lalu mengikuti arah pandang sang suami, dan saat itulah ia terdiam...mata nya bahkan melotot dengan pupil membesar tak percaya.

"A-apa yang sebenarnya telah terjadi? kenapa mereka seperti ini?"

"Aku akan ceritakan nanti, kita harus tangani mereka dulu"

Seokjin mengangguk cepat, lalu berlari masuk kedalam untuk mempersiapkan semuanya.

Dua brangkar segera di dorong cepat beriringan, bahkan dua tangan berbeda warna itu terkulai saling bersisian dan sesekali bersentuhan akibat pergerakan tak menentu.

Mereka berbelok dan berpisah masuk kedalam ruangan masing-masing, taehyung dengan ruang operasinya...sedangakan yoongi dibawa keruang ICU.

Namjoon merosot begitu saja ketika brangkar sang adik sudah di bawa masuk, ia mengusap kasar wajahnya berusaha menghilangkan rasa gundahnya.

Ini bukanlah yang pertama kalinya bagi sang adik masuk ruang operasi, tapi ini adalah kali pertama adiknya masuk ruang operasi dengan kondisi seburuk ini.

Puk!

Pria berdimpel itu menoleh, menatap s.coups yang melempar senyum kecil padanya "Tenang saja, aku yakin master tidak apa-apa. Kau tau sendirikan seberapa kuat dirinya? bahkan beberapa kali berada dalam situasi seperti ini, tapi dia tidak mati-mati...ya mungkin hanya koma beberapa hari"

Namjoon tersenyum, mengangguk membenarkan ucapan sang hacker tentang sang adik yang sudah langganan keluar masuk ruangan operasi akibat luka tembak dan luka robekan tapi semua itu tak membuat pria tan itu tiada.

Bukannya ia tak bersyukur, ia hanya bingung...sebenarnya sekuat apa adiknya hingga bisa melewati ambang kematian beberapa kali, apa pria tan itu memiliki 9 nyawa?

Hah....ia tidak tahu.

"Ya, semoga saja kali ini juga seperti itu"

Harapan diucapkan, lantas...apakah kali ini akan sama? apakah tuhan akan memberikan kesempatan lagi bagi seorang kim taehyung menjalani hidup?

Siapa yang tahu? kita lihat saja nanti di chapter selanjutnya, hehe...


Halloha
Vomment ya
Next?
TBC.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang