40

597 67 7
                                    

Jalanan kota seoul di pagi hari memanglah sangat padat, tapi untungnya mobil mereka masih bisa berjalan meski hanya sekedar merayap pelan.

Di dalam mobil tak banyak kegiatan, hanya taehyung yang sedang fokus menerima telpon dan sesekali pria tan itu akan melirik pada kaca spion untuk melihat si manis di kursi belakang, sibuk mengobrol dengan jihoon

Yoongi, remaja manis itu sedari tadi mengobrol, ia benar-benar ingin meninggalkan kesan mendalam terhadap jihoon. Ia tidak ingin dilupakan, apapun itu alasannya.

Tiga hari menjalani pertemanan, ternyata cukup membuat mereka terjalin erat. Padahal sebelumnya, sangat canggung luar biasa.

Yoongi tersenyum, menggenggam tangan sang teman dengan erat dan ia simpan di pahanya.

"Jangan lupakan aku ya, jihoon" pintanya

Remaja park itu tak lantas menjawab, ia tersenyum kecil dan membalas genggaman si manis tak kalah erat.

"Aku tak mungkin melupakanmu, yoonie. Akan aku pastikan kita bisa bertemu lagi "

"Janji?" tanyanya, mengacungkan jari kelingking kecilnya dengan mata kucing penuh binar harap.

"Eum! aku janji yoongie"

Jihoon membalas janji kelingkingnya, lalu mereka tertawa kecil, entah kenapa merasa lucu dengan tingkah kekanakan itu. Dan itu semua tak luput dari safir yang sedari tadi memandanginya.

"Dasar bocah!" dengusnya kesal, dengan tangan yang masih menempel di telinga menerima telpon.

"Master"

Taehyung menoleh pada mingyu dengan alis terangkat, tapi pemuda itu tak menoleh dan fokus kedepan dengan mobil yang baru ia sadari sedikit melaju lebih cepat.

Ia menoleh ke samping pada kaca spion, lalu mengumpat dan melempar ponselnya sembarang yang membuat dua orang mahluk mungil di belakang terkejut.

"Ahjussi kenapa?"

"Pegangan"

"Huh?"

"Ku bilang pengangan yoongi!" teriak taehyung menatap si manis yang membuat remaja itu terdiam karena terkejut.

Yoongi mengangguk kaku, lalu berpegangan pada sabuk pengamannya dengan erat. Matanya berkaca-kaca, dengan bibir ia gigit untuk menahan tangis.

Sedangkan jihoon yang melihat itu, merasa kasihan. Lalu ia usap paha yoongi perlahan dengan gumamam menenangkan yang sedikitnya membuat si manis tenang.

"Mingyu, percepat lajunya dan tetap perhatikan kemudimu"

"Baik master" angguk mingyu

Taehyung membuka jendela, menyembul lalu mengeluarkan pistol di bawah kursi duduknya. Mata tajamnya setia mengawasi beberapa mobil hitam yang mengikutinya dari belakang. 

Dor!

Tembakan terdengar, mengarah pada jendela belakang yang membuat dua remaja itu berteriak.

"Ahjussi a-ada apa ini?"

"Sialan!" umpat taehyung, menyembul dan melesatkan beberapa peluru pada mobil di belakang mereka.

Sedangkan mingyu fokus mengendalikan mobil, sesekali tangannya keluar ikut menembak.

Dor!

Ckiittt

"Damn it!" mingyu mengumpat saat ban mobil mereka berhasil pecah karena tembakan mereka, ia dengan cepat menginjak rem seraya membelokan stir hingga menimbulkan decitan melengking yang menyakiti telinga dan berakhir menabrak pohon.

MAFIA LOVE ( TAEGI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang